Share

Part 17

Siapa lagi yang bisa menghibur dengan tulus selain diri sendiri?

Beberapa teman juga punya masalahnya masing-masing, tak layak kita mengganggu mereka dengan selalu mengeluhkan setiap sesak di dada.

Kita butuh belajar tentang arti keikhlasan yang hakiki, hingga akhirnya kita mampu menjadi lebih bijak dan berpikir jernih tanpa emosi.

Ketenangan itu sendiri bisa dirasakan dengan hal yang sederhana.

Salah satunya dengan berhenti mencari tahu apa yang membuat hatimu terluka.

***

Firda tak habis pikir dengan Rayan. Tak masuk kerja dengan mengorbankan nama putrinya yang sehat-sehat saja. Lalu dia harus bagaimana? Menjawab pertanyaan orang-orang di depannya dengan jawaban apa?

"Assalamu'alaikum," belum sempat Firda menjawab mereka, seseorang memberi salam. Siapa lagi kalau bukan Rayan.

"Wa'alaikumussalaam," jawab mereka serempak sambil memandang ke arah suaminya.

"Maaf Pak, Bu, saya baru pulang mengurus administrasi putri saya. Istri saya pulang duluan tadi, kasihan kalau kelamaan di rumah sa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status