Share

Bab 40: Tristan Harus Puasa

Tristan terbangun dengan sinar matahari yang mengintip melalui tirai, menerangi wajah Revana yang sedang terlelap di sebelahnya.

Ia memperhatikan setiap lekuk wajah istrinya, dari alis yang melengkung sempurna hingga bibir yang lembut dan penuh. Hatinya bergejolak, terjebak antara cinta yang tak terucap dan rasa bersalah yang menyiksa.

Dengan lembut, Tristan mengusapkan jarinya pada pipi Revana, membangunkannya dengan sentuhan penuh kasih.

Revana membuka mata, menatap Tristan dengan tatapan yang penuh kehangatan dan kerinduan. Ia tersenyum, dan Tristan merasakan dadanya sesak oleh perasaan yang meluap-luap.

"Selamat pagi," bisik Tristan, suaranya serak namun penuh kelembutan.

"Selamat pagi," jawab Revana, suaranya lirih namun menggema dalam hati Tristan.

Tanpa kata-kata lebih lanjut, Tristan menundukkan wajahnya, bibirnya menyentuh bibir Revana dengan lembut.

Ciuman itu lambat, namun penuh dengan hasrat yang tertahan. Tristan merasakan tubuh Revana merespons, tangan kecilnya mulai men
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status