Share

Chapter 9

Arumi tak kuasa menahan rasa sedih dan sekaligus malu. Prayoga ternyata tak datang ke pesta ulang tahun Arumi. Beruntung para tamu yang datang hanyalah karyawan butik Arumi, sehingga mereka tak ada yang berani mempertanyakan keberadaan suami Arumi itu. Meski Arumi yakin, di dalam hati mereka pasti bertanya tentang hal itu.

"Mas Yoga benar-benar sudah keterlaluan!!" umpat Arumi sambil melangkah cepat menuju ke kamar.

Dengan agak kasar ia membuka pintu kamarnya.

Betapa terkejutnya Arumi, saat ia mendapati tak ada sosok Prayoga di kamar itu.

Dengan darah yang mendidih menahan amarah, Arumi mempercepat langkahnya, kali ini ia menuju ke kamar lain di rumah itu, apalagi kalau bukan nanar Selia.

"Selia!!"

Tok!, tok!, tok!!" Arumi terus menggedor pintu kamar Selia.

"Sel??!!!" panggil Arumi setengah berteriak.

Mendengar teriakan Arumi, Mbok Piah yang kamarnya tak jauh dari kamar Selia, segera keluar kamar dan menghampiri Arumi.

"Ibu sudah pulang?" tanya Mbok Piah sambil mengikat rambutnya yang
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status