Share

Alasan

"Apa yang mau kamu bicarakan, Vin?" tanya Annelies akhirnya memecah kesunyian.

Lima menit usai keributan tadi, Kevin mengajaknya berbicara empat mata.

Namun, sedari tadi pria itu hanya memunggunginya, membuat Annelies dan kesabarannya yang setipis tisu menjadi gerah.

Perlahan Kevin membalik tubuhnya menghadap Annelies, tatapannya tetap tak terbaca saat menjawab, "Mulai besok, Julia akan tinggal di rumah ini."

Meski sebelumya daddy Elrick sudah memberitahu Annelies perihal identitas Julia sebagai mantan kekasih Kevin, namun Annelies tetap berpura-pura tidak mengenalnya, "Julia? Siapa itu Julia?"

"Adik dari sahabat baikku."

'Kenapa tidak langsung bilang saja mantan kekasihmu?' sungut Annelies dalam hatinya. "Masih balita atau sudah dewasa?"

"Untuk apa aku membawa pulang anak balita?"

Nada suara Kevin terdengar luar biasa dongkol, dan Annelies menanggapinya dengan santai, "Yaa, siapa tahu itu anak harammu."

"Saya tidak segila itu!"

"Ah, jadi wanita dewasa?"

"Kenapa kamu banyak tanya sekali?"

"Sebagai istrimu, wajar dong aku bertanya saat suamiku hendak membawa masuk seseorang ke dalam rumah? Dan bukan hanya sekedar membawa masuk saja, tapi akan tinggal di rumah ini. Apa berlaku selamanya? Atau hanya sementara?"

"Jangan lupa status pernikahan kita hanyalah di atas kertas saja!" geram Kevin.

Annelies melipat kedua tangannya di depan dadanya, "Aku tidak pernah lupa. Tapi selama statusku masih sebagai istrimu, aku berhak tahu apa pun yang terjadi di rumah ini."

"Kalau bukan atas desakan Kakek, Aku tidak akan pernah menikah denganmu."

"Oh jangan lupa, sebelum kamu mempertemukanku dengan kakekmu, kamu sudah memintaku menikah dengamu!"

"Itu hanya agar kamu setuju bertemu dengan keluarga besarku. Kupikir Kakek akan melarangku menikahimu karena status sosialmu itu, tapi ternyata di luar ekspektasi, Kakek malah mendesak kita segera menikah!"

Kevin mengacak rambutnya dengan kasar sebelum menambahkan, "Aku membawamu hanya karena ingin membuat Kakek murka dan mengizinkanku menikah dengan ... "

Kevin tidak melanjutkan ucapannya, ia melangkah cepat ke mini bar untuk menuang salah satu minuman favoritnya ke gelas kosong dan langsung menegak habis sekaligus.

"Menikah dengan siapa?"

"Bukan urusanmu! Saya sudah memberitahumu perihal Julia akan tinggal di rumah ini. Dan kau harus memperlakukan Julia dengan baik, terlepas kau setuju atau tidak dia tetap akan tinggal bersama kita!" tegas

Kevin sebelum melangkah menuju pintu. Namun pertanyaan Annelies menghentikan langkahnya, "Di mana wanita itu tidur? Kamarmu?"

"Banyak kamar di rumah ini, kenapa harus tidur di kamarku?"

"Maksudku, kamar yang mana?"

"Bukan urusanmu!"

"Akan jadi urusanku kalau sampai Kakek tahu! Apa kamu sudah mendapatkan izin Kakek memasukkan wanita asing ke dalam rumah kita?"

"Ini rumahku, siapa pun yang aku kehendaki boleh tinggal di rumah ini!"

Dan sekarang, mantan kekasih Kevin itu telah berada di antara mereka. Dengan gaya anggunnya, Julia melangkah penuh percaya diri untuk berdiri bersisian dengan Kevin.

"Vin, seperti itulah kelakuan Anne kalau kamu tidak ada. Kasihan Mama yang selalu menjadi pelampiasan setiap kali kamu menolaknya."

Bohong!

Ingin sekali Annelies meneriakkan satu kata itu. Tapi melihat sorot bengis Kevin padanya membuat Annelies mengurungkan niat.

Akan sangat percuma memberikan penjelasan pada seseorang yang telah dibutakan cinta pada mantan kekasihnya, juga cintanya pada keluarganya.

Annelies tetaplah orang luar bagi mereka. Apapun pembelaan Annelies hanya akan menghabiskan energinya saja. Jadi, Annelies memilih untuk diam.

Namun Kevin menyalahartikan diamnya Annelies sebagai bentuk pengakuan tak terucap. Ia pun menarik kasar tangan Annelies, "Minta maaf!"

"Untuk apa?"

"Untuk apa? Kamu sudah membuat Mamaku terluka!"

"Mama kamu terluka karena perbuatannya sendiri."

Sorot mata Kevin semakin tajam saat bertanya, "Jadi Mama jatuh dan melukai dirinya sendiri? Kamu pikir semudah itu bisa membohongiku?"

Annelies menghentak lepas tangannya dari cengkraman Kevin, "Memang seperti itu kenyataannya."

"Vin, Anne yang mendorong Mama. Semua yang ada di sini juga pasti melihatnya. Kalau kamu tidak percaya, kamu bisa tanya anak buah kamu itu, Vin," saran Julia dengan suara manjanya, jemari tangan wanita itu tiada hentinya menyusuri lengan berotot Kevin.

Kenyataan Kevin membiarkan Julia menyentuhnya hingga seperti itu menyebabkan sesuatu yang menyakitkan menusuk dadanya.

Suaminya membiarkan wanita lain menyentuhnya, disaat Annelies yang menjadi istrinya sendiri tidak diizinkan menyentuhnya.

"Sudah cukup!" geram Kevin sambil menepis tangan Julia yang tengah merangkulnya, meski dengan cara yang luar biasa lembut. Berbanding terbalik dengan perlakuan Kevin pada Annelies.

"Kamu! Ikut aku!" perintah Kevin pada Annelies. Senyum puas tidak hanya tersunggig di wajah Julia saja, tapi juga mama Sinta dan Donna.

Untuk alasan apa lagi Kevin meminta Annelies ikut ke ruang kerjanya, kalau bukan untuk melampiaskan amarahnya pada wanita itu lagi.

"Sepertinya aku harus menempatkanmu di rumah lain!" mulai Kevin setelah Annelies menutup rapat pintu ruang kerjanya.

"Bersama denganmu?" tanya Annelies, meskipun ia sudah tahu jawaban apa yang akan Kevin berikan.

Dan tepat seperti dugaannya saat Kevin menjawab dengan cepat, "Memangnya aku sudi tinggal denganmu?"

"Lalu kamu tetap tinggal di rumah ini?"

"Sudah tentu aku akan tetap tinggal di sini. Ini rumahku."

"Dan aku istrimu!"

"Istri kontrak!" ralat Kevin dengan cepat.

Pria itu sungguh enggan mengakui Annelies sebagai istrinya.

"Mau istri kontrak sekalipun, tetap saja di mata semua orang aku adalah istri sahmu. Apa kata mereka nanti kalau kamu malah tinggal serumah dengan mantan kekasihmu alih-alih dengan istrimu?"

"Kamu pikir aku peduli dengan pendapat mereka?"

"Jangan konyol! Ingat Kakekmu belum menetapkan pewaris utama keluarga Bramanta, jangan sampai karena masalah ini Kakek mencoretmu dari daftar teratas dan menggantinya dengan sepupumu."

Sambil menyipitkan kedua matanya, Kevin melangkah mendekati Annelies, "Bagaimana kamu bisa tahu perihal sepupuku?"

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status