Share

Bab 87. Modusnya Sintia.

"Bukankah ini sudah waktunya pulang, Mbak?" tanyanya dengan wajah datar. Aku mengernyitkan dahi. Siapa yang mau pulang?

"Pulang? Mbak Sintia mau pulang? Silakan. Nanti saya pulang sama suami," kataku sembari melirik arloji.

"Bukan saya yang mau pulang tapi Mbak Silvia. Kalau saya mah betah di sini. La wong …," ucapnya menggantung.

"La wong apa, Mbak?" cecarku. Aku semakin curiga dengannya.

"La wong … la wong pulang gimana gajinya, masa kerja sebentar langsung mau pulang. Bisa dipecat nanti gue. Kecuali kalau bosku itu suamiku. Eh, maaf bercanda." Jawabannya sengaja diplesetkan. Dia cengengesan tidak jelas saat aku mendelik ke arahnya.

Aiza yang berdiri tidak jauh dari kami pun ikut mengerutkan kening. Pasti dia juga heran dengan omongan wanita yang satu ini. Dia itu sopir tapi lancang!

"Memangnya, Mbak Sintia mau punya suami seperti kak Abian?" tanyaku sesantai mungkin, padahal kepala ini rasanya sudah mau mendidih.

Aku masih di tempat dengan kedua tangan melipat di dada menanti
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status