Share

Bab 3 Selingkuh Indah

Penulis: Maria Goreti
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-18 09:34:56

Dua pemilik hotel bintang lima terkenal bekerja sama mengungkap perselingkuhan terutama Nata. Dia harus menjalankan balas dendamnya.

 “Aku nggak yakin keuntungan apa yang kamu maksud. Aku hanya bisa memastikan hubungan mereka hancur,” jawab Nata naik pitam jika mengingat beberapa menit yang lalu.

Robert mengernyit berpikir tidak boleh salah langkah.

“Apa kamu ragu? Kalau kamu nggak yakin, aku bisa melakukannya sendiri,” kata Nata tidak sabar menunggu jawaban pria ini.

“Aku setuju, hanya apa langkah kita bisa membuat mereka jera,” jawab Robert tetap setuju.

“Kita nggak akan tahu kalau nggak mencobanya,” balas Nata pun tidak tahu hasil akhirnya. Dia hanya ingin suaminya hancur baik itu karir dan kehidupannya.

“Sekarang aku tanya. Kalau kamu mau balas dendam. Apa berani menggunakan kekuasaan yang kamu punya? Dilihat-lihat sekarang kamu tidak punya apa-apa,” kata Robert mau tahu cara wanita ini balas dendam pada suaminya.

Mendadak, Nata kicep seketika mendengar kata kekuasaan.

Aku nggak bisa menggunakannya sekarang. Bagaimana kalau sampai Jett tahu identitas aku sebenarnya. Sepertinya aku salah langkah. Apa aku harus menutup mulut Robert kalau-kalau dia ember? Nata membatin gelisah.

“Sekarang gantian kamu diam. Apa kamu belum menemukan caranya?” tanya Robert cukup dibuat penasaran dengan ajakan Nata. Namun, wanita ini mendadak hilang arah.

“Aku hanya mau tahu bagaimana kamu menghancurkan mereka? Di sini tidak hanya kamu yang marah, aku juga berhak marah,” kata Robert terdengar bijak.

“Aku akan melakukannya diam-diam,” jawab Nata asal.

Robert tertawa terbahak-bahak hingga mengeluarkan air mata.

“Kenapa dari tadi kamu terus tertawa? Apa ada yang lucu dari ucapanku?” tanya Nata kesal bukannya mendukung justru menertawakannya.

“Maaf. Bukan aku tidak setuju bagaimana kamu melakukannya, tetapi melakukan diam-diam. Kenapa? Apa takut suami kamu mengetahui?” tanya Robert tanpa tedeng aling-aling seperti bisa membaca pikiran wanita ini.

“Kamu tidak menemukan jawabannya? Dengarkan baik-baik. Anggap saja bersama suami kamu 24 jam. Sekarang aku tanya bagaimana kamu melakukannya diam-diam? Tidak mungkin,” jelas Robert berharap Nata tidak memilih solusi ini.

“Aku hanya bicara asal mungkin saja ada solusi lainnya,” lanjut Robert tanpa memberi jeda untuk Nata berpikir.

Nata menyatukan dahi dan alis tanda konsentrasi.

“Aku hanya asal bicara jangan dianggap. Aku hanya menyarankan, kamu jangan mau ditindas,” saran Robert.

Pria ini idaman sejuta wanita, tetapi kenapa tunangannya sampai selingkuh? Pasti ada masalah sama pria ini. Nata membatin bingung.

“Kalau saja bisa aku hindari. Aku pasti pergi dari dulu,” balas Nata terasa berat mengatakannya.

“Aku tidak mau mencampuri urusan rumah tangga kamu. Kenapa kamu tidak mau melakukannya dari dulu? Kamu bisa melapor, punya kekuasaan, dan uang. Apalagi yang kamu takutkan?” tanya Robert mau tahu alasannya.

Aku nggak yakin bisa memberitahu orang lain atau enggak, tetapi masalah ini menyangkut tunangannya juga. Nata membatin ragu.

“Aku memang salah nggak melakukannya dari dulu dengan berharap bisa mengubahnya menjadi lebih baik, termasuk keluarganya juga,” jawab Nata berat hati.

“Aku mendukung rencana apa pun yang kamu buat selama itu menguntungkan. Jangan sampai ada yang terluka. Aku yakin kalau kamu bisa melakukannya anggap saja masalah ini tantangan,” saran Robert singkat padat dan bijak.

Keluar rumah pun suamiku nggak peduli, tetapi aku harus melakukan sesuai keinginannya. Nata membatin ragu apa bisa melakukannya sendiri tanpa bantuan.

“Kenapa? Apa kamu ragu? Tenang, hubungi aku kalau kamu mengalami kesulitan. Aku lihat Pak Dewo juga tidak bisa membiarkan cucu kesayangannya mengalami kesulitan,” ucap Robert menaruh harap juga Nata tidak gentar.

Tantangan? Kamu nggak tahu saja kalau suamiku belum tahu siapa sebenarnya aku. Nata membatin kalau dia pun memiliki rintangan sendiri.

“Aku nggak ragu bisa, mungkin mengikuti saran darimu. Aku juga gerah lama-lama diremehkan dan ditindas seperti nggak punya harga diri,” balas Nata berpikir tidak ada salahnya juga mengikuti saran dari seseorang walau baru dikenalnya belum ada tiga jam.

“Seharusnya kamu lakukan dari dulu kalau kamu mengatakan seperti tidak punya harga diri,” kata Robert heran.

Nata mendengus kesal, dia melihat waktu di jam melingkar di pergelangan tangannya.

“Astaga, aku nggak bisa pergi lama-lama. Aku harus pulang,” kata Nata masih tidak nyaman jika lama-lama di luar rumah.

“Mau aku antar kelihatannya kamu buru-buru?” tanya Robert berniat baik mengantar Nata.

“Nggak usah. Aku bisa pulang naik taksi. Aku pulang dulu,” pamit Nata buru-buru.

“Hati-hati, hubungi aku kalau membutuhkan bantuan,” kata Robert mengulurkan kartu namanya.

“Makasih,” balas Nata menyambar kartu nama tersebut.

Nata mempercepat langkah menuju taksi berharap bisa sampai di rumah sebelum suaminya pulang. Dia malas ada keributan terus-menerus.

“Astaga,” ucap Nata terperanjat saat melihat Jett duduk di ruang tamu lalu beranjak dari sofa.

“Dari mana saja kamu pergi lama sekali?” tanya Jett bergerak maju ke ruang makan berniat mengambil segelas air dingin.

“Jalan-jalan ke luar mencari udara segar. Kenapa?” tanya Nata cukup penasaran apa yang Jett mau tahu.

“Enggak papa. Apa pergi ke hotel?” tanya Jett mau tahu kegiatan istrinya.

“Pergi ke hotel tempat Mas kerja?” tanya Nata balik tanya.

“Iya, Dek. Apa pergi ke sana?” tanya Jett masih penasaran.

“Nggak untuk apa juga aku pergi ke sana,” jawab Nata berbohong.

“Jangan bilang Mas mencurigai aku,” kata Nata mendelik cepat.

“Mas hanya mau tahu kamu pergi ke mana,” balas Jett berbohong. Padahal, dia memastikan jika istrinya selalu di rumah mengenakan daster.

“Apa enggak boleh tahu apa yang dilakukan istri Mas sendiri?” tanya Jett membenting dirinya supaya Nata tidak tanya macam-macam.

Aku nggak yakin kalau Mas mau tahu atau memang sudah tahu kalau aku pergi ke hotel. Nata membatin mungkin saja suaminya melihat sekilas.

“Kok diam? Apa kamu pergi dengan pria lain?” tanya Jett memancing istrinya bicara jujur serta melemparkan masalah padanya.

“Mas, aku bilang tadi hanya cari udara segar,” jawab Nata jujur sedikit berbohong.

“Kalau Mas mau tahu semua yang aku lakukan. Apa aku boleh tahu semua yang Mas lakukan di hotel?” tanya Nata memancing suaminya bicara jujur walau tidak mungkin.

Jett geram mendengar pertanyaan istrinya.

“Apa maksud pertanyaan kamu?” tanya Jett meninggikan suara lalu hendak mengayunkan telapak tangan ke wajah istrinya.

“Berhenti, Mas,” balas Nata menahan pergelangan tangan suaminya lalu mencengkram kuat.

“Kamu! Berani-beraninya sekarang. Sekarang, kamu berhasil menahan pukulan dari aku, tetapi nggak untuk besok atau nanti,” kata Jett manik hitamnya menatap tajam.

“Kenapa? Kaget melihat aku jadi berani melawan?” tanya Nata pun berani menatap cukup lama manik hitam suaminya.

“Pergi ke mana kamu tadi pulang-pulang mulai berani menangkis tangan suami kamu?” tanya Jett penasaran.

Bab terkait

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 4 Luka Terlalu Dalam

    “Apa aku nggak boleh menangkis tangan suami yang seharusnya melindungi justru melukai? Lalu apa peduli Mas, aku mau pergi ke mana? Kenapa mendadak peduli sama istrinya?” tanya Nata menekan kata istri berharap Jett masih mengingat statusnya.“Apa kamu bilang? Aku melukai kamu? Kamu yang terus melawan Dek. Apa kamu lupa? Perlu aku ingatkan? Kamu enggak perlu jadi apa-apa, kamu hanya perlu mengikuti apa keinginan aku,” kata Jett uring-uringan.Nata mengempaskan tangan suaminya.“Kamu berani sekali melakukannya?” tanya Jett melotot tajam.Nata terkekeh mendengar pertanyaan suaminya.“Kamu masih bisa ketawa? Apa yang lucu?” tanya Jett meradang.“Untuk apa takut saat bersama suamiku. Kenapa kaget melihat aku berani melawan?” tanya Nata berusaha tenang walau sulit.“Apa Mas pikir aku akan selalu menjadi istri selalu ditindas dan diremehkan? Apa Mas nggak sadar melakukannya?” tanya Nata entah emosi apa yang bisa menggambarkan dirinya sekarang.Aku nggak akan bisa seperti dulu lagi Mas. Kamu s

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-18
  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 5 Kejutan Besar

    Suara beradunya sendok dan piring tanpa adanya percakapan di antara mereka saat sarapan walau sesekali Nata melirik ke arah suaminya.“Ada yang mau kamu tanyakan?” tanya Jett menyadari istrinya melihat terus.“Mas apa nggak ada yang mau dikatakan?” tanya Nata balik.Aku mau tahu apa Mas mengajak pergi. Nata membatin.“Enggak ada,” jawab Jett tegas.“Kenapa? Apa ada yang mau kamu tahu?” tanya Jett memancing apa yang istrinya mau tahu lagi.“Apa aku nggak diajak makan malam?” tanya Nata balik.“Nanti malam?” tanya Jett pura-pura lupa.Dari mana dia tahu makan malam bersama? Jett membatin tanya.“Iya nanti malam. Apa aku nggak boleh ikut?” tanya Nata menawarkan diri ikut makan malam. Dia yakin pasti mendapat kejutan besar.Bukannya kamu enggak boleh ikut. Aku takut kamu mengacaukan segalanya di sana, apalagi ada tamu yang sulit aku taklukan menginap di hotel. Jett membatin ragu jika mengajak istrinya.“Apa Mas takut kalau aku mengganggu?” tanya Nata memancing. Dia pikir bisa tahu siapa w

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-19
  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 6 Daya Pikat Istri Orang

    Makanan di piring tidak mampu membagi perhatian pria tampan ini. Manik hitam pria ini tidak berhenti menatap wajah cantik istrinya.“Ada apa? Apa ada yang salah sama aku? Atau ada yang menempel di wajahku?” tanya Nata saat mau menyuapkan makanan ke mulutnya.Nata meletakkan kembali sendok di piring sambil melirik ke arah suaminya.“Kenapa Mas?” tanya Nata seolah belum puas mendapatkan jawaban.“Enggak ada apa-apa di wajah kamu. Aku hanya bingung saja sama kamu,” jawab Jett justru mengaduk-aduk makanan di piring.“Bingung? Apa aku membuat kesalahan?” tanya Nata merasa tidak melakukan kesalahan walau tanpa disadarinya.“Bukannya kamu selalu membuat kesalahan setiap hari?” tanya Jett bukan tujuan ini menatap istrinya.“Aku yakin Mas mau tanya sesuatu. Apa yang mau Mas tanyakan?” tanya Nata berpikir apa yang mau diketahui suaminya.“Mas hanya mau tahu apa tujuan kamu sebenarnya?” tanya Jett juga berpikir pasti ada yang disembunyikan darinya.“Aku nggak ngerti maksud pertanyaan Mas,” jawab

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-01
  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 7 Taruhan Cinta

    “Bu, bukan maksud saya seperti itu Pak,” ucap Venus gugup serta keningnya mendadak berkeringat.“Kenapa? Apa kamu membenci wanita berhasil membujuk saya? Apa target pekerjaan kamu tidak terpenuhi? Sayang sekali,” ucap Pak Broto menyindir wanita di depannya yang tidak tahu diri.“Saya tidak memiliki pemikiran itu. Saya hanya heran kenapa Pak Broto terbujuk olehnya. Dia tidak bekerja di hotel ini,” balas Venus tidak mau dianggap remeh.“Saya pikir kamu tidak tahu siapa dia. Saya hanya mau mengatakan kamu cukup tahu jika wanita kemarin pantas bekerja di hotel berbintang lima,” kata Pak Broto masih saja menyisipkan pujian untuk Nata.Siapa pun dia, aku tidak peduli. Aku hanya malas mendengar orang lain selalu memujinya. Padahal, dia juga tidak bisa apa-apa selain berada di dapur. Venus membatin kesal.“Maaf pergaulan saya terlalu sempit sehingga tidak mengenal banyak orang termasuk wanita yang membujuk Pak Broto menginap di sini,” balas Venus sebetulnya sangat tahu.“Saya juga tidak pedul

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-02
  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 8 Bekas Merah Di Pipi

    “Apa kamu sadar menanyakannya?” tanya Jett sorot matanya tajam seperti mengeluarkan sinar laser.“Aku sadar. Apa pertanyaanku salah?” tanya Nata balik menantang.Kamu bukan lagi istri yang dulu lagi. Ada apa dengan kamu? Perubahan sikap kamu yang mendadak semakin membuat aku kesal. Jett membatin.“Enggak punya sopan santun tanya sama suami kamu,” balas Jett jengkel.“Aku akan sopan kalau Mas juga bisa menjaga sikap sama wanita lain. Buktinya Mas nggak bisa kan,” kata Nata pun dongkol.“Kamu berani-beraninya,” hardik Jett pada istrinya.Jett mengayunkan tangan mengenai pipi istrinya.“Aduh, Mas,” pekik Nata sontak beranjak sambil memegang pipi. Bekas merah tercetak sempurna di pipinya.“Mas selalu tega sama aku. Kamu kerasukan apa selalu menindas aku?” tanya Nata menuntut jawaban dari suaminya.“Apalagi maksud pertanyaan kamu? Apalagi yang mau kamu tahu? Lama-lama kamu kok nyebelin,” jawab Jett menyelipkan pertanyaan.“Apa aku perlu mengulang terus? Aku yakin Mas tahu semuanya,” balas

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-04
  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 9 Mertua VS Menantu

    Terik matahari menyinari sudut di mana seorang wanita duduk di kursi kayu berukir. Nata menyesap kopi lalu menyuapkan roti manis ke mulutnya.“Aku harap nggak bertemu seseorang di sini,” ucap Nata malas meladeni jika bertemu orang tidak penting di Clarosta Hotel.Manik hitamnya sesekali memindai serta membagi pandangan membaca novel.“Aku sudah berada di sini mau bertemu Kakek. Sibuk nggak ya?” tanya Nata beranjak dari kursi setelah menandaskan tetes terakhir kopi di gelas.Ekor matanya sekilas melihat wanita dikenal. Posisinya tidak bisa menghindar lebih baik menghadapi walaupun banyak pertanyaan darinya.“Asem, kenapa juga bertemu di sini? Apa dari sekian banyak hotel harus ada di sini? Mencurigakan, apa yang dilakukan Mama di sini?” tanya Nata lirih sebelum akhirnya beliau menarik langkah semakin mendekati menantunya.Langkahnya perlahan semakin mendekati Nata dengan senyum jahat terukir di bibirnya.“Kamu lagi, kamu lagi,” kata Mama Lusi menyapa dengan cara berbeda.“Ma,” sapa Nat

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-05
  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 10 Oh Ketahuan Deh

    “Kamu sadar enggak tanyanya?” tanya Jett kesal sudah dikasih tahu jangan kerja masih saja mencari celah.“Aku sadar banget, Mas. Aku nggak sakit sama sekali. Mas mau dengar jawabanku apa?” tanya Nata menantang suaminya.Aku menduga kamu nggak bolehin kerja. Nata membatin menunggu jawaban suaminya sesuai atau tidak.“Kamu sudah tahu jawabannya, enggak perlu juga Mas jawab,” jawab Jett geram mendengar pertanyaan istrinya.“Aku nggak tahu apa jawabannya. Boleh atau enggak?” tanya Nata lagi semakin memancing emosi suaminya.“Enggak. Sekali enggak tetap enggak. Titik,” jawab Jett tegas sekaligus naik pitam.“Mas harus kasih tahu dong alasan nggak boleh kerja,” balas Nata mau tahu sejauh mana suaminya memberikan alasan masuk akal.“Alasan? Kamu enggak perlu alasan apa pun. Tadi Mas sudah bilang titik,” ucap Jett sejujurnya sambil memikirkan alasan masuk akal.“Aku juga mau beli barang-barang yang disuka. Aku nggak mau minta uang terus sama Mas. Apa Mas nggak tahu Mama selalu marah kalau aku

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-06
  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 11 Jangan Ya Dek Ya

    “Kamu terlihat marah sekali. Siapa yang kamu maksud?” tanya Robert belum melihat seseorang yang dilihat Nata.“Itu mereka. Aku nggak bisa diginiin. Mereka terang-terangan sekali selingkuh di depanku,” jawab Nata mempercepat langkah menghampiri mereka berdua.Nata berkacak pinggang seperti siap melahap mereka berdua asyik bergandeng tangan tanpa malu.“Aku ikut Nata,” ucap Robert mendadak menghentikan langkah setelah melihat siapa yang dimaksud. Dia mendadak terpaku.Bibir wanita memakai lipstik merah ini membentuk lengkungan senyuman tipis walau setelah itu mimik wajahnya menyeramkan.“Kebetulan sekali bertemu di sini,” sindir Nata berdiri di hadapan Jett dan Venus.Ekor mata wanita bertubuh langsing ini melirik sekilas suaminya melepas genggaman tangan Venus.“Aku nggak percaya bisa ketemu Mas di sini. Apa mau bertemu klien di sini?” tanya Nata pura-pura bodoh tidak tahu apa yang terjadi.“Enggak. Kamu sendiri ada urusan apa?” tanya Jett sekilas melirik ke arah pria berdiri tidak jau

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-08

Bab terbaru

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 32 Menuju Puncak Gemilang Cahaya

    Tanda tanya besar terukir di kening pria ini. Dia melihat setiap gerak-gerik wanita yang berdiri di depan diyakini cucu pemilik hotel.“Aku enggak bisa tinggal diam harus tanyakan tujuannya memindahkan ke cabang hotel,” kata Jett tidak melepas pandangannya.Sementara Robert mengambil kursi duduk di belakang setelah aksinya membantu Meta alias Nata.“Aku memang berpikir kamu pasti melakukan hal gila ini, tetapi aku tidak menduga kalau menjadi kenyataan. Kamu memang wanita gila mau mengubah apa pun demi balas dendam,” ucap Robert lirih berharap di sampingnya tidak mendengar,Sudut bibirnya tidak lepas mengukir senyum, bahkan sesekali terukir tawa melihat sikap Meta yang menghibur.“Aku sampai pangling terlihat sekali wibawanya,” puji Robert diam-diam.Indera pendengarannya sesekali menangkap cucu pemilik hotel berbicara serius layaknya seseorang yang bekerja cukup lama di bidang ini.“Sebelumnya, aku sengaja sok akrab supaya kita dalam bekerja nggak terlalu tegang. Kalian boleh ajak aku

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 31 Pribadi Sama, Penampilan Berbeda

    Tatapan wanita jalang ini tajam bahkan mampu membuat lubang di wajah pria ini.“Kamu benar aku yang menghancurkan acara ini. Aku iri melihat keberhasilan kamu. Puas? Ini yang mau kamu dengar?” tanya Venus naik pitam.Aku tidak mungkin iri melihat keberhasilan kamu. Sebaliknya, aku justru senang kamu berhasil. Aku senang kamu cepat kembali ke Clarosta Hotel. Kita bisa menghabiskan waktu berdua lebih banyak. Venus membatin sambil mengukir senyum tipis.“Kamu bisanya berpikir kalau aku yang menghancurkan dari sekian banyak orang,” lanjut Venus sejujurnya tidak mau disalahkan karena bukan ulahnya.“Aku tahu bukan kamu yang menghancurkannya, tetapi secara enggak langsung. Kamu memakai gelang itu menjadi bukti menghancurkan acara ini,” kata Jett juga geram melihat sikap wanita jalang ini.“Kamu menyalahkan aku karena memakai gelang ini? Aku juga tidak tahu kalau istri kamu yang cantik itu memakai gelang yang sama juga,” jawab Venus kali ini mer

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 30 Perusak Acara

    Telapak tangan pria lain di antara mereka berdua menarik tangan Nata. Kini, tubuh wanita ini berada di sampingnya. Pria ini mendekat tepat di samping wanita ini.“Kita tidak perlu berlama-lama di sini. Ayo, kita pulang,” ajak Robert meraih tangan mungil wanita ini.Ekor mata wanita ini sekilas membentuk lirikan tajam pada pria yang mengajaknya pulang.“Kamu ini. Apa pertunanganmu hancur begitu saja?” tanya Nata mengundang kerutan di kening pria ini.“Coba pikirankan lagi. Aku tahu kalau kamu sudah memutuskan pertunangan secara pihak, tetapi apa di sini kamu nggak kepikiran,” lanjut Nata berpendapat supaya Robert berpikir.Robert mendadak membisu jika tentang pertunangannya.Manik hitamnya sekilas melihat Venus melirik ke arah Robert, entah tujuannya apa Nata tidak peduli, tetapi satu hal yang dia juga harus selamatkan. Robert jangan kembali pada wanita jalang itu.“Nata,” panggil Robert.“Iya,” balas wanita ini

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 29 Melindungi Bukan Berarti Jatuh Cinta

    Jett menoleh ke arah sumber suara yang memintanya berhenti, lalu dia melotot saat menatap Robert berdiri di depannya, dia pun mengedarkan pandangan. Sesaat kepalanya terasa berat dan pusing. Dia perlahan menurunkan tangan yang menggantung di udara.Sial, aku enggak bisa melakukan sekarang. Jett membatin saat menyadari sekeliling tidak mungkin dia menampar.“Kenapa tidak jadi? Apa lupa kalau wanita ini istri kamu?” tanya Robert sigap menarik tangan wanita ini supaya berdiri di belakangnya.Robert menoleh ke belakang menatap dari ujung kepala hingga ujung kaki memastikan wanita ini baik-baik saja.“Kamu baik-baik saja?” tanya Robert lembut walaupun khawatir.Maafkan aku datang terlambat. Aku memang tidak mencintai kamu, tetapi aku juga tidak mau siapa pun melukai kamu. Aku melihat kamu cukup menderita. Jett membatin dengan tangan tetap menggenggam kuat tangan wanita ini.Robert kembali menatap tajam seolah sorot matanya mengeluarkan sinar laser siap menusuk siapa pun yang dilihatnya. “

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 28 Pukulan Telak

    Mereka berdua saling bertukar pandang, terutama Nata. Tangan wanita ini berkeringat, dia gugup entah mau jawab apa, tetapi Robert menepuk pundak wanita ini.Dia terlihat cantik mengenakan gaun pemberian aku. Jett membatin lalu mengalihkan pandangan seraya mengembangkan senyum.“Kita berdua memang tidak ada urusan di sini, tetapi pemilik hotel mengundang untuk makan malam. Apa benar makan malamnya sekarang?” tanya Robert pura-pura tidak tahu.Jett menghela napas kesal. Dia tidak bisa menghalangi kalau sudah mengatakan pemilik hotel.Mau apa juga dia datang dengan Nata? Apa enggak ada wanita lain menemaninya? Jett membatin lumayan menyita raut wajahnya terlihat kesal.“Iya acaranya malam ini. Aku enggak terpikir kalau kalian berdua pergi bersama,” jawab Jett mencari tahu. Mungkin saja mereka bertemu di depan.“Apa aku salah kalau mengajak Nata datang ke acara ini?” tanya Robert mengalungkan tangan di pundak Nata.Robert me

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 27 Gaun Merah Tanda Perayaan

    Nata di seberang telepon bertanya-tanya. Apa maksud pertanyaannya? Dia malas berpikir keras hanya berujung pada pernikahannya.“Aku nggak tahu harus mendengar kabar mana dulu. Apa dua pertanyaan ini saling berkaitan?” tanya Nata menerka.“Bisa dibilang begitu, tetapi tergantung kamu menanggapinya,” jawab Robert sengaja menambah ketegangan dalam pikiran wanita ini.“Kamu mulai pintar membuat aku terbawa memikirkan,” balas Nata tertawa kecil mengakui.“Kamu tidak penasaran?” tanya Robert lagi belum mendengar wanita ini mengatakan pilihannya.“Ya, ya. Kalau begitu aku mau dengar kabar baik dulu,” jawab Nata memecah kelegaan pria ini.“Aku harap setelah mendengarnya kamu merasa lega,” kata Robert ancang-ancang sebelum memberitahu dua berita itu.“Aku juga berharap begitu. Sekali lagi kamu pintar buat aku penasaran,” ucap Nata mengacungi jempol di seberang telepon.“Kabar baiknya, Clarosta Hotel memenangkan lelang pe

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 26 Kabar Baik Atau Kabar Buruk?

    Akhir-akhir ini Jett sering mengerutkan kening untuk banyak alasan. Kali ini pun sama, dia mengerutkan kening hanya memikirkan apa yang terjadi.“Sayang serius tidak tahu?” tanya Venus mengulang pertanyaan memastikan.“Aku serius enggak tahu. Jangan muter-muter beritahu aku apa yang terjadi?” tanya Jett bersikeras mau tahu.“Sayang, kamu ini tidak bisa diandalkan,” kata Venus menggeleng.“Apa kamu bilang? Katakan saja apa yang terjadi. Kenapa sampai bilang aku enggak bisa diandalkan?” tanya Jett emosi mendengar ucapan wanita simpanannya.“Sekarang coba lihat, kalau kamu bisa diandalkan. Nata tidak tahu hubungan kita, tetapi nyatanya. Dia tahu,” kata Venus berpikir awalnya mau memberitahu hal serius. Namun, Jett benar-benar pria tidak bisa diandalkan.Jett selalu dengan sikapnya sama, dia selalu diam mendadak, dan mengunci mulutnya.“Kenapa diam? Ucapan aku tidak salah,” tambah Venus hanya perlu menegaskan.“Kamu

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 25 Perhitungan Hati

    Manik hitam bermaskara wanita ini melotot tajam pada suaminya. Venus dan Robert pun melihat ke arah yang sama.“Kenapa kaget? Aku tanya siapa yang kamu panggil Sayang?” tanya Nata memergoki lagi suaminya selingkuh.Apalagi alasan yang akan ke luar dari mulutnya. Nata membatin geram.“I, itu,” jawab Jett bibirnya gemetar tidak sanggup menjawab.“Kenapa kelihatan takut? Sudah biasa kan melakukan kesalahan,” kata Nata mengukir senyum kecut.“Aku memanggil kamu, Sayang,” jawab Jett bibirnya masih gemetar.Perkataan suaminya sontak membuat Nata bergidik sambil menatap nanar.“Mas yakin?” tanya Nata meyakinkan Jett kalau panggilan itu untuknya.“Yakin. Apa aku perlu minta izin manggil istri sendiri sayang?” tanya Jett sambil memikirkan topik pembicaraan lain.“Nggak juga. Aku ragu kamu manggil sayang. Aku tanya karena di sini ada dua wanita,” ucap Nata melirik tajam ke arah wanita jalang itu.“Maksud

  • Istri yang Kau Khianati Ternyata Pewaris   Bab 24 Sayang, Apa Dengar Jerit Hatiku?

    Kening wanita ini semakin berkerut saat memikirkan suaminya. Entah ulah apalagi yang dilakukan.“Nata, apa kamu masih di situ?” tanya Robert hanya mendengar suara latar belakang tidak asing di telinganya.“Ya, aku masih di sini,” jawab Nata singkat. Namun, nada suaranya rendah.“Aku tahu kamu terkejut. Kamu yakin tidak mau melihat Jett?” tanya Robert serius.“Bert sejujurnya aku juga mau tahu apa yang dilakukan Jett, tetapi aku takut setelah tahu perasaan ini tambah terluka,” jawab Nata rasa ingin tahunya juga besar.“Apa kamu sama Kakek Dewo?” tanya Robert berusaha mengakrabkan diri menggunakan panggilan berbeda pada beliau.“Dari mana kamu tahu?” tanya Nata balik.“Keluar, aku menunggu kamu di depan. Kalau kamu mau, aku dengan senang hati mengantar menemui Jett,” jawab Robert mengajak Nata pergi.“Kenapa aku jadi takut sama kamu? Apa kamu pasang alat pelacak di badanku?” tanya Nata bergidik mengedarkan pandangannya.“Kamu ini ada-ada saja. Kurang kerjaan sampai aku pasang alat pelac

DMCA.com Protection Status