Share

111. Mbok Nur.

"Mbok, minta tolong siapkan baju istri saya."

"Baik, Mas. Memangnya Mbak Silvia mau menginap di rumah sakit?" Orang yang sehari-hari membantu bekerja di rumah ini bertanya. Rasa penasaran jelas tergambar dari mimiknya.

"Untuk malam ini saja. Besok-besok istriku hanya akan menunggu ibu di siang hari. Kasihan, dia harus banyak istirahat." Aku mengamati wajah setengah umur itu. Ia terlihat menyinggungkan senyum samar setelah mendengar jawabanku.

Ada apa?

"Mbok, boleh saya pinjam handphonenya? Punya saya kehabisan daya." Aku menunjukkan layar telpon pintarku. Gelap. Mati sedari tadi karena belum sempat diisi baterai.

"Tapi telepon mbok kan jadul, Mas. Tidak bisa buat WA atau internetan. Hanya bisa buat nelpon dan SMSan." Wanita seumuran ibu itu seolah sedang menolak untuk meminjamkan. Entah mengapa ia seolah keberatan. Apa mungkin ada yang ia sembunyikan?

Padahal tidak perlu dijabarkan aku pun tahu bahwa benda yang ada dalam genggamannya itu hanya bisa digunakan untuk menelpon dan men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status