Share

Bab 41: Tidak Bisa Menghilangkan Pikiran Negatif

Bibir Tristan tidak berhenti menggerutu hingga tiba ke rumah. Bukannya marah, dia malah merutuki dirinya karena sudah membuat istrinya mengalami kesulitan di masa kehamilannya karena ulahnya.

"Mas?" panggil Revana.

"Hm?" balas Tristan pelan. Tanpa menoleh ke arah Revana.

"Kamu marah?" tanya Revana ingin tahu.

Tristan menggeleng. Ia kemudian menyunggingkan senyum tipis lalu menggenggam tangan Revana seraya menghela napasnya dengan panjang.

"Tidak. Aku sedang merutuki diriku sendiri karena sudah membuatmu susah. Kehamilan pertamamu jadi lemah karena ulahku."

"Kamu tidak salah, Mas. Sebagai calon orang tua baru, kita tidak tahu apa saja yang harus kita hindari dan lain sebagainya. Bahkan untuk bertanya pun pada siapa? Bukankah harus bertanya pada yang lebih paham?"

Tristan mengangguk. "Jangan bahas itu lagi. Aku sedang badmood. Aku harus puasa selama kurang lebih satu bulanan lagi sampai trimester pertama kamu selesai."

Revana mengatup bibirnya menahan tawa melihat raut wajah Tristan yan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status