Share

Bab 34

Di dalam dapur berukuran besar. Wanita dengan pakaian tidur sedang berjongkok di sudut meja dengan air mata yang terus mengalir. Kakinya merah melepuh, sedang hatinya menganga dengan luka yang baru.

Bahunya bergetar, ia menutup mulut agar tangisnya tak terdengar oleh siapa pun. Bayangan-bayangan bagaimana Dara yang mengecup suaminya masih terlihat dengan jelas, apalagi, ketika ia melihat tatapan rela Leonardo, hatinya semakin hancur.

‘Dia tidak mencintaiku, seharusnya aku menyadari ini,’ batinnya menjerit sakit.

Napas terengah dengan air mata yang terus mengalir, Alice menepuk dadanya yang sesak oleh kenyataan pahit yang ia alami.

Begitu banyak kepedihan dan kesakitan. Leonardo bahkan sudah menasehati dirinya berulang kali agar tidak terlalu banyak berharap. Namun, dengan tekad yang kuat ia menolak semua. Ia seolah menantang takdir yang bilang miliknya.

‘Sudah cukup Alice. Apalagi yang kamu harapkan? Benar kata ayahmu, mereka tidak memperlakukanmu baik karena tidak tahu siapa dirimu,’
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status