Share

Bab 42

Saat ini Alice sudah berada di depan gedung pencakar langit. Ia meneguk ludahnya bukan karena akan bertemu Dara atau Sartika, melainkan takut jika di dalam kebetulan ada yang melihatnya.

‘A-ku harus bagaimana?’ batinnya menatap Leonardo dengan tatapan bingung.

Pria di sebelahnya, tiba-tiba saja ingin membawanya ke kantor. Mendadak banyak bicara dan sedikit aneh.

“L-leon–”

Alice menghentikan suaranya ketika Bram turun dari mobil mewahnya. Ia terlihat berlari ke arah mereka. “Pak, saya sudah mendapat apa yang Anda minta.”

Bram memberikan tote bag berwarna krem kepada Alice, senyumnya sedikit canggung namun penuh perhatian. Alice mengangkat alisnya, sedikit terkejut dengan pemberian yang tiba-tiba itu. Ia menerima tas tersebut dengan ragu, merasakan berat di dalamnya yang tak biasa.

“Apa ini, Pak Bram?” tanyanya sambil melirik ke arah totebag yang kini ada di tangannya.

“Buka saja,” jawab Leonardo singkat, senyumannya kini berubah menjadi sedikit misterius.

Dengan hati-hati, Rachel memb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status