Share

Part 16

Maksudnya?” tanya Firda tak mengerti.

“Ya kita ajukan pinjaman lagi ke bank. Sisa uangnya bisa dipakai untuk menutup hutang, hutang kartu kredit dan angsuran motor juga. Jadi sertifikatnya tetap digadaikan hanya nilainya nanti lebih besar. Daripada ditelepon dan didatangi debt collektor terus, aku sudah bosan. Kebetulan juga kan ada teman yang kerja di bank, jadi bisa lewat dia."

Menghela napas panjang, Firda menjawabnya dengan suara pelan nyaris tak terdengar.

"Kenapa nggak dijual saja sih ...."

"Jual saja, jual saja, kenapa hanya itu yang ada di pikiranmu sih, Ma? Memangnya jual rumah itu mudah? Terus kita juga mau beli lagi di mana? Nggak segampang itu, Ma, aku hanya ingin cari jalan yang cepat, kalau menunggu jual rumah pasti akan lama," sahut Rayan dengan nada yang mulai sedikit kesal.

"Yaa sudah terserah Papa, aku nggak mau ribut, sudah malam," kata Firda akhirnya mengalah.

Dalam hati Firda tak setuju, tetapi mau bicara juga pasti Rayan tak akan mengubah keputusannya. Begitulah
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status