Share

34. masih hidup

Penulis: Areum_bee
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-04 23:54:44

“Sshh! Argh!” desis Dara sembari mencoba membuka matanya. Silau, setidaknya itulah yang ia rasakan saat kelopak mata tajamnya terbuka. Hal yang pertama kali ia lihat setelah menyesuaikan diri adalah langit-langit ruangan yang berwarna putih tulang dan bau obat-obatan medis yang langsung menusuk Indra penciumannya.

Dara menoleh ke kanan dan kiri bergantian, membuat otot lehernya yang menganggap itu melemas dan relaks.

“Dara!” panggil Anjani dengan ekspresi haru penuh suka cita. “Kamu sudah sadar, Dara!” pekiknya sembari berkaca-kaca, ada kelegaan luar biasa yang menempati hatinya ketika melihat sang keponakan sadar setelah sekian lama berbaring tak berdaya.

Dara mengamati sekelilingnya, ia tahu ini di rumah sakit. Namun, ia jelas tak tahu detail dimana dan apa yang terjadi setelah ia tak sadar. “Aku ... dimana?” tanyanya dengan niat memastikan.

Anjani mengusap sudut matanya yang basah. “Rumah sakit Medika Wijaya di kota kita, kami membawamu pulang untuk mendapatkan pengobatan inte
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    35. Belum pantas menjadi pewaris?

    Dara bertemu tatap dengan Sukma yang memandangnya dengan ekspresi datar, tapi syukurnya sudah tak ada ekspresi sinis yang menyertai. Ketika Sukma mendekat, praktis Dara memegangi dadanya yang berdebar kencang karena alasan yang tidak ia pahami.Kenapa rasanya mendebarkan dan gugup, seperti saat ia pertama kali jatuh cinta? Batin Dara melihat Sukma semakin dekat.Di sisi lain, Sukma sendiri tampak gugup dan ragu melanjutkan langkah, ia khawatir dirinya bisa berpotensi mengeluarkan kata-kata tajam untuk sang putri yang baru saja selamat dari maut.“Bagaimana keadaanmu?” tanya Sukma sembari menarik kursi di samping brankar anaknya.Dara berusaha menetralkan degup jantungnya yang semakin menggila. Astaga! Kapan terakhir kali ia ditanya kabar oleh sang ibu? Tiga tahun lalu? Kenapa rasanya seperti mendapatkan perhatian dari manusia paling kaya di bumi? “A-aku B-baik,” jawab Dara dengan menyembunyikan wajahnya yang memerah.Sukma mengangguk canggung. Sudah, tak ada lagi pembicaraan anta

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    36. nyaman dengan Sagara

    Dara melongo melihat siapa gerangan yang datang hingga membuat Hendra rela tersenyum riang hingga giginya kering kerontang.Menyadari mulutnya yang masih terbuka selebar pintu, Dara buru-buru mengatupkan kedua bibirnya dan memasang ekspresi tak kalah ramah.“Bagaimana kabar kamu Dara?” tanya Sagara sembari meletakkan bunga dan buah bawaannya.Dara mengangguk kaku. “B-baik, Pak,” katanya lirih.Sagara tampak mengangguk paham. “Syukurlah kalau begitu. Pak Hendra memberitahu saya akan insiden yang kamu alami, maaf baru bisa menjenguk sekarang.”Dara sontak mengangkat kepalanya, dan mencari-cari keberadaan sang paman. Ia bersumpah akan melayangkan tatapan laser mematikan untuk paman durjananya itu. Tapi, sialan! Sepertinya Hendra sudah memperhitungkan reaksinya hingga pria itu langsung menghilang bak hilang terserap black hole.Dara memaksakan senyumnya. “O-oh? Terima kasih, Pak, tidak perlu repot-repot. Apalagi pak Sagara pasti sibuk,” katanya dengan nada tak enak. Astaga! Dara saj

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-05
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    37. Go to hell Delion!

    “Dikarenakan jam makan siang kantor sudah hampir habis, kami pamit dulu Bu Dara. Semoga Bu Dara lekas sembuh,” kata sang sekretaris yang saat ini menggantikan perannya di kantor sebagai pemimpin tim dari divisi marketing. Semua tim divisi marketing sontak berdiri dan berpamitan dengan Dara yang saat ini terbaring lemah di kasur dengan gips yang membungkus kakinya, membuat para karyawan memandangnya iba setelah mendengar kronologi kejadiannya.Dara memejamkan matanya ketika semua orang sudah keluar, tinggal dirinya sendiri di ruangan luas ini. Sang nenek, Laksmi tidak bisa sering-sering ke mari sebab kondisinya, sedang sang paman, pria itu sedang disibukkan oleh pembangunan respon yang tinggal 90% lagi, lalu ibunya, Dara harus mengikhlaskan sang ibu yang mulai melunak itu untuk mengurus kantor pusat yang juga tak kalah sibuk.Dan sekarang hanya tinggal ia dan bibinya yang sesekali mampir ke ruangannya jika tak ada pasien darurat.“Sudah pulang rekan satu divisimu? Cepat sekali,” cel

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    38. Mantan mertuaku gila!

    “T-terima kasih,” cicit Dara sembari menunduk.Bagaimana kalau Sagara mengenali nama Delion Sunarija sebagai private investigator? Pasalnya, ayah satu anak itu sangat terkenal di dunia investigasi, entah dengan nama asli atau nama samarannya.Sagara bangkit dari duduknya. “Saya keluar dulu,” kata Sagara memahami privasi yang dibutuhkan wanita tersebut.Dara menerima panggilan. “Kenapa harus menghubungi sekarang, sih?!” kata Dara penuh penekanan.“Wow! Santai kawan, aku hanya ingin memastikan keadaanmu sudah stabil. Kamu tahu, kan? Kalau aku ke sana akan membuat semua orang menaruh curiga?” balas Delion membuat Dara menarik napas perlahan guna menghadapi ayah satu anak ini.“Dan? Jangan bilang kamu meneleponku hanya untuk hal sepele. Harusnya kamu mengirim pesan saja dan bertanya kapan aku luang. Masalahnya, aku sedang menerima tamu di sini dan itu bahaya jika sampai tamuku melihat namamu.“Maaf-maaf,” ucap Delion dengan nada bersungguh-sungguh. “Aku hanya ingin menginfokan sesua

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    39. Jangan keluar!

    “Bagaimana keadaanmu?” tanya Sukma sembari menyuapi anaknya dengan menu rumah sakit yang kata kebanyakan orang hambar. Meskipun Dara juga merasakan demikian di lidahnya, tapi hatinya jelas tak bisa berbohong. Ada bunga-bunga yang bermekaran di sana. Bagaimana tidak? Saat ini Sukma rela menggunakan waktu sebelum berangkat yang biasanya digunakan untuk melihat-lihat perkembangan perusahaan, tapi kali ini Sukma tampak telaten menyuapinya. Jangan berpikir jika Sukmalah yang menawarkan diri. Tentu hal mustahil itu tak akan terjadi pada wanita yang dinginnya mengalahkan kutub. Dara dengan kesadaran penuh kadang mengeluh pada susternya jika tangannya terkadang sakit apabila digerakkan. Dan setelah beberapa kali percobaan penuh siasat itu pun, Sukma mulai iba dan menekuni pekerjaan barunya itu. “Masih sama dengan kemarin, tapi untungnya dokter sudah membolehkan aku berjalan-jalan di sekitar rumah sakit dengan syarat harus menggunakan kursi roda,” papar Dara setelah menelan makanannya,

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-07
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    40. Rencana ke-2

    Dara menunggu informasi dari Delion tentang kejadian kemarin. Wanita yang tengah duduk menghadap pemandangan luar itu mengetuk-ngetuk layar ponselnya dengan bosan.Ayolah ... masih ada banyak misteri yang belum terpecahkan. Seperti contohnya, alasan sang mantan mertua malah meminta pertanggungjawaban dosen mesum tersebut, lebih lagi di saat genting seperti ini. Lalu, Apakah kemarin ia sempat tertangkap kamera paparazi? Jika iya, bagaimana nasibnya nanti?Tak lama kemudian, terdengar dering ponsel yang membuat Dara buru-buru mengambilnya. Nama kontak sang informan yang tertera di layar ponselnya membuat antusiasme Dara bangkit.“Bagaimana?!” tanya Dara tanpa basa-basi.Terdengar bising dari seberang sana sebelum kemudian hilang secara berangsur-angsur. “Lihatlah saluran TV dengan nama MBN, di sana ada acara talk show yang membahas tentang skandal yang terjadi akhir-akhir ini, wajah mantan adik iparmu akan menjadi salah satu yang menghiasi,” beritahu membuat Dara segera menjalankan

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    41. Bukan COE Dingin.

    Anjani yang berada di pintu itu merangsek masuk dan berhadapan dengan sang keponakan yang tampak kaget di tempat itu. “Maaf, kamu kaget, ya?” tanya Anjani dengan senyum lembutnya. Dara ikut tersenyum, kali ini terlihat kikuk. Ia bahkan tak tahu Anjani ada di belakangnya. Sejak kapan? Dan sampai mana bibinya itu mencuri dengar percakapannya dengan Delion? Dara mengangguk menyahuti. “Tentu, itu karena Tante yang tiba-tiba berdiri di belakangku,” aku Dara sembari melanjutkan niatnya untuk mengisi daya ponselnya. Anjani menghela napas setelah berhasil duduk di sofa tunggu, perempuan itu merenggangkan sendi-sendi hingga terdengar bunyi tulang yang saling bersinggungan. “Kamu tampak lebih segar dari pada kemarin. Tante dengar dari ART yang menunggumu kemarin, katanya kamu sempat berkunjung di taman,” celetuk Anjani membuat Dara menoleh. “Memangnya dia memberitahu Tante apa?” tanya Dara setelah berhasil melakukan niatnya. Anjani menegakkan tubuhnya. “Kemarin Tante tak sengaj

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-08
  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    42. Malu setengah mati!

    “Kamu tahu berita yang sedang beredar?” tanya Sukma sembari menyuapi sang putri semata wayangnya. Dara menelan makanannya. “Berita tentang apa, Ma?” tanyanya penasaran. Sulam mengambil tissue yang kemudian disodorkan pada anaknya. “Mantan iparmu yang menjadi simpanan dosen beristri dan sekarang dia sedang hamil muda,” jelasnya membuat Dara terdiam sejenak. Entah kenapa, wanita itu merasa sudah mulai bisa mengendalikan diri jika mendengar hal-hal yang menyinggungnya. Terima kasih kepada yang mulia Delion Sunarija yang mengajarinya pengendalian emosi dengan baik dan benar. Selain itu, berbagai pengalamannya selama ini membuat Dara semakin bisa menguasai diri. “Aku mengetahuinya dari acara gosip di TV, katanya dia sudah dikeluarkan oleh pihak kampus begitu juga dengan dosennya,” terang Dara sembari menatap mata sang ibu. Jika biasanya orang yang berbohong akan takut menatap mata sang lawan bicara, maka Dara sedang mengusahakan sebaliknya agar tidak terlihat gugup. “Rumah

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-09

Bab terbaru

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    96. Kecupan manis

    ‘Jangan lupa bayaran untukku,’ ‘Kamu sudah memberi tahuku sebanyak tujuh kali, Delion. Berhenti merecokku, tak akan kukirimkan jika kamu terus mengirimkan pesan-pesan ini.’ ‘Iya, ini yang terakhir kalinya. Lagi pun, hari ini kamu ada kencan dengan Sagara, kan? Aku tak akan mengganggumu lagi. Nikmatilah ke can manismu Nona.’ “Dasar gila,” “Kamu mau ke mana, Dara? Akhir-akhir ini, Oma lihat setiap libur, kamu selalu keluar. Kamu ... ada pacar di luar sana kah?” “Bukan pacar, Ma. Aku memang sedang ada urusan penting di luar,” “Kalau kamu punya pacar, bawalah kemari. Siapa orangnya, dan di mana rumahnya? Biar kami bisa saling mengenal.” “Memangnya Mama belum mengenalnya? Bukankah sebelum Dara, mama malah lebih mengenal pacar Dara?” “Maksudnya siapa, Ndra?” “Siapa lagi? Memangnya Dara dekat dengan pria lain selain Sagara?” “Oh, jadi benar-benar dia,” “Nah itu dia!” “Kamu kemari untuk meminta izin mengencani perempuan Wijayakusuma. Apakah aku salah?” “Benar, saya i

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    95. Menjadi tukang sayur.

    Jam sudah menunjukkan pukul sebelas siang. Itu artinya, para budak korporat sudah diperbolehkan melepaskan diri dari penatnya kerajaan, dan mengisi perut mereka dengan maka siang. "Hari ini, Bu Dara ingin makan siang dengan menu apa?” tanya perempuan yang berprofesi sebagai sekretaris manager marketing PT Juita Betari itu dengan nada sungkan.Dara yang sedang memijat pangkal hidungnya untuk meredakan pusing yang menyerang, perlahan bangkit dari kursi kebesarannya. “Ayo, ke kantin saja,” ajaknya sembari melambaikan tangan dan berjalan mendahului sang sekretaris. “Akhir-akhir ini Bu Dara terlihat sangat sumringah, apakah saya salah menebak?” terka wanita berpakaian formal itu sembari mengikuti langkah atasannya.Dara kontan menghentikan langkahnya dan berbalik. “Benarkah?” tanyanya sambil memegangi wajahnya sendiri sebelum kemudian mengedikkan bahunya acuh tak acuh dan kembali berjalan. “Namanya juga hidup, akan ada masa senang dan sedihnya. Masa saya harus murung terus? Yang paling

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    94. Tak kunjung hamil

    “Kamu tak mau berbicara pada kita?” “Ampun!” Bugh! “Akan kupotong tanganmu jika tak beri tahu kami di mana letaknya barangnya,” “S-saya benar-benar tidak tahu. Saya bersumpah,” “Siapa di sana?!” “Sial,” “Pak!” “Nona Dara? Ada yang bisa dibantu?” “Ah ....” “Cincin saya jatuh di taman, saya sangat sedih, karena itu adalah hadiah dari ibu saya,” “Di bagian mana Nona menjatuhkannya?” “S-saya lupa, tapi saya tadi berputar-putar di seluruh taman, saya tidak bisa menduga-duga di bagian mana cincin saya jatuh,” “Baiklah, akan saya lihat,” “Tidak-tidak!” “Maaf?” “Maksud saya, kamu tidak bisa ke sana sendirian. Saya sangat berharap jika cincin itu ketemu sesegera mungkin. Jadi, kamu harus membawa temanmu. Paling tidak ....” “Lima orang! Bawa rekan paling tidak lima orang, dan dalam waktu lima menit, kembali saja meskipun belum ketemu. Ini sudah malam, akan saya cari tahu caranya besok, atau mungkin saya akan memilih mengikhlaskannya,” “Hati-hati, Pak,” “Dara? Kamu kenapa ke s

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    93. Siapa di sana?

    Dara berjalan dengan lesu memasuki rumahnya yang sunyi meskipun langit belum terlalu gelap. Hari ini ia harus rela lembur habis-habisan karena divisi yang dipimpinnya sedang menjalankan proyek baru. Begitu kakinya menapaki lantai marmer kediaman Wijayakusuma, sedikit kelegaan akhirnya merasuki relung hatinya. Jika sudah seperti ini, maka tak akan ada hal lain yang ia lakukan selain tidur hingga esok pagi. Duar! Suara ledakan yang lumayan keras langsung membentur gendang telinga janda kembang yang semula berjalan lesu itu. Mata yang awalnya terkantuk-kantuk itu langsung melek seketika sembari celingak-celinguk mencari sumber suara. “Ahh!” Teriakan histeris dari arah dapur langsung mengambil alih rasa penasaran Dara. Perempuan itu segera menuju ke sumber suara dan mendapati pria paruh baya tengah memakai helm dan mantel sedang berperang dengan ledakan-ledakan yang diciptakan karena kombinasi wajan, minyak panas dan daging baru keluar kulkas. Dara segera mendatangi pamannya yang tam

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    92. Mereka semua gila.

    Untuk sesaat Dara dibuat bergeming akan kabar yang dibawa ayah satu anak itu sebelum kemudian menyalak, “Delion! Kamu jangan bercanda, ya!” Terdengar decak sebal dari pria di seberang sana. “Look! Kalau kamu tidak mempercayai fakta ini, maka lihatlah sendiri semua bukti-bukti yang kukirimkan, biar kutahu mulutmu yang ceriwis itu masih berani mempertanyakan kredibilitas kerjaku atau tidak!" suruh Delion dengan nada sewotnya. Bagaimana bisa orang pemarah sperti Delion ini bisa menjadi private investigator? Dara yakin Delion pasti membuat para kliennya kabur gara-gara sikapnya yang menyebalkan ini. Kadang Delion akan kelewatan bercanda tak tahu tempat, tapi di sisi lain Delion juga sering serius di waktu-waktu bercanda. “Kenapa malah kamu yang marah? Hei! Aku hanya memperingatkan dirimu yang kelewat sering bercanda itu," kata Dara dengan penuh penekanan. Berurusan dengan Delion itu sama saja seperti menggenggam udara. Sampai kapan pun Dara tak pernah bisa tahu isi hati Delion yang rum

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    91. Yang Sri Rahmi sembunyikan

    Menyebalkan! Meskipun Dara berhasil membuat Namira Sana Soeroso, sang model catwalk, geram dan menjauh darinya dengan hati dongkol, itu tak serta-merta membuat Dara senang. Mungkin Namira akan menyenggolnya di media sosial seperti yang biasa perempuan itu lakukan pada orang-orang yang menyinggungnya. Apakah Dara takut? Jawabannya antara iya dan tidak. Karena ucapan Sagara kapan hari tentang sikap aneh Namira dalam memilih musuh, Dara jadi percaya diri Namira tak akan berani menyentuhnya. Namun, tak ada yang tahu pasti bagaimana masa depan berjalan. Bisa saja Namira akan melakukannya karena Dara terlampau menggores harga dirinya. “Kamu kenapa, Dara?” tanya Sukma begitu melihat wajah putri semata wayangnya yang kusut sejak menuruni mobil. Dara yang sedang berjalan itu menghentikan langkah. “Iya, Ma?” tanya Dara tak mendengar pertanyaan sang ibu. Sukma menatap putrinya penuh penilaian. “Kamu terlihat cemberut sejak pulang, apa yang terjadi? Apakah ada hal buruk yang menimpamu hari in

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    90. Membungkam kesombongan Namira.

    Namira mengulurkan tangannya pada Dara. Hal seperti itu biasannya identik dengan sambutan ramah. Namun, dari sorot matanya, tak ada setitik pun ekspresi ramah. Malah, ada ekspresi sengak ditambah sekelumit ekspresi menghina yang perempuan semampai itu layangkan kepada Dara.Karena ingin menghargai sikap Namira, Dara pun berdiri untuk menyambut perlakuan Namira terlepas niat sebenarnya sang model papan atas yang belum ia ketahui.Dara tersenyum ramah dan menyambut angsuran tangan itu. "Kita berjumpa lagi. Senang bertemu denganmu,” katanya berniat kembali duduk. Namun, cengkeraman erat dari Namira membuat Dara mengernyit bingung akan perlakuan yang semula ramah dan sekarang berubah layaknya monster.Dara berusaha mencari maksud Namira dengan menatap netra tajamnya. janda kembang itu sedikit mendongak karena perbedaan tinggi mereka yang signifikan, meskipun Dara sendiri memiliki tinggi 171 senti, tapi itu tak ada bandingannya dengan Namira Sana Soeroso yang tingginya mencapai 180 senti d

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    89. Bertemu lawan?

    Dara berjalan keluar kantor bersama para karyawan lain mengingat ini adalah waktu penghujung bekerja. Raut lelah para karyawan menjadi satu-satunya yang menemani Dara dalam kesendiriannya. Saat Dara akan menaiki mobil yang sudah dipersilakan sopirnya, tiba-tiba benda pipih di sakunya bergetar. Dara membukanya, itu adalah panggilan telepon dari ibunya. Segeralah wanita itu menerimanya. “Kenapa, Ma?" tanya Dara sebagai pembuka obrolan sembari masuk ke mobil dan segera memakai. sabuk pengamannya. Terdengar kasak-kusuk dari seberang sana, menunjukkan jika Sukma Wijayakusuma masih berada di kantor pusat dengan berkas-berkas membosankan itu. Tak lama kemudian suara tersebut mulai hening. "Ada undangan dari salah satu kolega bisnis kita. Mama lupa memberi tahu. Kamu sudah di rumah?" tanya wanita paruh baya dengan suara lelahnya. "Belum, Ma. Aku baru saja keluar kantor ini mobilnya baru keluar dari area kantor," jawab Dara sambil melihat pemandangan mobil-mobil yang berjejer macet. "Bag

  • Istri yang Kau Campakkan Ternyata Jutawan    88. Huru-hara Sri Rahmi

    “Apa, Pak? Bapak tadi bilang apa, coba ulangi!” suruh seorang wanita paruh baya sembari melipat tangannya di kedua sisi tubuh. Matanya menatap nyalang sang suami yang tampak lesu. Pria paruh baya yang merupakan suami si wanita itu, mengangkat kepala yang awalnya menunduk lemas seakan-akan tidak diberi makan sebulan. “Kita coba adopsi anak-anaknya Surti, Buk," lirihnya hampir-hampir tak terdengar. Namun, karena ketajaman telinga sang istri, kalimat lirih itu pun terdengar begitu vokal dan berhasil menabrak keras gendang telinganya, membuat perempuan baya itu langsung meremas gamis ungu jandanya dengan napas yang makin lama makin tak terkendali. Didekati lah sang suami yang tampak pucat penuh keputusasaan itu dengan amarah yang bercokol di benaknya. “Bapak melantur? Bapak sadar apa yang bapak omongkan?” tanya Rahmi dengan suara gigi-gigi yang bergesekan, membuat irama mengerikan bagi siapa saja yang mendengarnya, terkecuali seorang pria paruh baya yang saat ini sudah bertekad kuat ak

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status