Share

Chapter 6

"Rum, hari ini aku mau antar Selia ke Dokter, ini jadwalnya pemeriksaan" ucap Prayoga sambil mengganti pakaian seusai mandi.

"Tapi hari ini, kan kita sudah sepakat untuk cari lokasi buat perayaan ulang tahunku Mas?" tanya Arumi cemas.

"Iya, aku tahu. Tapi ini sudah jadwalnya Selia periksa Rum!" Prayoga mencoba mempertahankan pendapatnya.

"Ya, itu bisa nanti, kan setelah kita pulang?, lagian juga paling nggak lama kok"

"Ya nggak bisa gitu dong!. Kalau acara ulang tahun itu bisa dirayakan kapan aja, tapi kalau jadwal pemeriksaan, itu nggak bisa di tunda lagi. Kalau hari ini batal, kita harus nunggu jadwal minggu depan" tolak Prayoga.

"Kamu bisa cari Dokter lain, kan Mas?"

"Nggak semudah itu dong!"

"Kenapa?, bukankah di kota ini ada banyak Dokter kandungan yang bagus?"

"Iya, itu benar. Tapi sejak awal Selia udah sama Dokter Febbi, jadi kalau sampai ganti Dokter lain, aku khawatir nggak cocok lagi sama Selia"

"Hah?!, serius Mas?, se khawatir itu kamu sama Selia?" Arumi merasa cemburu.

Prayoga menatap tajam Arumi.

"Ada apa denganmu Rum?!"

"Kau cemburu?!"

"Cemburu?!,ya, kalau aku cemburu itu wajar, kan?, aku ini juga masih istrimu loh Mas, jangan lupa ya?!"

Prayoga tersenyum kecut mendengar ucapan Arumi.

"Terus aku harus mengabaikan Selia, begitu maumu?!"

"Kau ini gimana sih?, dulu kau yang terus memaksa aku agar aku mau menikah dengan Selia, kau juga yang memaksa aku agar mau tidur dengan Selia..."

"Kau pura-pura menolak, Iya kan?!, tapi ternyata dibelakang ku kau diam-diam tidur dengan Selia!"

"Cihh!!, memalukan!, kau tipu aku dengan sikap palsu mu itu, aku sungguh kecewa padamu Mas!" suara Arumi mulai parau.

Ia mengumpat Prayoga, hal yang selama ini tak pernah ia lakukan. Karena pada dasarnya, Arumi adalah wanita yang tenang dan lembut. Tapi, semua itu berubah sejak Bu Melinda meminta Prayoga untuk menikah lagi.

Hati Arumi yang hancur, tapi ia tak bisa melawan, membuat ia berubah menjadi wanita yang kasar dan mudah marah.

"Ah sudahlah!, aku malas berdebat denganmu!!" Prayoga segera pergi meninggalkan Arumi.

"Mas!!, tunggu dulu aku belum selesai bicara mas!!" teriak Arumi sambil mengejar Prayoga yang berjalan dengan cepat.

Prayoga terus melangkah, ia tak peduli dengan teriakan Arumi.

Dan tanpa Arumi sadari, ternyata langkahnya sudah membawa ia ke kamar Selia.

Disitu langkahnya terhenti, manakala ia melihat Selia yang sedang berdiri di ambang pintu menyambut kedatangan Prayoga.

Ketika bertemu Selia, Prayoga langsung berubah drastis. Ia yang tadi sedang marah dengan Arumi, kini mendadak menjadi lembut dan manis. Ia bahkan langsung mencium mesra kening Selia,hal itu tentu membuat hati Arumi dibakar api cemburu.

Ingin sekali Arumi menampar wajah Selia dan memakinya habis-habisan karena sudah merebut suaminya. Tapi, seketika niat itu urung, ketika Arumi ingat jika keberadaan Selia di rumah itu juga karena campur tangannya.

"Ayo kita pergi sekarang!" Prayoga mengulurkan lengannya pada Selia, dan bak gayung bersambut, Selia pun meski masih tampak malu, langsung melingkarkan tangannya ke lengan kekar Prayoga.

Kedua mata Arumi langsung terbelalak melihat pemandangan yang sangat menyakitkan untuk ia lihat itu, tapi sekali lagi ia tetap tak berdaya untuk menghentikannya.

"Mas, tunggu dulu!" cegah Arumi.

"Apalagi Rum?, kami bisa terlambat!"

"Kau tetap akan menemani aku, kan?" Arumi memelas.

Prayoga melirik ke arah Selia yang terlihat salah tingkah saat menyadari kehadiran Arumi.

"Entahlah, Selia ingin jalan-jalan katanya, jadi, mungkin kami pulang terlambat. Kau bisa pergi dengan siapa saja, ajak asisten mu saja!"

"Tapi Mas,kau sudah janji akan menemani aku!" rengek Arumi.

Prayoga menggeleng, kesal.

"Sudahlah Rum, jangan kekanak-kanakan, malu sama Selia. kau, kan lebih dewasa dari dia!" celetuk Prayoga yang kemudian memberi isyarat pada Selia untuk segera pergi dari tempat itu.

"Mas!!"

"Selia!!"

"Selia, tolong beri pengertian pada Mas Yoga!" Arumi mengekori langkah Prayoga dan Selia.

Tapi Prayoga malah mempercepat langkahnya, seolah sudah tak tahan dengan keberadaan Arumi di dekatnya.

_____

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status