Share

Bab 25 Perkara Jatah Bulanan

Penulis: Lemongrass
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Negan hanya mengedikkan bahu, untuk menjawab pertanyaan istrinya.

"Kamu bukakan pintu sana, aku malas," perintah Negan.

Damaira segera menuju pintu, khawatir ibu mertuanya semakin membuat gaduh dan didengar oleh tetangga.

Laras langsung masuk ke dalam rumah tanpa mengatakan apapun, diikuti Dina yang menatap sinis padanya.

Meski sudah terbiasa dengan kelakuan ibu dan anak itu, kadang kala Damaira merasa geram.

"Negan!"

Laras berdiri di samping anaknya dengan berkacak pinggang dan wajah bersungut-sungut.

"Ada apa, Bu?" tanya Negan.

Sepertinya dia bisa menebak apa yang akan ibunya bicarakan. Apa lagi kalau bukan soal uang.

"Kamu keterlaluan, baru naik jabatan tapi kiriman untuk Ibu cuma kamu tambah lima ratus ribu!" protes Laras. Benar saja dugaan Negan.

Belum sempat Negan menjawab Laras kembali bersuara, karena melihat isi meja makan.

"Apa ini? Kalian enak-enakan makan makanan seperti ini, tapi tidak ingat sama ibu dan adik-adikmu. Benar-b
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 26 Mertua Minta Uang

    Damaira memarkir mobilnya di depan sebuah apotek besar. Dari dalam mobil dia melihat dua insan yang sedang bersenda gurau dengan akrab dan saling tertawa.Kesal? Jelas saja Damaira kesal, istri mana yang tidak kesal melihat suaminya berinteraksi seperti itu apalagi di tempat umum.Damaira mengambil paper bag berukuran besar, berisi kue pesanan istri pemilik apotek tersebut. Menarik nafas sebelum turun dari mobil.Damaira memasuki apotek, pura-pura tak melihat dua insan yang masih asik mengobrol.Damaira disambut dengan ramah oleh pegawai apotek tersebut, kemudian bertanya pada pegawai itu."Ko Ferdinan ada, Mbak?""Ada, Mbak. Sebentar ya, mbak Ira. Saya akan sampaikan pada ko Ferdinan kalau pesanan sudah datang," jawab petugas itu. Jelas wanita itu sudah hafal dengan Damaira.Tak lupa Damaira memberikan bingkisan untuk para pegawai apotek, brownies kukus. Pegawai itu bersorak lalu memberikan pada temannya karena dia akan menemui bosnya lebih dulu. "I

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 27 Rezeki Nomplok

    Dalam hati Damaira merutuki dirinya sendiri karena tidak bisa mengontrol emosinya. Akhirnya dia pun memaksakan senyum, berharap senyum itu terlihat natural."Bukan begitu, Mas. Tapi asal kamu tahu, hampir setiap bulan Ibu meminta uang padaku, belum lagi beras, bumbu dapur, mie instant…""Ya ampun, Ra. Benar kata Ibu kamu itu perhitungan sekali," ucap Negan.Mendengar ucapan suaminya, Damaira lebih baik diam sebab tak akan pernah ada ujungnya.Damaira sedang duduk di depan televisi, menonton sebuah acara yang tak begitu menarik."Ra!" seru Negan.Suaminya itu duduk di sofa yang berada di sampingnya dengan membawa satu gelas kopi panas."Ya, Mas." balas Damaira tanpa melihat ke arah suaminya."Dari Mana kamu kenal ko Ferdinan dan istrinya?"Damaira tak mengeluarkan ekspresi apapun dan masih fokus dengan layar datar berukuran 32 inch tersebut."Ra, suamimu bertanya, malah fokus ke TV," protes Negan.Damaira nyengir kuda, lantas menjawab, "Ken

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 28 Mengagumi Negan

    Negan tak menjawab pertanyaan istrinya, seraya menatap kesal dia membuka kunci pintu."Kamu bukannya membuka pintu malah bengong," beo Negan."Aku bukan bengong, Mas. Tapi menunggu jawabanmu.""Sudahlah, aku lelah."Damaira masuk dan mengunci pintu."Sepertinya kamu akhir-akhir ini lebih sering pulang malam, Ra." Ucapan Negan sarat akan kekesalan."Lembur, Mas. Kamu kan tahu, pemilik toko sudah baik sekali sama aku, mengizinkanku masuk shift pagi terus. Padahal karyawan lain gonta-ganti shift, kadang pagi, kadang siang. Setidaknya aku harus loyal sedikit pada perusahaan," Damaira beralasan.Dia tidak mungkin mengatakan yang sejujurnya, sudah pasti suaminya tidak akan percaya dan malah mencibirnya."Suami bicara dua, tiga kata, kamu jawabnya seperti kereta," kesal Negan.Damaira langsung diam, bodohnya dia sudah tahu wajah suaminya tak enak dipandang malah membuat masalah.Dia terus mengikuti langkah Negan menuju kamar."Mas, mau aku buatkan air hangat untuk Mandi? Biar lebih relax!""T

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 29 Handphone yang Tertinggal

    Sampai di kantor, Negan kelimpungan mencari keberadaan handphone miliknya, di tas, jas, bahkan di mobil sama sekali  menemukan benda pipih tersebut."Ya Tuhan." "Sepertinya ponselku terjatuh atau tertinggal di rumah makan," gumam Negan sembari memijat keningnya."Kenapa, Gan? Dari tadi wira-wiri," tanya Andi."Handphoneku hilang, Ndi. Boleh pinjam handphonemu?"Andi memberikan handphonenya dengan terus bertanya banyak hal seperti sedang mewawancarai calon pegawai.Sita masih berada di atas motornya, dia sedang melihat jadwal kunjungannya."Mbak!" Panggil seseorang, yang ternyata seorang pelayan."Ya, Mas?" Balas Sita bingung."Ini handphonenya ketinggalan," ucap si pelayan seraya menunjukkan ponsel tersebut.Sita mengerutkan dahi, itu bukan benda miliknya."Tadi tertinggal di kursi, Mbak," imbuh di pelayan. "Coba aku cek dulu, Mas."Setelah melihat dan memastikannya, ternyata handphone tersebut milik Negan."Oh, ini milik tem

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 30 Perubahan Sikap Negan

    Sita tersenyum melihat ke arah Negan, jantungnya berdebar-debar, padahal itu hanya ajakan makan malam sebagai ucapan terima kasih, tapi kenapa reaksinya berlebihan?Saat ini dirinya sudah seperti ABG yang sedang jatuh cinta.'Sadar, Sita. Pak Negan itu pria beristri,' batin Sita.Setelah berhasil menetralkan debar jantungnya, Sita hendak membalas pesan tersebut, tapi urung, sebab sebentar lagi giliran mereka untuk menemui dokter, dia memilih untuk membicarakan langsung ketika usai melakukan kunjungan.Sita memanggil Negan, untuk mendekat kearah Poli."Hei, Gan. Rajin sekali kamu sudah jadi manajer area masih saja turun lapangan," seru salah satu teman Negan.District manager dan manajer area jabatan yang sama, hanya perbedaan dalam penyebutan di masing-masing perusahaan."Kita tidak boleh melupakan jasa mereka, Bro. Secara tidak langsung merekalah yang mengangkat derajat kita hingga naik jabatan," jawab Negan dengan bijak."Kamu memang luar biasa, Gan

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 31 Pertemuan Bisnis

    Pagi hari yang gerimis, membuat Negan malas membuka mata, dia memilih untuk menarik kembali selimutnya.Gara-gara meladeni chat dari Sita dia tidur terlalu larut, alhasil rasa kantuk masih merajai dirinya."Mas, bangun!" Damaira membangunkanmu suaminya."Lima menit lagi, Ra. Aku masih mengantuk," beo Negan dengan suara seraknya."Sudah hampir jam 6.00." Negan menggeliat, lalu berusaha membuka kelopak mata yang terus menempel."Memangnya semalam tidur jam berapa?" tanya Damaira."Lupa," jawab Negan singkat.Damaira kembali keluar kamar untuk segera membersihkan diri setelah selesai memasak."Ra, tumben kamu belum siap?" tanya Negan."Nggak bareng aku?" imbuhnya.Negan mendatangi Damaira di sofa ruang tengah untuk memakaikan dasi."Dinda akan menjemputku, kami ada pertemuan hari ini," jawab Damaira seraya menerima dasi berwarna marun itu, lalu memakaikannya pada Negan."Pertemuan apa?""Diutus sama bos untuk mengantar proposal."

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 32 Terbakar Api Cemburu

    Pertemuan dengan Mahesa telah menghasilkan kesepakatan kerjasamanya untuk acara ulang tahun perusahaan. Damaira bisa datang ke The Moonlight Bakery dengan kabar gembira."Ah, gila, Ra. Pesona Pak Rian nggak kalah sama Pak Mahesa. Lama-lama aku bisa jantungan," beo Dinda."Ssstttt! Kamu ini kalau lihat laki-laki matanya langsung hijau, macam lihat duit." Dinda terkekeh."Tapi, Ra, sepertinya kita butuh tenaga…""Damaira!"Sebuah seruan memanggil namanya menghentikan langkah Damaira. Wanita itu hafal betul dengan suara itu–Samudra."Pak Sam!"Nampaknya pria itu baru saja kembali dari membeli kopi, dilihat dari kantong plastik yang dibawanya.Dinda mengangguk memberi hormat pada Sam, begitu pun sebaliknya."Bagaimana pertemuannya? Lancar?""Lancar, Pak.""Syukurlah kalau begitu, selamat akhirnya kamu berhasil membuka katering. Sayangnya, aku tidak diundang dalam acara grand opening." Damaira tersenyum."Terima kasih, Pak. Saya memang tida

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 33 Mencari Pelampiasan

    "Mas!"Suara teriakan Damaira masih terdengar hingga keluar rumah. Tapi, Negan tak peduli, dia lebih baik keluar rumah dan mencari udara segar ketimbang di rumah.Negan mengerang karena kesal dalam mobil. 'Susah juga punya istri cantik, andai orang-orang itu tahu, kalau Damaira itu hanya seorang pelayan toko, tak berpendidikan, dan dari kampung, apa mereka akan tetap mengaguminya. Menyebalkan!' monolog Negan.Dalam perjalanan Negan menghubungi Sita, menanyakan wanita itu melakukan kunjungan di mana, lalu menyusulnya.Sesampainya di klinik, Negan langsung mencari keberadaan Sita. Dia butuh pelampiasan atau sekedar mengobrol dengan teman yang nyaman untuk diajak bicara."Masih lama giliran kita?" tanya Negan dengan nada dingin.Sita yang mendengar sedikit syok, tidak biasanya Negan bersikap seperti itu.'Mungkin sedang ada masalah,' batin Sita."Sepertinya, Pak. Dokternya belum selesai praktek dan saya urutan no…" Sita menjeda kalimatnya lalu mengh

Bab terbaru

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Extra Part

    Empat bulan kemudian Isa dan Dina akhirnya menikah, setelah si kembar lahir kedunia dua bulan yang lalu.Keduanya memang sengaja mengambil waktu lebih lama, agar keluarga Damaira fokus lebih dulu pada si kecil Narendra dan Naela. Kembar yang begitu menggemaskan, berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, sama seperti Damaira dan Damaisa.Saat ini Isa sedang berada di depan penghulu dan juga Negan sebagai wali dalam pernikahannya dengan Dina. Dina sendiri masih menunggu di ruang rias yang tersedia tak jauh dari tempatnya berada.Deg-degan itu sudah pasti, entah sudah berapa kali pria datar itu menghela nafas untuk menetralkan kegugupan.Penghulu mulai melakukan serangkaian prosesi. Negan dan Isa berjabat tangan, prosesi ijab qabul di mulai.Dengan satu tarikan nafas akhirnya Damaisa Kurniawan telah menjadikan Findina Langit Senja binti Surya Cakrawala sebagai istrinya.Suasana haru tercipta, apalagi ketika pengantin wanita di bawa ke ruangan tersebut. Ucapan selamat dan doa terbaik diuc

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 194. Akhir Perjalanan Cinta

    “Ibu benar mau aku menikah? Dengan siapapun wanita pilihanku?” tanya Isa dengan wajah serius.Lestari diam sejenak sebelum menjawab.“Kamu masih ingin menikah dengan Dina?” tanya Lestari.“Iya, kalau Ibu memberi restu.”Lestari menghembuskan nafas pelan.“Kamu tidak ada wanita lain?”“Belum ada, Bu. Kalau Ibu menginginkan wanita lain, mungkin butuh waktu lebih lama.”“Kamu sungguh-sungguh menyukai wanita itu?”Dalam guratan wajah Isa masih tersirat sedikit keraguan.“Mintalah dulu petunjuk pada sang Pemilik Hati, Sa. Ibu tidak mau kalau kamu memiliki maksud tertentu menikahi Dina, seperti balas dendam.”Isa masih diam, mencoba membuka lembar demi lembar memori mengapa dia ingin menikahi Dina.“Kalau kamu sudah mendapatkan kemantapan hati ingin menikahi Dina karena untuk beribadah dan mencintainya, Ibu akan restui,” ujar Lestari.Isa justru bergelung dengan hatinya sendiri, antara maju atau mundur.“Baik, Bu. Isa akan pikirkan baik-baik dan juga minta petunjuk sama Tuhan.” Benar itu ad

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 193. Bahagia dan Sedih

    Satu tahun kemudian.Kebahagiaan demi kebahagiaan semakin terlimpah di keluarga Mahesa dan Damaira. Sakit dan luka di masa lalu perlahan hanya menjadi sebuah butiran yang terhempas karena tiupan angin.Setelah beberapa bulan lalu Mahesa dan Damaira pergi ke Jerman untuk bulan madu, tak lupa mengajak anak-anak untuk turut serta. Sekarang Wanita itu telah berbadan dua.Bukan, tapi tiga. Ya, Damaira hamil anak kembar. Karena faktor keturunan, hamil anak kembar sangat mungkin terjadi.Di sisi lain, di kota Makassar, Nindi dan Dion juga tengah merasakan kebahagiaan yang sama. Nindi akhirnya hamil, bahkan beberapa bulan lebih dulu dari Damaira.Kabar itu diberikan langsung oleh Nindi pada Damaira. Rezeki memang unik, Tuhan akan memberikan di waktu yang tepat. Di saat semua permasalahan hati di masa lalu selesai, akan tubuh cinta yang baru.Tak kalah membahagiakan Isa juga telah resmi membuka kantor perusahaan sendiri di Jakarta. Karyawannya masih terdiri dari beberapa orang. Pria itu semaki

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 192. Berdamai

    Beberapa minggu berlalu pernikahan Nindi dan Dion pun sudah terlaksana. Meski hanya sederhana keduanya terlihat bagaimana.Di hari Minggu yang cerah itu, Nindi dan Dion berkunjung ke rumah Mahesa, dengan harapan keluarga itu berada di rumah Tujuannya tak lain dan tak bukan adalah Keysha. Nindi benar-benar bertekad ingin berbaikan dengan anak itu. Dia ingin sekali mendapatkan maaf dari bocah berusia 12 tahun itu.Ya, kurang lebih 12 tahun Nindi meninggal Keysha. Nindi pikir semuanya akan baik-baik saja, ternyata Tuhan memiliki takdir yang sudah ditetapkan untuk mereka.“Oh, Mbak Nindi dan Mas Dion, apa kabar kalian? Selamat ya atas pernikahannya. Kami senang mendengar kabar tersebut.”Damaira dan Mahesa menyambut kedatangan sepasang pengantin yang baru saja rujuk itu.“Kabar baik, Ira. Terima kasih. Maaf kami tidak mengadakan acara apapun.”“Jadi–” Nindi menjeda kalimatnya dan melihat ke arah suaminya, Dion pun mengangguk dan tersenyum.“Jadi, kedatangan kami kemari untuk bertemu deng

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 191. Citra dan Ardi

    Pertanyaan yang seperti memojokkan Citra, membuat dia sejenak berpikir untuk mencari kalimat yang tepat dan mematahkan tuduhan pria itu.“Apa aku ada hak menolak perjodohan ini?”Citra justru bertanya, bukan menjawab pertanyaan Ardi.“Kenapa kamu bertanya seperti itu?” tanya Ardi seraya menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi.“Kamu mau jawaban jujur atau jawaban yang menyenangkan hatimu?” tanya Citra.Sepasang anak manusia itu terus saling melempar pertanyaan tanpa ada yang mau menjawab.“Jujur.”“Baiklah kalau begitu aku tidak akan sungkan,” kata Citra. Ardi pun mempersilakan Citra untuk mengatakan segala unek-uneknya.“Aku justru beranggapan Kak Ardi-lah yang menolak perjodohan ini. Kenapa? Seperti yang sudah sedikit aku singgung tadi, kamu tak pernah bersikap baik kepadaku, menyapaku pun hampir tidak pernah, ketika kita berpapasan lebih banyak kamu seperti menganggapku orang asing, kita tidak saling kenal, padahal aku selalu tersenyum padamu sebagaimana junior kepada seniornya.”

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 190. Disidang

    “Mbak, apa di depan atau di sekitar sini ada Pak Negan?” tanya seorang dokter kepada perawat.“Sebentar saya lihat dulu, dok.”“Kalau misal ada bilang, suruh ke ruangan, dokter Maulana mencari,” kata dokter Maulana.“Baik, dok.”Perawat itu keluar dari ruangan kemudian mengedarkan pandangan mencari Negan.Negan cukup cukup terkenal di karangan dokter, perawat, orang-orang penting di rumah sakit, dan juga marketing yang lainnya. Apalagi setelah pria itu mengalami kecelakaan namanya making disebut-sebut.“Nah itu dia si duda keren,” monolog perawat itu setelah melihat keberadaan Negan.“Selamat siang menjelang sore Mas Negan,” sapa perawat itu.“Eh, Iya, Mbak. Ini masih siang bolong,” balas Negan. Wanita itu terkekeh pelan.“Mas Negan dicari sama dokter Maulana, ditunggu di ruangannya.”Negan mengernyitkan keningnya, kemudian bertanya, “ada apa ya, Mbak?”“Kurang tahu Mas, Mas datang saja ke ruangan beliau.”“Terima kasih Mbak informasinya.”“Sama-sama Mas, mari.” Negan mengangguk horma

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 189 Citra Wanita Tidak Peka

    Pagi ini Mahesa disibukan dengan serangkaian pekerjaan, padahal saat ini waktu subuh baru saja berlalu dan matahari belum terbit. Beberapa hari ini pria itu sedikit kurang tidur. Setelah menikah entah mengapa rezeki terus mengalir tiada henti. Proyek sana-sini.“Ini, Mas.” Damaira memberi secangkir kopi sebagai penyemangat lagi.“Terima kasih, Sayang.” Mahesa menarik tangan istrinya, kemudian memberi kecupan hangat sebagai doping.Damaira selalu saja diberi kejutan dengan sikap manis Mahesa. Pria itu benar-benar membuatnya seperti ratu yang spesial.Tak ingin kalah, Damaira pun membalas serangan Mahesa. Sebulan bersama pria itu membuat hidupnya semakin berwarna.“Kalau begitu aku keluar dulu, masak.” Mahesa mengangguk.Damaira menyerah beberapa hal tentang kerumahtanggaan seperti bersih-bersih, laundry, dan lain sebagainya, kecuali masak.Memasak baginya harus dilakukan sendiri, agar kelak anak-anak dan suaminya selalu merindukan masakannya.Meski tinggal bersama mertua, sudah pasti

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 188. Dua Hati yang kembali Menyatu

    Tak hanya Indra yang meluapkan emosi pada Nindi tapi juga Linda. Nindi terpojok sebagai tersangka. Janda itu menangis tersedu. Indra seakan belum puas dan terus memarahi anaknya.Ketegangan itu masih terus terjadi hingga bel rumah itu berbunyi mengalihkan perhatian semua orang yang ada di dalam rumah itu.Dengan kesal Indrawan membuka pintu, melihat siapa yang datang sontak membuat pria paruh baya itu kembali naik darah.“Ini biang keroknya datang, dasar pria tak bertanggung jawab, brengsek!” Indra langsung memaki Dion yang tak tahu apa-apa.Pria itu hanya mengerutkan kedua alisnya, mencoba menelaah apa yang sebenarnya terjadi.“Ada apa, Yah? Siapa biang kerok.” Linda dan Nindi datang menyusul Indra ke ruang tamu.“Ngapain kamu datang ke sini? Bosan hidup, hah?” Sama halnya dengan suaminya, Linda pun langsung menghardik Dion.Nindi sendiri masih berusaha menenangkan diri setelah mendapat amarah dari kedua orang tuanya.Dion menatap iba pada mantan istrinya, entah apa yang baru saja te

  • Istri yang Diremehkan Ternyata Juragan   Bab 187. Perasaan yang Terbalas

    Isa tak juga menjabat tangan Dina dan hanya terus menatapnya.“Kenapa hanya menatapku seperti itu?” Dina kembali angkat suara.“Ayo kita berjabat tangan dan kita kembali seperti dulu.” Dengan segenap jiwa dan hatinya Dina menahan sakit. Wanita itu terus memberi sugesti positif pada dirinya sendiri bahwa pasti rasa sakit itu hanya akan menyelimuti berlangsung untuk beberapa waktu saja. Asalkan mengalihkan semuanya pada pekerjaan dan hal lainnya pasti akan segera sirna dengan sendirinya.Dina tersenyum samar dan mulai menarik tangannya. Dia sungguh tidak mengerti kemauan pria yang ada di depannya.Dina menarik nafas dengan maksud menarik ingusnya agar tidak keluar. Dia menahan tangis sekuat tenaga.“Ya sudah ayo kita pulang. Orang-orang pasti menganggapku orang gila karena duduk di sini berjam-jam.Dina meraih tangan Isa dan menarik pria itu agar segera beranjak dari duduknya. Tapi Isa justru menahan tangan Dina.“Ayo kita menikah!” seru Isa.Ucapan Isa sontak membuat Dina membulatkan

DMCA.com Protection Status