Share

Bab 8 Bekas Merah Di Pipi

Penulis: Maria Goreti
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-04 22:22:11

“Apa kamu sadar menanyakannya?” tanya Jett sorot matanya tajam seperti mengeluarkan sinar laser.

“Aku sadar. Apa pertanyaanku salah?” tanya Nata balik menantang.

Kamu bukan lagi istri yang dulu lagi. Ada apa dengan kamu? Perubahan sikap kamu yang mendadak semakin membuat aku kesal. Jett membatin.

“Enggak punya sopan santun tanya sama suami kamu,” balas Jett jengkel.

“Aku akan sopan kalau Mas juga bisa menjaga sikap sama wanita lain. Buktinya Mas nggak bisa kan,” kata Nata pun dongkol.

“Kamu berani-beraninya,” hardik Jett pada istrinya.

Jett mengayunkan tangan mengenai pipi istrinya.

“Aduh, Mas,” pekik Nata sontak beranjak sambil memegang pipi. Bekas merah tercetak sempurna di pipinya.

“Mas selalu tega sama aku. Kamu kerasukan apa selalu menindas aku?” tanya Nata menuntut jawaban dari suaminya.

“Apalagi maksud pertanyaan kamu? Apalagi yang mau kamu tahu? Lama-lama kamu kok nyebelin,” jawab Jett menyelipkan pertanyaan.

“Apa aku perlu mengulang terus? Aku yakin Mas tahu semuanya,” balas Nata menatap nanar.

Dasar pria bodoh, tukang selingkuh. Apa yang ada dalam pikirannya? Nata membatin tanya.

“Mas dengarkan, kalau wanita itu selingkuhanmu. Kenapa aku terus yang kamu tindas? Apa aku terlihat mudah bagimu selalu diremehkan?” tanya Nata menyeka bulir-bulir air di pipinya.

“Pertanyaanku dari kemarin belum Mas jawab. Kenapa masih mempertahankan aku menjadi istrimu?” tanya Nata lagi. Dia perlu jawaban untuk semua pertanyaannya.

“Malas pertanyaan enggak penting terus kamu memang pantas ditindas. Kamu juga diam saja,” jawab Jett sama sekali tidak mempertimbangkan perasaan istrinya.

“Apa kamu bilang Mas? Diam saja? Baik, kalau begitu kamu perlu hati-hati. Aku bukan lagi istri yang diam saja melihat suaminya selingkuh dan satu hal jangan anggap aku wanita biasa,” balas Nata dongkol mendengar jawaban suaminya terlalu menganggap remeh.

“Selama kamu masih menjadi istri aku enggak berhenti menindas. Ingat jangan berulah kalau enggak mau tubuh kamu penuh luka,” ucap Jett mengancam istrinya.

Maaf Mas, kamu salah. Ancaman ini nggak berhasil buat aku. Nata membatin sembari menahan tawa.

Pelupuk matanya tidak berhasil menahan guyuran air matanya.

“Kenapa setiap aku tanya tentang wanita lain kamu terus menyangkal? Kalau memang kamu nggak selingkuh untuk apa takut,” ujar Nata belum puas sehingga menyelipkan pertanyaan lagi.

“Aku enggak selingkuh,” jawab Jett kali ini terang-terangan menyangkal di depan mata.

“Kamu juga kemarin menjawab sama, tetapi mana buktinya. Buat aku percaya Mas kalau mau dimaafkan kecuali memang nggak mau,” sambung Nata jengkel mendengar jawaban suaminya terdengar klasik.

“Bukti apa terus yang kamu minta kalau aku enggak melakukannya. Aku capek melihat perubahan sikap kamu. Seharusnya yang tanya aku, kerasukan apa kamu?” tanya Jett tetap menyangkal.

Bibir manis wanita ini membentuk tawa kecil walau bulir-bulir air tidak berhenti mengalir. Ada garis tipis antara tawa dan sedih terlukis di wajah Nata.

“Aku nggak kerasukan apa-apa,” balas Nata ngotot.

“Wajar kalau aku bekerja sama banyak wanita. Aku bertemu rekan kerja dan junior. Apa aku bisa menahan mereka enggak dekat sama aku?” tanya Jett mau tahu jawaban istrinya.

“Bukan maksud aku, Mas nggak bisa bersosialiasi, tapi coba Mas batasi pergaulan. Mas enggak melakukannya,” balas Nata malas menanggapinya.

“Kamu itu kalau cemburu bilang saja, tetapi jangan berlebihan. Aku juga risih,” ucap Jett menilai sikap istrinya karena cemburu.

“Apa Mas bilang? Cemburu berlebihan? Aku nggak seperti itu, lagi pula untuk apa juga melakukan lebih menghemat tenaga melakukan hal lain,” balas Nata tidak terima dirinya serius menanggapi masalah ini justru merasa terpojokkan.

“Mas salah kalau menilai aku cemburu berlebihan. Nggak mungkin salah lihat saat suamiku mencium wanita lain dan aku siapa wanita itu,” ucap Nata memberitahu sambil berhati-hati dalam berbicara supaya tidak keceplosan.

Sial dari mana dia bisa tahu kalau aku menjalin hubungan sama Venus? Jett membatin sambil menggaruk kepalanya mencari alasan lagi.

“Kamu lihat di mana? Siapa yang memberitahu kamu? Kamu salah lihat mungkin,” jawab Jett berbohong entah ke sekian kalinya.

Bibir kecil ini kembali membentuk tawa kecil walau gempuran masalah dalam hidupnya bertambah.

“Mas masih bilang kalau salah lihat. Apa Mas pikir nggak bisa membedakan mana suamiku? Kita hidup sebagai suami dan istri cukup lama Mas. Sekarang saja aku tahu kamu pakai celana dalam warna apa, pakai parfum merek apa. Mas nggak bisa bilang aku salah lihat. Lalu Mas sekarang intinya nggak penting siapa yang memberitahu,” balas Nata panjang lebar.

“Kalau Mas tahu siapa yang memberitahu aku. Apa yang mau Mas lakukan? Memarahinya? Atau memberikan sejumlah uang untuk balik melukai aku?” tanya Nata terlihat berpikir berlebihan nyatanya tidak.

“Kenapa diam? Merasa bersalah jadi diam lebih baik?” tanya Nata mengentakkan kaki tanda kesal.

“Mas diam karena malas menjawab pertanyaan kamu. Jawaban apa yang kamu butuhkan? Mas enggak bisa mengiakan kalau memang enggak melakukan,” balas Jett malas menanggapi menurutnya sikap Nata berlebihan.

“Sekarang aku tanya cukup sederhana. Kenapa sampai detik ini masih mempertahankan aku sebagai istri?” tanya Nata hanya butuh jawaban ini dari sekian banyak pertanyaan sebelumnya.

Mereka saling menatap manik hitam yang penuh tanda tanya, sedangkan Jett bingung harus jawab apa. Sejak berhubungan dengan Venus, cintanya untuk Nata terkikis habis.

“Aku pikir enggak ada alasan mengingat usia pernikahan kita bukan baru,” jawab Jett mencoba mengalihkan pertanyaan memojokkannya.

“Mas bilang nggak ada alasan?” tanya Nata lagi-lagi tertawa kecil walau perasaannya tersakiti.

“Iya, aku mencintai kamu dengan segala kekurangan dan kelebihan. Aku juga harus menerima kamu satu paket dapat bonus galak.

“Kamu itu lucu sekali Mas. Aku hanya mengingatkan supaya berhati-hati. Beberapa teman kamu di hotel membicarakan. Aku melihat cukup mudah mereka menjatuhkanmu,” kata Nata memberitahu.

“Jadi jika aku memiliki alasan. Apa Mas mau menceraikanku?” tanya Nata cukup berat mengingat jawabannya tidak hanya satu baris.

“Apa kamu melantur?” tanya Jett tidak menjawab pertanyaan berat.

“Aku capek. Kita selesaikan hari ini atau aku akan cari tahu sendiri? Satu lagi, aku nggak melantur. Aku baik-baik saja,” jawab Nata jujur.

Nata memutar tubuhnya, dia malas berdebat dengan suaminya tidak berujung, tetapi dia mendadak menghentikan langkahnya.

“Apalagi yang mau kamu katakan? Masih ada yang ketinggalan,” kata Jett menatap lekat wajah istrinya cukup lama. Entah meminta manik hitamnya mereka dengan jelas, lalu menyimpanya rapat-rapat.

“Aku tahu kita menikah cukup lama. Aku juga menyadari kalau keluarga kecil ini belum dikarunia anak, tetapi Mas perlu ingat. Kalau menikah bukan seperti pacaran selalu terlihat manis. Aku hanya minta kita jangan bertemu dulu untuk waktu yang lama supaya kita saling koreksi diri. Aku nggak ammpu selalu jadi tempat melampiaskan kemarahan.

“Apa kamu memaafkanku dan kembali ke sini?” tanya Jett mengumpulkan bala bantuan saat suaminya bercerai dengan istri baru beberapa hari dinikahinya.

 

Bab terkait

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 9 Mertua VS Menantu

    Terik matahari menyinari sudut di mana seorang wanita duduk di kursi kayu berukir. Nata menyesap kopi lalu menyuapkan roti manis ke mulutnya.“Aku harap nggak bertemu seseorang di sini,” ucap Nata malas meladeni jika bertemu orang tidak penting di Clarosta Hotel.Manik hitamnya sesekali memindai serta membagi pandangan membaca novel.“Aku sudah berada di sini mau bertemu Kakek. Sibuk nggak ya?” tanya Nata beranjak dari kursi setelah menandaskan tetes terakhir kopi di gelas.Ekor matanya sekilas melihat wanita dikenal. Posisinya tidak bisa menghindar lebih baik menghadapi walaupun banyak pertanyaan darinya.“Asem, kenapa juga bertemu di sini? Apa dari sekian banyak hotel harus ada di sini? Mencurigakan, apa yang dilakukan Mama di sini?” tanya Nata lirih sebelum akhirnya beliau menarik langkah semakin mendekati menantunya.Langkahnya perlahan semakin mendekati Nata dengan senyum jahat terukir di bibirnya.“Kamu lagi, kamu lagi,” kata Mama Lusi menyapa dengan cara berbeda.“Ma,” sapa Nat

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-05
  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 10 Oh Ketahuan Deh

    “Kamu sadar enggak tanyanya?” tanya Jett kesal sudah dikasih tahu jangan kerja masih saja mencari celah.“Aku sadar banget, Mas. Aku nggak sakit sama sekali. Mas mau dengar jawabanku apa?” tanya Nata menantang suaminya.Aku menduga kamu nggak bolehin kerja. Nata membatin menunggu jawaban suaminya sesuai atau tidak.“Kamu sudah tahu jawabannya, enggak perlu juga Mas jawab,” jawab Jett geram mendengar pertanyaan istrinya.“Aku nggak tahu apa jawabannya. Boleh atau enggak?” tanya Nata lagi semakin memancing emosi suaminya.“Enggak. Sekali enggak tetap enggak. Titik,” jawab Jett tegas sekaligus naik pitam.“Mas harus kasih tahu dong alasan nggak boleh kerja,” balas Nata mau tahu sejauh mana suaminya memberikan alasan masuk akal.“Alasan? Kamu enggak perlu alasan apa pun. Tadi Mas sudah bilang titik,” ucap Jett sejujurnya sambil memikirkan alasan masuk akal.“Aku juga mau beli barang-barang yang disuka. Aku nggak mau minta uang terus sama Mas. Apa Mas nggak tahu Mama selalu marah kalau aku

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-06
  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 11 Jangan Ya Dek Ya

    “Kamu terlihat marah sekali. Siapa yang kamu maksud?” tanya Robert belum melihat seseorang yang dilihat Nata.“Itu mereka. Aku nggak bisa diginiin. Mereka terang-terangan sekali selingkuh di depanku,” jawab Nata mempercepat langkah menghampiri mereka berdua.Nata berkacak pinggang seperti siap melahap mereka berdua asyik bergandeng tangan tanpa malu.“Aku ikut Nata,” ucap Robert mendadak menghentikan langkah setelah melihat siapa yang dimaksud. Dia mendadak terpaku.Bibir wanita memakai lipstik merah ini membentuk lengkungan senyuman tipis walau setelah itu mimik wajahnya menyeramkan.“Kebetulan sekali bertemu di sini,” sindir Nata berdiri di hadapan Jett dan Venus.Ekor mata wanita bertubuh langsing ini melirik sekilas suaminya melepas genggaman tangan Venus.“Aku nggak percaya bisa ketemu Mas di sini. Apa mau bertemu klien di sini?” tanya Nata pura-pura bodoh tidak tahu apa yang terjadi.“Enggak. Kamu sendiri ada urusan apa?” tanya Jett sekilas melirik ke arah pria berdiri tidak jau

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-08
  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 12 Suami Bermasalah

    “Aku pergi sekarang,” kata Jett mengakhiri percakapan di panggilan telepom entah dengan siapa itu.Pria ini kembali menandaskan air putih di botol. Nata memegangi perut menahan tawa.“Kenapa kamu menatap aku aneh?” tanya Jett merasa ada yang tidak beres. Namun, dia mengabaikannya.“Nggak papa,” jawab Nata tertawa kecil.Jett hendak melangkah ke depan, tetapi telapak tangan Nata menarik pergelangan tangan suaminya.“Tunggu, mau ke mana Mas? Apa terjadi sesuatu?” tanya Nata tidak bisa juga menyembunyikan kekhawatirannya.“Kamu ini kenapa sih? Bukan urusan kamu juga ngapain tanya-tanya. Lepaskan, aku mau pergi,” jawab Jett mengempaskan tangan istrinya.“Kamu ini ganggu bisanya ganggu saja. Orang mau berangkat buru-buru,” ucap Jett kesal entah siapa yang menghubunginya.Pria ini mempercepat langkah kaki tidak tahan terlalu lama sehingga dia berlari kecil menuju ke luar. Entah kabar apa dan dari siapa menunggu di hotel.Deru mesin mobil membelah pelataran rumah mewah pria ini. Nata mengint

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-10
  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 13 Lukisan Rumah Tangga Hancur

    “Kamu mau aku melakukan seperti Nata?” tanya Jett mengempaskan tangannya kesal.“Kamu berani melakukannya? Lakukan sekarang,” teriak Venus emosi tingkat dewa.Jett membuang pandangan menatap sejauh apa pun bisa ditatapnya.Aku nggak menduga wanita ini juga membuat masalah. Jett membatin kesal.“Keluar,” teriak Jett tidak bisa lagi menahan emosinya.Tentu saja, wanita sekarang bersamanya menatap manik hitam di depan seperti mau melahap habis.“Ingat jangan menyesal,” balas Venus gantian membuang pandangan kesal.Tetapi mendadak, wanita ini menghentikan langkahnya lalu terpaksa memutar kakinya.“Dengarkan baik-baik. Hubungan kita juga perlu waktu. Kita jangan bertemu kalau kamu masih marah-marah tidak jelas,” ucap Venus mengulurkan telunjuknya pada Jett.Wanita ini menyeka kasar bulir air di pipinya, lalu memutar tubuhnya. Detik berikutnya, dia menarik langkah kesal.Aku tidak menyangka kalau pri

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-01
  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 14 Putaran Masalah Belum Berakhir

    “Apa Mas serius menanyakannya?” tanya Nata ganti bertanya dengan pertanyaan sama.“Apa maksud kamu? Jawab dulu pertanyaan aku,” kata Jett enggan menjawab pertanyaan dari Nata.“Apa pertanyaanku ada yang salah? Setahuku, Mas yang selingkuh. Kenapa jadi memojokkanku?” tanya Nata semakin membuat Jett tidak bisa bergerak bebas.“Mikir kalau tanya. Aku nggak punya waktu untuk selingkuh,” jawab Jett berusaha mengelak dengan caranya.“Selingkuh itu enggak perlu waktu luang. Selingkuh itu hanya perlu kesempatan,” balas Nata semakin Jett melotot seolah dari manik hitamnya keluar sinar laser siap menusuk istrinya.“Nata, jaga bicara kamu,” pekik Jett tatapannya mengisyaratkan tidak mau disalahkan.“Kenapa? Apalagi yang salah?” tanya Nata pun sekarang tidak mau hanya diam saja.“Lihat dulu kamu bicara dengan siapa. Kamu bicara dengan suami. Jaga sopan santun kamu,” kata Jett nada suaranya masih tinggi.“Apa Mas bilang sopa

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-01
  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 15 Drama Rumah Tangga

    Robert tertawa kecil menanggapi pertanyaan suami Nata. Entah dia harus jawab apa supaya meyakini suami Nata.“Kenapa ketawa? Apa yang lucu?” tanya Jett merasa tidak dihargai. Bukannya menjawab pertanyaan malah tertawa.Robert seolah membutuhkan bantuan jawab sehingga menatap Nata cukup lama. Wanita ini mengerjap tanda memberitahu terserah Robert menjawab apa.“Sebelumnya kita pernah bertemu. Maaf kalau kedatangan aku ke sini membuat tidak nyaman,” jawab Robert mengulurkan tangan berniat menyalami Jett. Sayangnya, suami gila itu enggan menyambut uluran tangan ini.“Apa kamu pikir aku mau bersalaman?” tanya Jett membuang pandangan ke segala arah.“Maaf, aku hanya mau berkenalan. Aku dan Nata hanya teman sebatas membantu saja tidak lebih dari itu,” jawab Robert berusaha jujur.“Apa yakin percaya dengan ucapan kamu?” tanya Jett entah apa tujuannya berusaha memojokkan Robert.“Aku tidak yakin bisa membuat percaya orang lain d

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-02
  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 16 Urusan Di Kamar Hotel

    Wanita di depan Jett tidak mampu berkata-kata. Nata hanya bisa menyeka kasar bulir-bulir air membasahi pipinya. Belum lagi, Nata tidak sanggup melihat Venus muncul dibalik punggung suaminya tanpa malu.“Kamu, kenapa ada di situ?” tanya Nata menunjuk Venus menutupi tubuhnya dengan seprei.“Kamu tanya suami kamu,” jawab Venus seperti tidak peduli.Pandangan wanita ini tertuju pada suaminya seperti mengeluarkan sinar merah dari sorot matanya.“Turunkan pandangan kamu. Jawab pertanyaan aku. Kamu tahu dari mana aku ada di sini?” tanya Jett tidak sabar mendapat jawaban.“Mas nggak perlu tahu, aku tahu dari mana. Sekarang yang terpenting kenapa kalian berdua bisa berada di kamar hotel yang sama? Apa yang kalian lakukan di dalam sana?” tanya Nata tidak tahan bulir-bulir air mengalir deras.“Kamu sendiri ngapain di sini? Pulang sana. Kamu enggak ada urusan di sini,” kata Jett tidak menjawab pertanyaan justru menyulut api emosi istrinya.

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-03

Bab terbaru

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 34 Tutup Buku Hubungan

    Robert menggeleng. “Aku tidak berhubungan lagi dengannya. Ini lihat, aku mengganti namanya dengan nama mantan tunangan,” jawab Robert jujur. Dia bukan pria yang mau mengenang masa lalu cukup dijadikan pelajaran.“Aku nggak yakin kalau bukan kamu duluan yang menghubungi,” kata Nata mengutarakan ketidakyakinannya.“Coba saja kamu lihat ini namanya sudah ganti. Aku juga tidak tahu kenapa wanita itu menghubungi,” jawab Robert jujur tidak ada yang perlu ditutupi. Dia pun enggan menyebut nama Venus menggantinya dengan wanita itu.“Kalau kamu jawab seperti ini aku cukup yakin,” ucap Nata.“Aku tidak akan kembali pada wanita yang sudah membuat hancur hidupnya,” tambah Robert menegaskan kalau Venus bukan wanita spesial baginya.“Ya, ya, itu terserah kamu. Buruan jawab telepon ini, berisik,” pinta Nata kesal mendengar dering ponselnya.“Tidak mau. Biarkan saja dia menghubungi sampai bosan,” balas Robert enggan menjawab panggilan telepon in

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 33 Tak Semudah Itu

    Meta selalu berpikir tidak akan semudah itu mendapatkan dirinya. Tidak semudah membalikkan telapak tangan mendapatkannya. Wanita ini hanya mengukir senyum sama sekali tidak menjawab pertanyaan pria ini.“Bu, apa kamu menolak ajakan aku?” tanya Jett penasaran. Baru kali ini ada wanita yang berani menolak ajakannya pergi.Meta kembali hanya mengukir senyum, tetapi sayangnya pria ini tidak peka dengan jawaban diberikan. Dia justru memutar tumit sepatu mengajak untuk menarik langkah menjauh dari pria tidak tahu malu ini.“Jangan harap kamu mudah mendapatkan aku,” ucap Meta lirih sambil menarik langkah semakin menjauh.Manik hitam wanita ini mengukir senyum kala melihat mobil miliknya tidak jauh dari tempatnya berdiri. Meta bersiap memutar setir mobil setelah cukup lama menghidupkan mesin.“Apa kamu mau pulang sekarang?” tanya Robert menepuk pundak wanita ini.“Astaga, kamu ini selalu mengagetkan. Kamu ngapain di sini?” tanya Meta pen

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 32 Menuju Puncak Gemilang Cahaya

    Tanda tanya besar terukir di kening pria ini. Dia melihat setiap gerak-gerik wanita yang berdiri di depan diyakini cucu pemilik hotel.“Aku enggak bisa tinggal diam harus tanyakan tujuannya memindahkan ke cabang hotel,” kata Jett tidak melepas pandangannya.Sementara Robert mengambil kursi duduk di belakang setelah aksinya membantu Meta alias Nata.“Aku memang berpikir kamu pasti melakukan hal gila ini, tetapi aku tidak menduga kalau menjadi kenyataan. Kamu memang wanita gila mau mengubah apa pun demi balas dendam,” ucap Robert lirih berharap di sampingnya tidak mendengar,Sudut bibirnya tidak lepas mengukir senyum, bahkan sesekali terukir tawa melihat sikap Meta yang menghibur.“Aku sampai pangling terlihat sekali wibawanya,” puji Robert diam-diam.Indera pendengarannya sesekali menangkap cucu pemilik hotel berbicara serius layaknya seseorang yang bekerja cukup lama di bidang ini.“Sebelumnya, aku sengaja sok akrab supaya kita dalam bekerja nggak terlalu tegang. Kalian boleh ajak aku

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 31 Pribadi Sama, Penampilan Berbeda

    Tatapan wanita jalang ini tajam bahkan mampu membuat lubang di wajah pria ini.“Kamu benar aku yang menghancurkan acara ini. Aku iri melihat keberhasilan kamu. Puas? Ini yang mau kamu dengar?” tanya Venus naik pitam.Aku tidak mungkin iri melihat keberhasilan kamu. Sebaliknya, aku justru senang kamu berhasil. Aku senang kamu cepat kembali ke Clarosta Hotel. Kita bisa menghabiskan waktu berdua lebih banyak. Venus membatin sambil mengukir senyum tipis.“Kamu bisanya berpikir kalau aku yang menghancurkan dari sekian banyak orang,” lanjut Venus sejujurnya tidak mau disalahkan karena bukan ulahnya.“Aku tahu bukan kamu yang menghancurkannya, tetapi secara enggak langsung. Kamu memakai gelang itu menjadi bukti menghancurkan acara ini,” kata Jett juga geram melihat sikap wanita jalang ini.“Kamu menyalahkan aku karena memakai gelang ini? Aku juga tidak tahu kalau istri kamu yang cantik itu memakai gelang yang sama juga,” jawab Venus kali ini mer

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 30 Perusak Acara

    Telapak tangan pria lain di antara mereka berdua menarik tangan Nata. Kini, tubuh wanita ini berada di sampingnya. Pria ini mendekat tepat di samping wanita ini.“Kita tidak perlu berlama-lama di sini. Ayo, kita pulang,” ajak Robert meraih tangan mungil wanita ini.Ekor mata wanita ini sekilas membentuk lirikan tajam pada pria yang mengajaknya pulang.“Kamu ini. Apa pertunanganmu hancur begitu saja?” tanya Nata mengundang kerutan di kening pria ini.“Coba pikirankan lagi. Aku tahu kalau kamu sudah memutuskan pertunangan secara pihak, tetapi apa di sini kamu nggak kepikiran,” lanjut Nata berpendapat supaya Robert berpikir.Robert mendadak membisu jika tentang pertunangannya.Manik hitamnya sekilas melihat Venus melirik ke arah Robert, entah tujuannya apa Nata tidak peduli, tetapi satu hal yang dia juga harus selamatkan. Robert jangan kembali pada wanita jalang itu.“Nata,” panggil Robert.“Iya,” balas wanita ini

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 29 Melindungi Bukan Berarti Jatuh Cinta

    Jett menoleh ke arah sumber suara yang memintanya berhenti, lalu dia melotot saat menatap Robert berdiri di depannya, dia pun mengedarkan pandangan. Sesaat kepalanya terasa berat dan pusing. Dia perlahan menurunkan tangan yang menggantung di udara.Sial, aku enggak bisa melakukan sekarang. Jett membatin saat menyadari sekeliling tidak mungkin dia menampar.“Kenapa tidak jadi? Apa lupa kalau wanita ini istri kamu?” tanya Robert sigap menarik tangan wanita ini supaya berdiri di belakangnya.Robert menoleh ke belakang menatap dari ujung kepala hingga ujung kaki memastikan wanita ini baik-baik saja.“Kamu baik-baik saja?” tanya Robert lembut walaupun khawatir.Maafkan aku datang terlambat. Aku memang tidak mencintai kamu, tetapi aku juga tidak mau siapa pun melukai kamu. Aku melihat kamu cukup menderita. Jett membatin dengan tangan tetap menggenggam kuat tangan wanita ini.Robert kembali menatap tajam seolah sorot matanya mengeluarkan sinar laser siap menusuk siapa pun yang dilihatnya. “

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 28 Pukulan Telak

    Mereka berdua saling bertukar pandang, terutama Nata. Tangan wanita ini berkeringat, dia gugup entah mau jawab apa, tetapi Robert menepuk pundak wanita ini.Dia terlihat cantik mengenakan gaun pemberian aku. Jett membatin lalu mengalihkan pandangan seraya mengembangkan senyum.“Kita berdua memang tidak ada urusan di sini, tetapi pemilik hotel mengundang untuk makan malam. Apa benar makan malamnya sekarang?” tanya Robert pura-pura tidak tahu.Jett menghela napas kesal. Dia tidak bisa menghalangi kalau sudah mengatakan pemilik hotel.Mau apa juga dia datang dengan Nata? Apa enggak ada wanita lain menemaninya? Jett membatin lumayan menyita raut wajahnya terlihat kesal.“Iya acaranya malam ini. Aku enggak terpikir kalau kalian berdua pergi bersama,” jawab Jett mencari tahu. Mungkin saja mereka bertemu di depan.“Apa aku salah kalau mengajak Nata datang ke acara ini?” tanya Robert mengalungkan tangan di pundak Nata.Robert me

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 27 Gaun Merah Tanda Perayaan

    Nata di seberang telepon bertanya-tanya. Apa maksud pertanyaannya? Dia malas berpikir keras hanya berujung pada pernikahannya.“Aku nggak tahu harus mendengar kabar mana dulu. Apa dua pertanyaan ini saling berkaitan?” tanya Nata menerka.“Bisa dibilang begitu, tetapi tergantung kamu menanggapinya,” jawab Robert sengaja menambah ketegangan dalam pikiran wanita ini.“Kamu mulai pintar membuat aku terbawa memikirkan,” balas Nata tertawa kecil mengakui.“Kamu tidak penasaran?” tanya Robert lagi belum mendengar wanita ini mengatakan pilihannya.“Ya, ya. Kalau begitu aku mau dengar kabar baik dulu,” jawab Nata memecah kelegaan pria ini.“Aku harap setelah mendengarnya kamu merasa lega,” kata Robert ancang-ancang sebelum memberitahu dua berita itu.“Aku juga berharap begitu. Sekali lagi kamu pintar buat aku penasaran,” ucap Nata mengacungi jempol di seberang telepon.“Kabar baiknya, Clarosta Hotel memenangkan lelang pe

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 26 Kabar Baik Atau Kabar Buruk?

    Akhir-akhir ini Jett sering mengerutkan kening untuk banyak alasan. Kali ini pun sama, dia mengerutkan kening hanya memikirkan apa yang terjadi.“Sayang serius tidak tahu?” tanya Venus mengulang pertanyaan memastikan.“Aku serius enggak tahu. Jangan muter-muter beritahu aku apa yang terjadi?” tanya Jett bersikeras mau tahu.“Sayang, kamu ini tidak bisa diandalkan,” kata Venus menggeleng.“Apa kamu bilang? Katakan saja apa yang terjadi. Kenapa sampai bilang aku enggak bisa diandalkan?” tanya Jett emosi mendengar ucapan wanita simpanannya.“Sekarang coba lihat, kalau kamu bisa diandalkan. Nata tidak tahu hubungan kita, tetapi nyatanya. Dia tahu,” kata Venus berpikir awalnya mau memberitahu hal serius. Namun, Jett benar-benar pria tidak bisa diandalkan.Jett selalu dengan sikapnya sama, dia selalu diam mendadak, dan mengunci mulutnya.“Kenapa diam? Ucapan aku tidak salah,” tambah Venus hanya perlu menegaskan.“Kamu

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status