Share

196. Secarik Surat

Rumah Laureta benar-benar kosong. Tidak ada barang apa pun di dalam sana selain keresek berisi pakaian Laureta. Tak kuasa menahan semua ini, air mata Laureta pun meleleh di pipinya. Dadanya terasa sesak.

Dengan susah payah, Laureta mengeluarkan ponsel dari tasnya karena tangannya gemetaran. Ia mencari-cari nama ibunya dan kemudian meneleponnya. Sudah tiga bulan lamanya, ia tidak pernah menghubungi ibunya, begitu pun juga sebaliknya.

Biasanya ibunya selalu rutin meminta uang padanya. Namun, sudah tiga bulan ini ibunya diam saja. Laureta masih tetap rutin mengirim uang meski tanpa komunikasi.

Kemudian hari ini tiba-tiba semuanya lenyap begitu saja. Apakah orang lain sudah merampok rumahnya? Tampaknya tidak karena masih ada sisa pakaiannya. Dan mengapa pula harus merampok rumahnya yang tidak ada benda berharganya?

Putus asa karena tidak ada nada sambung apa pun di teleponnya, Laureta kembali mengulang untuk meneleponnya lagi. Bermenit-menit ia habiskan untuk menghubungi ibunya dan semua
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status