Share

189. Robek Jadi Dua

Tangan Elisa masih terasa sakit setelah Laureta memelintir tangannya. Ia kesal bukan main. Hari itu juga, ia langsung menagih janji Clara yang akan memberikan surat perjanjian pernikahan Kian dan Laureta.

Satu-satunya jalan supaya wanita itu mau bergerak adalah dengan mengancamnya. Kali ini, cara Elisa sepertinya berhasil.

Clara benar-benar datang ke tempat ini. Elisa sudah menunggunya sejak tadi. Ia menatap Clara dari bawah ke atas, memperhatikan saat wanita itu memasuki ruangan privat di restoran itu. Elisa tidak mau ambil resiko. Lebih baik mereka bertemu di tempat yang tertutup.

Wajah Clara tampak pucat pasi. Ia seperti orang yang sakit. Wanita itu pasti ketakutan karena Elisa telah mengancamnya. Sebenarnya, Elisa tidak pernah benar-benar berniat untuk menyakiti apalagi membunuh ibunya Clara. Semua itu hanya omong kosong. Lucunya, Clara mempercayai kata-kata Elisa.

“Bu,” sapa Clara sambil mengangguk.

Elisa menyeringai. Ia menyipitkan matanya sambil menatap Clara tajam. Wanita itu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status