“Mengapa kamu selalu mendapatkan semua yang kuinginkan! Mengapa! Mengapa! Mengapa! Mengapa ini sangat tidak adil!” Hati Melissa dengan kecemburuan dan merasa sangat tidak adil.“Mengapa hidupmu selalu baik setelah kamu menghancurkan hidupku dan keluarga Crowen! Mengapa kamu tidak menghilang dari dunia ini!” serunya menggertak gigi menatap Aria penuh kebencian dan dendam.Dia dan Aria bersaudara, namun mengapa hidup Aria lebih baik dari dirinya. dia selalu mendapatkan apa yang dia selalu dia inginkan. Mengapa? Mengapa Aria mendapatkan semua itu?Aria menatapnya datar dan merasa lucu dalam hati. Dia dulu selalu iri Melissa hidup dimanjakan oleh Emily dan mendapat cinta ayahnya hingga dewasa. Dia selalu mendapat perlindungi dari orang tuanya. Di masa kecilnya dia hidup lebih baik dari dirinya di dalam keluarga Crowen.Sementara Aria berjuang sendirian setelah ibunya meninggal tanpa ada siapa pun yang mendukungnya. Stefan adalah sosok ayah yang acuh tak acuh membuang anak-anak yang disuka
Namun Jenny bergerak cepat menendang tulang keringnya dan mendorongnya menjauh dari Aria.Melissa sekali terjatuh di lantai. Dia berteriak kesakitan. Air mata mengalir di pipinya. Dia menatap Aria dan Jenny dengan kebencian ekstrem.Aria menatapnya mencibir. Dia membungkuk menatapnya rendah.“Melissa, jangan menyalahkan aku. Jika kamu tidak selalu berencana untuk menyakiti dan menghancurkan aku, aku tidak akan berbalik menyakitimu. Pada awalnya kamu dan ibumu yang memulai semua ini. Semua penghinaan dan perlakuan keji kalian padaku dan Ramus, aku selalu ingat dan membalas dua kali lipat,” desisnya dingin sebelum kemudian tersenyum dan menegakkan tubuhnya.“Lucu bukan melihat kalian berakhir seperti ini? di masa lalu kalian hidup dengan bergelimang harta, makan mewah dan berfoya-foya menjadi gelandangan yang tidak memiliki apa-apa.”“Aku sangat berterima kasih padamu. Berkat kebodohan mengambil alih perusahaan Quin dari Stefan, aku bisa membodohi dan menipumu untuk mengambil perusahaan
Melissa menoleh dengan cepat.“Apa kamu bilang? Kamu memata-mataiku dan keluarga Crowen?!” serunya marah hendak bangkit tapi kemudian meringis kesakitan memeluk tubuhnya.Aria menatapnya acuh tak acuh.“Ya, karena mereka melakukan pekerjaan mereka dengan baik, aku memperkerja mereka kembali untuk melayaniku di rumah ini.”Dia menatap kelima pelayan, “Sekarang, usir wanita itu dari rumah ini.”“Baik Nona,” balas kelima pelayan itu hormat dan berjalan menghampiri Melissa yang terduduk di lantai.Mereka meraih tangannya dan memaksanya berdiri dengan kasar.“Arrggh ... apa yang kalian lakukan! Lepaskan!” Melissa meronta mencoba melepaskan dirinya dari cengkeram dari para pelayan itu.Namun rasa sakit yang dia terima di sekujur tubuhnya dan cengkeraman pelayan menambah rasa sakitnya. Mereka memaksanya berdiri dengan kasar.Melissa meraung marah menunjuk Aria.“Aria Crowen, apa yang kamu lakukan? Lepaskan aku jalang sialan!”“Mengusirmu seperti yang kamu dan keluarga ini lakukan padaku.”“K
“Bawa dia keluar dari sini.”“Baik Nona!” Para pelayan meraih tubuh Melissa dan tanpa menunda menyeretnya keluar dari tempat itu dengan paksa.“Tidak! Lepaskan aku! Rumah ini adalah milikku!”“Aria Crowen tunggu aku akan membalasmu! Tunggu saja kamu!”Suara Melissa bergema dan terdengar jauh ketika para pelayan membawanya keluar dari ruang tamu.Aria menghela napas dan bersandar di sofa sambil memejamkan matanya.“Apa Anda lelah?” Jenny mendekatinya.“Ya ....”Dan sedikit puas. Dia akhirnya bisa membalaskan dendamnya.“Apa yang harus kita lakukan tentang rumah ini?” Jenny bertanya.Aria membuka mata dan melirik ke samping di mana sebuah foto besar yang berisi keluarga tiga orang, Stefan, Melissa dan Emily.Tidak ada jejak ibunya, Ramus dan dirinya di rumah ini.“Bakar rumah ini.”Jenny terkejut.“Mengapa Anda membakar rumah ini setelah semua upaya yang Anda lakukan untuk mendapatkannya?”Aria berdiri memandang potret keluarga tiga orang itu dan mengambil sebuah vas sebelum melemparkan
“Diam! Kamu sebaiknya tutup mulutmu atau kami akan membunuhmu di sini!” ujar dengan kejam.Dia menyeringai mesum dan mulai merobek gaun yang dikenakan Melissa.Teman-temannya tertawa terbahak-bahak.“Tidak! Lepaskan aku! Tolong!” Melissa menangis dengan putus asa saat mereka memperkosanya dalam mobil.Sementara itu di sisi lain jalan.Sebuah mobil sedang mewah terparkir di pinggir jalan.“Tuan Clark, apa Anda harus melakukan ini?” Haris agak meringis melihat Melissa dipaksa oleh para pria itu.Dario melirik keluar jendela dengan acuh tak acuh.“Itu hal yang pantas yang dia dapatkan. Aria berhati lembut tidak segera menyingkirkannya. Jika dia dibiarkan hidup, dia akan menyakiti Aria dan anak-anakku.”“Anda akan membunuhnya?” kata Haris menelan ludah ngeri.“Tidak, terlalu murah untuknya.” Dario meliriknya dengan senyum miring.“Aku akan membuatnya merasakan hidup di neraka di rumah sakit jiwa.”....Beberapa hari kemudian Aria sangat sibuk mengurus perusahaan Quin. Perusahaan sudah ban
Dia kemudian menatap Jenny.“Kumpulkan semua bukti-bukti korupsi mereka dan serahkan mereka ke polisi. Mereka harus mengembalikan kerugian yang mereka sebabkan. Aku tidak ingin mereka ada perusahaanku.” “Baik Nona,” balas Jenny dengan hormat.Aria mendesah dan memegang kepalanya yang tiba-tiba pening. Kepalanya jadi berkunang-kunang.“Ugh ....” Aria meringis memegang kepalanya yang pening.“Nona Anda baik-baik saja? Perlukah saya bawa Anda ke rumah sakit? Wajah Anda terlihat pucat.” Jenny menghampirinya dan bertanya cemas.“Aku baik-baik saja. Jangan khawatir aku hanya sakit kepala.” Aria menggelengkan kepalanya menolak saran Jenny.“Bagaimana Anda bisa terlihat baik-baik saja dengan wajah sepucat itu? Anda tidak pernah beristirahat atau pun makan dengan baik selama beberapa hari ini. Saya sangat cemas jika Anda sampai pingsan.”Aria hanya terkekeh masam.“Aku baik-baik saja sungguh.”“Nona Anda harus berhenti dan beristirahat sejenak,” bujuk Jenny.Aria tetap menggelengkan kepalanya
Aria menoleh melihat Dario sudah berdiri di sebelahnya dan memijat keningnya dengan lembut. Aria merasa nyaman dan tanpa sadar memejamkan kepalanya. Sakit kepalanya perlahan memudar.“Jangan memaksakan diri dan beristirahatlah. Tinggalkan dokumen-dokumen itu. Kamu harus makan malam.”Aria menggelengkan kepalanya.“Sebentar lagi. Tinggal sedikit lagi aku akan menyelesaikan— kyaaaa ... apa yang kamu lakukan!” Aria menjerit ketika tubuhnya tiba-tiba terangkat dari kursi.Dia langsung melingkarkan tangannya di leher Dario dan memelototi pria itu.Dario menggendongnya dengan gaya bride style. Dia menatapnya tersenyum ringan.“Kamu keras kepala.”“Apa yang kamu lakukan turunkan aku!”Dario tidak mendengarkannya membawanya menuju sofa dan mendudukkan Aria.Aria mencoba bangkit namun Dario menahan tetap duduk.“Jangan keras kepala, kamu butuh istirahat dan makan.”“Aku tahu, aku bisa makan sambil tetap memeriksa dokumen. Minggir, aku sebentar lagi akan menyelesaikan berkas-berkas itu dan pula
“Dario ....” Aria tidak bisa menahan suara erangannya lolos dari tenggorokannya karena tindakan intim Dario.Dia menggigit bibir bawahnya gelisah mencoba mendorong dada Dario.“Mengapa kamu menindihku. Kamu sangat berat tahu.”“Maaf, sayang aku tidak bisa karena kamu akan kembali mengerjakan berkas-berkas itu,” bisik Dario serak menahan keinginan panas di selangkangannya untuk menyetubuhi wanita di bawahnya.Dia sangat menginginkannya begitu lama. Aroma tubuh wanita itu sangat sensual dan merangsangnya.Celana Dario semakin sempit dan ereksinya semakin keras.Dario mengumpat dalam hati. Niatnya ingin menggoda dan menahan Aria agar tidak bekerja justru berbalik menyerangnya.Sabarlah, Dario bergumam dalam hati.Aria mengerucutkan bibirnya cemberut.“Apa yang kamu inginkan?”Kamu, gumam Dario dalam hati.“Kamu harus makan malam dan beristirahat. Tinggalkan pekerjaanmu sejenak.”“Aku bisa melakukannya sambil makan,” protes Aria.“Keras kepala. Kamu ingin aku menyuapimu dengan seperti ini
Regina tersenyum melihat mereka selalu bertengkar. Seluruh anggota keluarga Clark berkumpul di kamar rawatnya untuk menyambut anggota baru keluarga Clark.Delin dan Aria menggoda bayi di pelukannya, sementara ayah mertuanya duduk santai di sofa mengupas apel.“Apa kamu sudah memikirkan anak untuk bayinya?” Aria bertanya dengan lembut menatap cucunya penuh cinta.Dixon dan Regina saling pandang tersenyum mengalihkan pandangannya pada Dario yang menyendiri di sofa.“Kami belum memikirkannya, tapi bagaimana kalau ayah yang memberi nama?” kata Regina.Dia mendengar dari Dixon ayah mertuanya tidak pernah membesarkan Dixon dan Delin sejak bayi. Dia bahkan tidak memberi mereka nama karena masalah hubungan orang dewasa. Dia bahkan tidak diberi kesempatan untuk menyaksikan pertumbuhan dan memberi nama bayi yang hilang setelah dilahirkan Aria.Suasana menjadi sunyi. Aria tersenyum menatap suaminya lembut.“Sayang, bagaimana menurutmu?”Dario kaku duduk di sofa dan menatap bayi di pelukan Regin
“Aku tahu sayang, aku tahu kamu kuat. Kita harus berjuang demi anak kita.”“Aku tidak memiliki anak lagi ....” Regina mendesis kesakitan meremas kuat tangan Dixon.“Iya, kita tidak akan memiliki anak lagi. Kamu sangat penting bagiku.” Dixon akan menyetujui apa pun yang minta Regina. dia mengusap wajahnya yang berkeringat memberinya kekuatan dan dukungan.Mereka cukup memiliki satu saja. Dia hanya membutuhkan Regina.“Nyonya, ayo dorong lagi. Kepala bayinya mulai kelihatan ....” Dokter yang menangani persalinan Regina memberitahu mereka.Dixon gembira dan mencium pipi istrinya.“Sayang, kamu dengar itu? Bayi kita akan segera keluar. Aku akan menemanimu di sini, ayo berjuang sayang dan mendengar tangisan bayi kita,” Dixon memberi istrinya semangat sambil melap keringat di wajahnya.“Nyonya Regina, mari ambil napas dalam-dalam sekarang. Bernapaslah, hembuskan dan dorong ,...” Dokter membimbingnya.Regina menarik napas dalam-dalam mengumpul tenaganya yang tersisa. Kehadiran Dixon di sisin
Delapan bulan kemudian, Regina di dorong ke ruang bersalin. Dia akan melahirkan sebelum perkiraan jatuh tempo. Seluruh anggota keluarga Clark sudah menunggu di depan ruang operasi dengan cemas, hanya satu orang yang kurang, yaitu Dixon.Teriakan Regina terdengar dari ruang bersalin hampir setengah jam. Aria berjalan bolak-balik di depan ruang bersalin cemas, sementara Dario menatap istrinya dengan tegang. Kedua pasangan itu sangat cemas. Aria mengkhawatirkan Aria sementara Dario tegang karena memikirkan insiden istrinya melahirkan anak mereka yang ketiga meninggal saat setelah dilahirkan.Dario yang biasa tenang mau tak mau menjadi gugup dan takut. Mereka sangat menantikan bayi lahir di keluarga Clark setelah dua puluhan tahun.“Delin, apa kamu sudah menghubungi Dixon?” Aria bertanya cemas karena belum juga melihat putra datang. Aria berjuang di dalam untuk melahirkan keturunan keluarga Clark, tapi sang suami tidak ada untuk menemaninya.“Tenang, Bu. Aku sudah memberitahu Dixon
Dixon memelototinya dan berkata dengan dingin. “Ibu tidak perlu repot. Aku akan sendiri akan melakukannya.”“Oh benarkah? Apa hatimu tidak sakit?” Delin terlihat tidak percaya.Regina juga menatapnya namun tidak mengatakan apa pun. Namun sorot matanya memiliki arti yang dengan ucapan Delin.“Aku bilang akan mengurusnya. Aku tidak ada hubungan apa pun lagi dengan Freya!” balas Dixon menggertakkan gigi.“Sudah cukup, jangan bertengkar.” Aria melerai pertengkaran putra putrinya.Dia meraih tangan Regina dan bertanya khawatir. “Regina, bagaimana keadaanmu? Apa kamu terluka?” Dia bertanya cemas dan menatap perut Regina.Dia mengingat Georgina mendorong Regina ke lantai. Regina mengandung cucu keluarga Clark dan takut dia mengalami keguguran.“Dixon, cepat bawa istrimu periksa ke dokter!” Aria panik. Bagaimana ini bayi keluarga Clark yang paling dinantikan.“Ibu, jangan khawatir, aku baik-baik saja.” Aria menenangkan ibu mertuanya. Dia tidak merasa perutnya sakit atau berdarah di area bawah
“Hari ini kamu menjambak Regina, aku akan membuat rambut Freya dicukur habis. Kamu menampar Regina, akan menampar Freya ratusan kali. Kamu mendorong dan menendang Regina, aku akan menyuruh sekelompok orang memukul Freya sampai babak belur!” Ini pertama kalinya Aria sangat marah dan sakit hati atas penderitaan Regina karena memiliki ibu berdarah dingin seperti Georgina mengingatkannya pada saat dia di keluarga Crowen.Karena Georgina adalah ibu kandungnya, Regina dipaksa diam oleh keadaan dan tidak bisa melawan Georgina saat ditindas.Raut wajah Georgina berubah pucat dan ketakutan.“Ka ... kamu! Kamu tidak bisa menyakiti Freya!” serunya marah dan panik.Aria tersenyum dingin mendekatinya dengan langkah mengancam.“Aku bisa melakukannya! Aku akan melakukannya sekarang!”Tubuh Aria mungil hingga bisa dibandingkan dengan tubuh Georgina yang tinggi dan montok. Namun Georgina yang gemetar ketakutan mundur.“Aku tidak akan mengganggu Regina lagi! Jadi jangan mengganggu Freya!” Georgina han
Tapi melihat bagaimana Georgina memperlakukan Regina sangat jahat, sikapnya pada Regina berubah dan dia membela kakak iparnya.Georgina mengangkat dagunya angkuh dan tidak takut menghadapi keluarga Clark. dia bukan suaminya yang menjilat keluarga Clark. Dia sudah tidak peduli lagi dengan Harion jika dia menyinggung keluarga Clark. suaminya hanya peduli dengan keluarga Hadley dan menjual putrinya. Dia memiliki simpanan di luar dan anak laki-laki yang dia sembunyikan.Maka dia tidak akan menjaga keluarga Hadley dan tidak takut menyinggung keluarga besannya yang kuat.“Memang begini cara kami mendisiplinkan anak-anak di keluarga Hadley yang berbuat salah. kalian orang luar tidak usah ikut campur!”“Oh, begitu. Terus kenapa kamu tidak membawa Freya ke sini dan mendisiplinkannya dengan cara yang sama karena dia sudah membuat masalah dan mempermalukan Dixon! Kudengar dia dirawat di rumah sakit, aku akan menyeretnya ke sini dan melihat bagaimana kamu akan mendisiplinkannya!” cibir Delin.R
“Aku sudah pernah di posisiku. Aku tidak peduli apa yang terjadi dengan Freya. Dia menjebak suamiku di kamar hotel dan masih ingin aku menyerahkan suamiku padanya? Dialah yang menyebabkan semua ini terjadi. Dia kawin lari dengan pria lain dan menyebabkan keluarga Hadley jatuh. Dia harus menanggung konsekuensinya,” ujarnya tersenyum dingin.“Ibu bahkan jika kamu memaksaku meninggalkan Dixon dan menyerahkan suamiku pada kakakku demi membayar jasa melahirkanku, keluarga Clark tidak akan sudi menikahi Freya.”“Tidak ada gunanya kamu membuat keributan di sini dan mempermalukan keluarga Hadley. Jika ayah mendengar ini, ayah tidak hanya berurusan denganmu, tapi juga Freya.”Georgina menggertakkan gigi tidak bisa membantah ucapan Regina. dia sangat tidak menyukai putri ini dan semakin membencinya karena dia tidak berperasaan pada Freya. Dia tidak pernah memberi keuntungan apa pun pada keluarga Hadley tetapi juga menghancurkan hidup Freya. dia sangat berdarah dingin pada saudara perempuannya
Apa yang terjadi pada Freya sampai Georgina bersikeras agar dia bercerai dengan Dixon dan memberikan suaminya pada kakaknya.“Ibu, kamu konyol dan menggelikan. Kenapa aku harus memberikan suamiku pada kakakku? Bahkan jika aku bercerai, memangnya ibu pikir bisa memaksa Dixon menikahi kakakku?” cibirnya mencela.“Ibu tidak peduli! Kamu harus bercerai dengan Dixon dan membuat Dixon menikahi Freya!” Georgina tetap ngotot.Regina tertawa dan ingin menangis. Hanya ibu kandungnya yang bisa melakukan hal yang paling tak tertahankan dan tidak masuk akal.“Bu, kamu sangat tidak waras dan konyol. Atas dasar apa aku harus memberikan suamiku pada kakakku?!”Georgina mengangkat tanyanya memukul wajah Regina.“Aku yang melahirkanmu dan membesarkanmu! Kamu harus menurutiku! Bahkan jika aku menyuruhmu mati, kamu harus mati!”Regina menggertakkan gigi merasa sangat perih di pipinya. Di banyak penonton, dia tidak bisa membalas Georgina seperti yang dia lakukan pada Freya.Dia mengepalkan tangannya menat
“Aku tidak tahu apa yang terjadi pada Freya. aku di rumah sakit untuk pemeriksaan!”“Pemeriksaan? Kamu akhirnya punya penyakit?!” Georgina berharap Regina benar-benar punya penyakit dan dicampakkan keluarga Clark agar putri sulungnya bisa menggantikan dia sebagai istri Dixon.Apa itu sesuatu yang dikatakan ibu kandung pada anaknya? Georgina terlalu tak berperasaan.Ekspresi Regina tidak bahagia. Dia tahu ibunya sangat bias dan tidak menyayanginya sebagai ibu kandung. Tapi sebagai ibu kandungnya, dia sangat tidak berperasaan mengharapkan Regina punya penyakit.Setelah lama tidak bertemu dengan ibunya, ketidaksukaan ibunya menjadi lebih parah dan dia terlihat sangat membenci Regina.“Aku tidak akan memberitahumu,” balas Regina dingin tidak ingin membagi momen bahagia kehamilannya dengan ibu kandungnya.Dia meraih map cokelat besar yang ditinggal Aria di atas meja dan ingin meninggalkan kantin menghindari perkelahian dengan Georgina di depan banyak orang.“Siapa yang mengizinkan kamu per