Share

Bab 19 Lagi-lagi Diremehkan

Damaira mengernyitkan dahi mendengar pertanyaan Negan.

"Memangnya kenapa, Mas?" bukan menjawab, Damaira justru bertanya.

"Kata beliau, kalau bukan karenamu, dia nggak mau menerima penawaran dariku," kata Negan dengan polosnya.

Damaira terkekeh, membuat Negan bingung.

"Bu Idah hanya bercanda mungkin, Mas. Karena baru saja melihat kita di warung makan malam itu. Siapa sih Damaira, mana mungkin bisa mempengaruhi orang sehebat beliau," ucap Damaira merendah.

Negan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

"Benar juga ya, kamu kan hanya pelayan toko roti, tidak ada pengaruh atau efeknya sama sekali aku akan menang tender atau tidak," meski terdengar halus kata-kata itu sarat akan meremehkan.

Damaira memaksakan senyum, membiarkan suaminya berkata sesuka hatinya.

Keduanya kembali bercengkrama sembari menikmati teh dan martabak. Momen seperti memang jarang terjadi di antara mereka.

Malam semakin larut membuat keduanya memutuskan untuk segera beristirahat.

Malam hari terasa begitu cepat, seperti N
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status