Share

106. Resepsi

"Pelakor teriak pebinor. Aku tidak pernah merebut istri orang. Aku hanya mengambil permata yang telah dicampakkan oleh lelaki gila seperti Satria. Tolong ngaca sebelum ngaca sebelum ngomong. Bukankah kamu yang merebut Satria dari Silvia?" sindirku dengan tatapan mengintimidasi.

Untung saja tadi yang ke turun bukan Silvia. Aku tidak tahu apa yang akan terjadi bila istriku yang membeli rujak. Aku juga tidak tahu sejak kapan spesies manusia tak tahu malu itu datang ke sini? Mungkin baru saja. Ooh, itu rupanya mobil Satria. Berarti lelaki brengsek itu ada di dalam mobil sana.

"Berarti benar kamu menikah dengan Silvia? Aku tidak salah dengarkan kalau dia sudah hamil? Padahal seharusnya dia baru selesai masa Iddah. Kok ini sudah hamil atau jangan-jangan kalian sudah …."

"Jaga ucapanmu. Kami tidak serendah yang kamu pikirkan. Istriku tidak memiliki masa Iddah karena suami kamu. Dan aku harus bersyukur serta berterima kasih padanya karena dahulu ia tidak pernah menyentuh istriku. Sehingga pe
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status