Share

Bab 44: Tidak Bisakah Meluangkan Waktu Untukku?

Revana memandang suaminya dari jarak lima meter. Tristan tengah sibuk dengan pekerjaannya, tenggelam dalam tumpukan berkas dan panggilan telepon yang seakan tiada habisnya.

Setelah dokter meminta Tristan untuk berpuasa selama satu bulan lamanya, Tristan memilih untuk menyibukkan dirinya dan kembali seperti dulu lagi, jarang pulang.

Revana menghela napas berat, perasaan hampa dan kesepian menggelayut di hatinya. Padahal anaknya sangat membutuhkan sosok ayah, dan ia ingin ditemani oleh Tristan selama masa kehamilannya itu.

Revana mengusap perutnya yang mulai membuncit, merasakan gerakan lembut janinnya yang seakan merespons sentuhannya.

"Kamu juga ingin ayah ada di sini, kan?" gumamnya pelan, nyaris seperti bisikan yang hanya bisa didengar oleh dirinya sendiri.

“Sabar ya, Nak. Ayahmu sedang sibuk. Atau memang akan setiap hari selalu disibukkan dengan pekerjaannya.” Revana menghela napasnya.

Dengan langkah perlahan, Revana melangkah ke belakang rumah, mencoba mengalihkan pikirannya denga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status