Share

Alasan

Penulis: Si Nicegirl
last update Terakhir Diperbarui: 2024-06-28 21:18:03

"Apa yang mau kamu bicarakan, Vin?" tanya Annelies akhirnya memecah kesunyian.

Lima menit usai keributan tadi, Kevin mengajaknya berbicara empat mata.

Namun, sedari tadi pria itu hanya memunggunginya, membuat Annelies dan kesabarannya yang setipis tisu menjadi gerah.

Perlahan Kevin membalik tubuhnya menghadap Annelies, tatapannya tetap tak terbaca saat menjawab, "Mulai besok, Julia akan tinggal di rumah ini."

Meski sebelumya daddy Elrick sudah memberitahu Annelies perihal identitas Julia sebagai mantan kekasih Kevin, namun Annelies tetap berpura-pura tidak mengenalnya, "Julia? Siapa itu Julia?"

"Adik dari sahabat baikku."

'Kenapa tidak langsung bilang saja mantan kekasihmu?' sungut Annelies dalam hatinya. "Masih balita atau sudah dewasa?"

"Untuk apa aku membawa pulang anak balita?"

Nada suara Kevin terdengar luar biasa dongkol, dan Annelies menanggapinya dengan santai, "Yaa, siapa tahu itu anak harammu."

"Saya tidak segila itu!"

"Ah, jadi wanita dewasa?"

"Kenapa kamu banyak tanya sekali?"

"Sebagai istrimu, wajar dong aku bertanya saat suamiku hendak membawa masuk seseorang ke dalam rumah? Dan bukan hanya sekedar membawa masuk saja, tapi akan tinggal di rumah ini. Apa berlaku selamanya? Atau hanya sementara?"

"Jangan lupa status pernikahan kita hanyalah di atas kertas saja!" geram Kevin.

Annelies melipat kedua tangannya di depan dadanya, "Aku tidak pernah lupa. Tapi selama statusku masih sebagai istrimu, aku berhak tahu apa pun yang terjadi di rumah ini."

"Kalau bukan atas desakan Kakek, Aku tidak akan pernah menikah denganmu."

"Oh jangan lupa, sebelum kamu mempertemukanku dengan kakekmu, kamu sudah memintaku menikah dengamu!"

"Itu hanya agar kamu setuju bertemu dengan keluarga besarku. Kupikir Kakek akan melarangku menikahimu karena status sosialmu itu, tapi ternyata di luar ekspektasi, Kakek malah mendesak kita segera menikah!"

Kevin mengacak rambutnya dengan kasar sebelum menambahkan, "Aku membawamu hanya karena ingin membuat Kakek murka dan mengizinkanku menikah dengan ... "

Kevin tidak melanjutkan ucapannya, ia melangkah cepat ke mini bar untuk menuang salah satu minuman favoritnya ke gelas kosong dan langsung menegak habis sekaligus.

"Menikah dengan siapa?"

"Bukan urusanmu! Saya sudah memberitahumu perihal Julia akan tinggal di rumah ini. Dan kau harus memperlakukan Julia dengan baik, terlepas kau setuju atau tidak dia tetap akan tinggal bersama kita!" tegas

Kevin sebelum melangkah menuju pintu. Namun pertanyaan Annelies menghentikan langkahnya, "Di mana wanita itu tidur? Kamarmu?"

"Banyak kamar di rumah ini, kenapa harus tidur di kamarku?"

"Maksudku, kamar yang mana?"

"Bukan urusanmu!"

"Akan jadi urusanku kalau sampai Kakek tahu! Apa kamu sudah mendapatkan izin Kakek memasukkan wanita asing ke dalam rumah kita?"

"Ini rumahku, siapa pun yang aku kehendaki boleh tinggal di rumah ini!"

Dan sekarang, mantan kekasih Kevin itu telah berada di antara mereka. Dengan gaya anggunnya, Julia melangkah penuh percaya diri untuk berdiri bersisian dengan Kevin.

"Vin, seperti itulah kelakuan Anne kalau kamu tidak ada. Kasihan Mama yang selalu menjadi pelampiasan setiap kali kamu menolaknya."

Bohong!

Ingin sekali Annelies meneriakkan satu kata itu. Tapi melihat sorot bengis Kevin padanya membuat Annelies mengurungkan niat.

Akan sangat percuma memberikan penjelasan pada seseorang yang telah dibutakan cinta pada mantan kekasihnya, juga cintanya pada keluarganya.

Annelies tetaplah orang luar bagi mereka. Apapun pembelaan Annelies hanya akan menghabiskan energinya saja. Jadi, Annelies memilih untuk diam.

Namun Kevin menyalahartikan diamnya Annelies sebagai bentuk pengakuan tak terucap. Ia pun menarik kasar tangan Annelies, "Minta maaf!"

"Untuk apa?"

"Untuk apa? Kamu sudah membuat Mamaku terluka!"

"Mama kamu terluka karena perbuatannya sendiri."

Sorot mata Kevin semakin tajam saat bertanya, "Jadi Mama jatuh dan melukai dirinya sendiri? Kamu pikir semudah itu bisa membohongiku?"

Annelies menghentak lepas tangannya dari cengkraman Kevin, "Memang seperti itu kenyataannya."

"Vin, Anne yang mendorong Mama. Semua yang ada di sini juga pasti melihatnya. Kalau kamu tidak percaya, kamu bisa tanya anak buah kamu itu, Vin," saran Julia dengan suara manjanya, jemari tangan wanita itu tiada hentinya menyusuri lengan berotot Kevin.

Kenyataan Kevin membiarkan Julia menyentuhnya hingga seperti itu menyebabkan sesuatu yang menyakitkan menusuk dadanya.

Suaminya membiarkan wanita lain menyentuhnya, disaat Annelies yang menjadi istrinya sendiri tidak diizinkan menyentuhnya.

"Sudah cukup!" geram Kevin sambil menepis tangan Julia yang tengah merangkulnya, meski dengan cara yang luar biasa lembut. Berbanding terbalik dengan perlakuan Kevin pada Annelies.

"Kamu! Ikut aku!" perintah Kevin pada Annelies. Senyum puas tidak hanya tersunggig di wajah Julia saja, tapi juga mama Sinta dan Donna.

Untuk alasan apa lagi Kevin meminta Annelies ikut ke ruang kerjanya, kalau bukan untuk melampiaskan amarahnya pada wanita itu lagi.

"Sepertinya aku harus menempatkanmu di rumah lain!" mulai Kevin setelah Annelies menutup rapat pintu ruang kerjanya.

"Bersama denganmu?" tanya Annelies, meskipun ia sudah tahu jawaban apa yang akan Kevin berikan.

Dan tepat seperti dugaannya saat Kevin menjawab dengan cepat, "Memangnya aku sudi tinggal denganmu?"

"Lalu kamu tetap tinggal di rumah ini?"

"Sudah tentu aku akan tetap tinggal di sini. Ini rumahku."

"Dan aku istrimu!"

"Istri kontrak!" ralat Kevin dengan cepat.

Pria itu sungguh enggan mengakui Annelies sebagai istrinya.

"Mau istri kontrak sekalipun, tetap saja di mata semua orang aku adalah istri sahmu. Apa kata mereka nanti kalau kamu malah tinggal serumah dengan mantan kekasihmu alih-alih dengan istrimu?"

"Kamu pikir aku peduli dengan pendapat mereka?"

"Jangan konyol! Ingat Kakekmu belum menetapkan pewaris utama keluarga Bramanta, jangan sampai karena masalah ini Kakek mencoretmu dari daftar teratas dan menggantinya dengan sepupumu."

Sambil menyipitkan kedua matanya, Kevin melangkah mendekati Annelies, "Bagaimana kamu bisa tahu perihal sepupuku?"

Bab terkait

  • Istri Tanpa Ranjang   Salah Satu Kelemahan

    "Bagaimana kamu bisa tahu perihalsepupuku?"Bukan tanpa alasan Kevin menanyakan hal itu.Karena hanya segelintir orang saja yang mengetahui keberadaan sepupu Kevin. Annelies sendiri sedikit banyaknyamendapatkan informasi keluarga Kevin dari daddy Elrick.Sungguh informasi yang sangat berguna sekali."Ummm di mana ya? Ah, sepertinya secaratidak sengaja aku mencuri dengar percakapan Mama dengan Donna," jawabAnnelies, sudah pasti ia tidak akan memberitahu Kevin sumber pemberi informasiyang sangat akurat itu.Dan sepertinya Kevin percaya begitu saja,karena gestur tubuh pria itu mulai terlihat santai lagi, lalu dengan perlahanmelangkah menjauhi Annelies, seolah Annelies sumber penyakit menular saja."Kalau sampai kamu memberikan informasiini pada orang lain apalagi ke pihak media, aku akan membuatmu menyesal telahterlahir ke dunia ini!" ancam Kevin.Apa yang ditakutkan Kevin dari sepupunya itu?Padahal setahu Annelies, ada beberapa media yang sudah curiga mengenaikeberadaan sepu

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-05
  • Istri Tanpa Ranjang   Memancing Emosi

    "Memangnya salah kalau Mama mengizinkanBi Nisa pulang kampung? Keluarganya ada yang sakit, Mama tidak bisa menahannyadi sini, Vin," jelas mama Sinta saat Kevin menanyakan perihal asistenrumah tangga mereka."Masalahnya bukan di Bi Nisa, Ma. Tapike mana perginya pembantu kita yang lain? Apa Mama memecat mereka semua tanpamemberitahu aku lebih dulu? Apa salah mereka sampai Mama harus melakukan itudan hanya menyisakan Bi Nisa saja di rumah ini?""Kerja mereka belakangan ini tidakbecus, Vin. Salah satunya bahkan kedapatan mencuri di kamar Donna, kamu bisatanyakan adikmu langsung kalau kamu tidak percaya.""Mencuri? Mereka bekerja di rumah inibukan hanya baru setahun atau dua tahun, Ma. Tapi sudah belasan tahun! Akupasti sudah akan mendepak mereka semua kalau memang sejak awal merekamemperlihatkan gelagat kriminal. Kenyataan mereka bekerja selama itu berartimemang kinerja mereka bagus," sangkal Kevin.Mama Sinta meletakkan cangkir tehnya sebelummemberikan perhatian penuh pada

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Istri Tanpa Ranjang   Cinta Boleh, Bodoh Jangan!

    "Akhirnya nyerah juga kamu. Aku pikir kamuakan terus keras kepala, till the end!" keluh Aurora setelah mendengarkeinginan Annelies untuk berpisah dengan Kevin. Di antara banyaknya sepupuAnnelies, hanya pada Aurora saja Annelies berbagi rahasia. Mungkin karenasepupunya yang lain berada di negara lain."Ya aku memang bodoh. Benar yang pernah kamu bilang padaku, cinta bolehtapi bodoh jangan," desah Annelies, ia merebahkan tubuhnya di tempat tidurAurora."Sejak dulu, kamu hanya cinta pada satu orang, ya si Kevin sialan itu. Danwaktu kamu bertemu lagi dengannya, kamu begitu bucin padanya, sampai kamu maubegitu saja menerima lamaran pernikahan darinya. Kamu bahkan mengabaikan semuanasihat Uncle Rick dan Onty Ana. Sekarang kamu rasakan sendiri akibatnya.""Ck, kamu pun sama bucinnya sepertiku saat sedang jatuh cinta, yakan?""Tapi bucin aku tidak sampai membuat aku seperti wanita bodoh. Bayangkansaja, seorang pewaris rahasia mengerjakan pekerjaan rumah? Aku bisa jamin UncleRick t

    Terakhir Diperbarui : 2024-09-13
  • Istri Tanpa Ranjang   Rencana Balas Dendam

    Dengan kedua tangan yang terlipat di depan dadanya bersamaan dengan sebelah alisnya yang terangkat tinggi, Daddy Elrick menatap penuh selidik pada Annelies yang sudah sepuluh menit lebih itu terpaku di tempatnya dengan tatapan mata yang kosong. Dan ia tahu apa yang tengah menyita pikiran putri bungsunya itu sekarang."Kamu sudah memutuskan untuk terus mempertahankan suami sialan kamu itu?" Akhirnya Daddy Elrick bertanya setelah kesabarannya habis. Mommy Aliana mengusap lembut lengan Daddy Elrick untuk menenangkan suaminya itu.Pertanyaan Daddy Elrick menyebabkan perhatian Annelies kembali tertuju padanya. Setelah menghela napas panjang Annelies pun menjawab dengan singkat,"ya, Dad."Perlahan Daddy Elrick melepaskan tangan Mommy Aliana dari lengannya sebelum melangkah tegas mendekati Annelies. Dengan lembut Daddy Elrick meletakkan kedua tangannya di pundak Annelies, selembut tatapan matanya pada putrinya itu,"Bagus! Akhirnya kamu kembali menggunakan akal sehatmu lagi! Kamu mau Daddy

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-19
  • Istri Tanpa Ranjang   Pertemuan Kembali

    "Kamu masuk! Cari Nona Lizie didalam!" Annelies memutar cepat otaknya untuk dapatmelepaskan diri dari kejaran bodyguard Daddynya yang ditugasi untuk selalumengawasi setiap pergerakan. Ia pun akhirnya memutuskan untuk masuk ke toiletpria."Aduh, kenapa harus kekunci semuasih!" desis Annelies ketika melihat tak ada satu bilik pun di sana yangkosong dan bisa ia jadikan tempat persembunyian. Untungnya, secara bersamaan dengan bunyiderap sepatu para bodyguard yang mengarah ke toilet pria, salah satu bilikterbuka. Annelies yang tengah luar biasa panik punmendorong seorang pria yang hendak keluar hingga mereka sama-sama masuk kedalam bilik dan langsung menguncinya."Apa-ap ... " Belum sempat pria itu mengeluarkankeluhannya, Annelies sudah membungkam mulutnya, "Please tolong aku, janganbicara," pinta Annelies dengan suara dan wajah memelas, yang konon katanyamampu melumerkan hati pria sebeku es kutub sekalipun.Tapi sepertinya tidak berlaku untuk pria di depannya itu. Karena

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-20
  • Istri Tanpa Ranjang   Restu Yang Tak Disangka

    "Kamu memang pintar memilih wanita,Kevin! Jadi, kapan kalian menikah? Keluarga Bramanta akan membuat pestabesar-besaran untuk merayakan bertambah satu lagi anggota keluarga kita!' seruriang kakek Bian.Sungguh di luar prediksi Kevin hingga membuatpria itu memberikan tatapan tidak percayanya pada kakeknya itu, "Kakeksetuju?" tanyanya."Ya, tentu saja Kakek setuju! Tidak adasatupun wanita yang pantas mendampingimu selain wanita yang satu ini!"Kakek Bian menjawabnya dengan tegas, sebelum wajahnya kembali melembut saatmenatap Annelies, "Lihatlah, dia begitu cantik dan elegan. Kamu yangberuntung mendapatkannya, Vin!""Terima kasih." Annelies meresponpujian dari kakek Bian dengan wajah yang merona merah.Annelies sama sekali tidak menduga akansemudah itu mendapatkan restu kakek Bian di hari pertama mereka bertemu.Mengingat tujuan utama Kevin membawa Annelies bertemu dengan keluarga besarnyaitu agar mereka menolaknya. Namun alih-alih menolak, kakek Bian malahlangsung merestui

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-20
  • Istri Tanpa Ranjang   Playing Victim

    Sepuluh Bulan Kemudian ...Sambil menghela napas panjang, Anneliesmenatap sendu sosok Kevin yang terbaring pulas di tempat tidur, sebelum beralihke kalender duduk di meja riasnya. Atau meja yang seharusnya menjadi tempatAnnelies meletakkan peralatan kecantikannya, seandainya saja ia juga tidur dikamar itu.Sepuluh bulan sudah berlalu dari waktu yangtelah ditetapkan daddy Elrick, namun alih-alih mendapatkan cinta Kevin, priaitu malah semakin mengabaikan Annelies, dan hanya bicara seperlunya saja denganAnnelies.Pengabaian Kevin semakin menjadi-jadisemenjak cinta pertamanya yang bernama Julia kembali. Dan parahnya lagi Kevinmengizinkan wanita itu tinggal di rumah mereka. Meski mendapatkan penentanganluar biasa dari Annelies, namun Kevin sama sekali tidak mengindahkannya.Sejak saat itu, bertambah satu orang lagiyang merendahkan annelies di rumah itu, juga bersikap semena-mena padanya.'Dalam waktu dekat ini, Kevin akan kembalimenjadi milikku sepenuhnya!'Suara penuh tekad Ju

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-28
  • Istri Tanpa Ranjang   Tidak Juga Disentuh

    “Enak sekali kamu baru bangun jam segini!Lihat, dapur sudah seperti kapal pecah! Cepat rapikan! Dan siapkan sarapanuntuk kami!” Seperti biasa, Mama Sinta selalu meninggikansuaranya tiap kali bicara dengan Annelies. Pun pagi ini, ketika Annelis bangunkesiangan.Dulu, ada banyak asisten rumah tangga di rumah ini. Namun, di hari keduapernikahan Annelies dengan Kevin, mama Sinta memecat semua asisten rumahtangganya, hanya menyisakan bi Nisa saja sendiri untuk membersihkan rumah mewahini.Tentu saja niat sebenarnya dari mertuanya itu hanya untuk membuat Anneliesturut serta membantu bi Nisa.Jadi selama sepuluh bulan ini, mama Sintamemperlakukan Annelies layaknya asisten rumah tangga, alih-alih menantukeluarga Bramanta.Sementara itu, Kevin terlalu sibuk untuk menyadari berkurangnya asisten rumahtangga mereka, higga tidak menyadari perlakuan keluarganya pada Annelies.Atau memang Kevin tidak peduli?“Memangnya Bi Nisa ke mana, Ma?” tanya Annelies dengan santai. Setelah lagi-lag

    Terakhir Diperbarui : 2024-06-28

Bab terbaru

  • Istri Tanpa Ranjang   Rencana Balas Dendam

    Dengan kedua tangan yang terlipat di depan dadanya bersamaan dengan sebelah alisnya yang terangkat tinggi, Daddy Elrick menatap penuh selidik pada Annelies yang sudah sepuluh menit lebih itu terpaku di tempatnya dengan tatapan mata yang kosong. Dan ia tahu apa yang tengah menyita pikiran putri bungsunya itu sekarang."Kamu sudah memutuskan untuk terus mempertahankan suami sialan kamu itu?" Akhirnya Daddy Elrick bertanya setelah kesabarannya habis. Mommy Aliana mengusap lembut lengan Daddy Elrick untuk menenangkan suaminya itu.Pertanyaan Daddy Elrick menyebabkan perhatian Annelies kembali tertuju padanya. Setelah menghela napas panjang Annelies pun menjawab dengan singkat,"ya, Dad."Perlahan Daddy Elrick melepaskan tangan Mommy Aliana dari lengannya sebelum melangkah tegas mendekati Annelies. Dengan lembut Daddy Elrick meletakkan kedua tangannya di pundak Annelies, selembut tatapan matanya pada putrinya itu,"Bagus! Akhirnya kamu kembali menggunakan akal sehatmu lagi! Kamu mau Daddy

  • Istri Tanpa Ranjang   Cinta Boleh, Bodoh Jangan!

    "Akhirnya nyerah juga kamu. Aku pikir kamuakan terus keras kepala, till the end!" keluh Aurora setelah mendengarkeinginan Annelies untuk berpisah dengan Kevin. Di antara banyaknya sepupuAnnelies, hanya pada Aurora saja Annelies berbagi rahasia. Mungkin karenasepupunya yang lain berada di negara lain."Ya aku memang bodoh. Benar yang pernah kamu bilang padaku, cinta bolehtapi bodoh jangan," desah Annelies, ia merebahkan tubuhnya di tempat tidurAurora."Sejak dulu, kamu hanya cinta pada satu orang, ya si Kevin sialan itu. Danwaktu kamu bertemu lagi dengannya, kamu begitu bucin padanya, sampai kamu maubegitu saja menerima lamaran pernikahan darinya. Kamu bahkan mengabaikan semuanasihat Uncle Rick dan Onty Ana. Sekarang kamu rasakan sendiri akibatnya.""Ck, kamu pun sama bucinnya sepertiku saat sedang jatuh cinta, yakan?""Tapi bucin aku tidak sampai membuat aku seperti wanita bodoh. Bayangkansaja, seorang pewaris rahasia mengerjakan pekerjaan rumah? Aku bisa jamin UncleRick t

  • Istri Tanpa Ranjang   Memancing Emosi

    "Memangnya salah kalau Mama mengizinkanBi Nisa pulang kampung? Keluarganya ada yang sakit, Mama tidak bisa menahannyadi sini, Vin," jelas mama Sinta saat Kevin menanyakan perihal asistenrumah tangga mereka."Masalahnya bukan di Bi Nisa, Ma. Tapike mana perginya pembantu kita yang lain? Apa Mama memecat mereka semua tanpamemberitahu aku lebih dulu? Apa salah mereka sampai Mama harus melakukan itudan hanya menyisakan Bi Nisa saja di rumah ini?""Kerja mereka belakangan ini tidakbecus, Vin. Salah satunya bahkan kedapatan mencuri di kamar Donna, kamu bisatanyakan adikmu langsung kalau kamu tidak percaya.""Mencuri? Mereka bekerja di rumah inibukan hanya baru setahun atau dua tahun, Ma. Tapi sudah belasan tahun! Akupasti sudah akan mendepak mereka semua kalau memang sejak awal merekamemperlihatkan gelagat kriminal. Kenyataan mereka bekerja selama itu berartimemang kinerja mereka bagus," sangkal Kevin.Mama Sinta meletakkan cangkir tehnya sebelummemberikan perhatian penuh pada

  • Istri Tanpa Ranjang   Salah Satu Kelemahan

    "Bagaimana kamu bisa tahu perihalsepupuku?"Bukan tanpa alasan Kevin menanyakan hal itu.Karena hanya segelintir orang saja yang mengetahui keberadaan sepupu Kevin. Annelies sendiri sedikit banyaknyamendapatkan informasi keluarga Kevin dari daddy Elrick.Sungguh informasi yang sangat berguna sekali."Ummm di mana ya? Ah, sepertinya secaratidak sengaja aku mencuri dengar percakapan Mama dengan Donna," jawabAnnelies, sudah pasti ia tidak akan memberitahu Kevin sumber pemberi informasiyang sangat akurat itu.Dan sepertinya Kevin percaya begitu saja,karena gestur tubuh pria itu mulai terlihat santai lagi, lalu dengan perlahanmelangkah menjauhi Annelies, seolah Annelies sumber penyakit menular saja."Kalau sampai kamu memberikan informasiini pada orang lain apalagi ke pihak media, aku akan membuatmu menyesal telahterlahir ke dunia ini!" ancam Kevin.Apa yang ditakutkan Kevin dari sepupunya itu?Padahal setahu Annelies, ada beberapa media yang sudah curiga mengenaikeberadaan sepu

  • Istri Tanpa Ranjang   Alasan

    "Apa yang mau kamu bicarakan, Vin?" tanya Annelies akhirnya memecahkesunyian. Lima menit usai keributan tadi, Kevinmengajaknya berbicara empat mata.Namun, sedari tadi pria itu hanyamemunggunginya, membuat Annelies dan kesabarannya yang setipis tisu menjadigerah.Perlahan Kevin membalik tubuhnya menghadapAnnelies, tatapannya tetap tak terbaca saat menjawab, "Mulai besok, Juliaakan tinggal di rumah ini."Meski sebelumya daddy Elrick sudahmemberitahu Annelies perihal identitas Julia sebagai mantan kekasih Kevin,namun Annelies tetap berpura-pura tidak mengenalnya, "Julia? Siapa ituJulia?""Adik dari sahabat baikku."'Kenapa tidak langsung bilang saja mantankekasihmu?' sungut Annelies dalam hatinya. "Masih balita atau sudahdewasa?""Untuk apa aku membawa pulang anakbalita?" Nada suara Kevin terdengar luar biasadongkol, dan Annelies menanggapinya dengan santai, "Yaa, siapa tahu ituanak harammu.""Saya tidak segila itu!""Ah, jadi wanita dewasa?""Kenapa kamu banyak tanya se

  • Istri Tanpa Ranjang   Tidak Juga Disentuh

    “Enak sekali kamu baru bangun jam segini!Lihat, dapur sudah seperti kapal pecah! Cepat rapikan! Dan siapkan sarapanuntuk kami!” Seperti biasa, Mama Sinta selalu meninggikansuaranya tiap kali bicara dengan Annelies. Pun pagi ini, ketika Annelis bangunkesiangan.Dulu, ada banyak asisten rumah tangga di rumah ini. Namun, di hari keduapernikahan Annelies dengan Kevin, mama Sinta memecat semua asisten rumahtangganya, hanya menyisakan bi Nisa saja sendiri untuk membersihkan rumah mewahini.Tentu saja niat sebenarnya dari mertuanya itu hanya untuk membuat Anneliesturut serta membantu bi Nisa.Jadi selama sepuluh bulan ini, mama Sintamemperlakukan Annelies layaknya asisten rumah tangga, alih-alih menantukeluarga Bramanta.Sementara itu, Kevin terlalu sibuk untuk menyadari berkurangnya asisten rumahtangga mereka, higga tidak menyadari perlakuan keluarganya pada Annelies.Atau memang Kevin tidak peduli?“Memangnya Bi Nisa ke mana, Ma?” tanya Annelies dengan santai. Setelah lagi-lag

  • Istri Tanpa Ranjang   Playing Victim

    Sepuluh Bulan Kemudian ...Sambil menghela napas panjang, Anneliesmenatap sendu sosok Kevin yang terbaring pulas di tempat tidur, sebelum beralihke kalender duduk di meja riasnya. Atau meja yang seharusnya menjadi tempatAnnelies meletakkan peralatan kecantikannya, seandainya saja ia juga tidur dikamar itu.Sepuluh bulan sudah berlalu dari waktu yangtelah ditetapkan daddy Elrick, namun alih-alih mendapatkan cinta Kevin, priaitu malah semakin mengabaikan Annelies, dan hanya bicara seperlunya saja denganAnnelies.Pengabaian Kevin semakin menjadi-jadisemenjak cinta pertamanya yang bernama Julia kembali. Dan parahnya lagi Kevinmengizinkan wanita itu tinggal di rumah mereka. Meski mendapatkan penentanganluar biasa dari Annelies, namun Kevin sama sekali tidak mengindahkannya.Sejak saat itu, bertambah satu orang lagiyang merendahkan annelies di rumah itu, juga bersikap semena-mena padanya.'Dalam waktu dekat ini, Kevin akan kembalimenjadi milikku sepenuhnya!'Suara penuh tekad Ju

  • Istri Tanpa Ranjang   Restu Yang Tak Disangka

    "Kamu memang pintar memilih wanita,Kevin! Jadi, kapan kalian menikah? Keluarga Bramanta akan membuat pestabesar-besaran untuk merayakan bertambah satu lagi anggota keluarga kita!' seruriang kakek Bian.Sungguh di luar prediksi Kevin hingga membuatpria itu memberikan tatapan tidak percayanya pada kakeknya itu, "Kakeksetuju?" tanyanya."Ya, tentu saja Kakek setuju! Tidak adasatupun wanita yang pantas mendampingimu selain wanita yang satu ini!"Kakek Bian menjawabnya dengan tegas, sebelum wajahnya kembali melembut saatmenatap Annelies, "Lihatlah, dia begitu cantik dan elegan. Kamu yangberuntung mendapatkannya, Vin!""Terima kasih." Annelies meresponpujian dari kakek Bian dengan wajah yang merona merah.Annelies sama sekali tidak menduga akansemudah itu mendapatkan restu kakek Bian di hari pertama mereka bertemu.Mengingat tujuan utama Kevin membawa Annelies bertemu dengan keluarga besarnyaitu agar mereka menolaknya. Namun alih-alih menolak, kakek Bian malahlangsung merestui

  • Istri Tanpa Ranjang   Pertemuan Kembali

    "Kamu masuk! Cari Nona Lizie didalam!" Annelies memutar cepat otaknya untuk dapatmelepaskan diri dari kejaran bodyguard Daddynya yang ditugasi untuk selalumengawasi setiap pergerakan. Ia pun akhirnya memutuskan untuk masuk ke toiletpria."Aduh, kenapa harus kekunci semuasih!" desis Annelies ketika melihat tak ada satu bilik pun di sana yangkosong dan bisa ia jadikan tempat persembunyian. Untungnya, secara bersamaan dengan bunyiderap sepatu para bodyguard yang mengarah ke toilet pria, salah satu bilikterbuka. Annelies yang tengah luar biasa panik punmendorong seorang pria yang hendak keluar hingga mereka sama-sama masuk kedalam bilik dan langsung menguncinya."Apa-ap ... " Belum sempat pria itu mengeluarkankeluhannya, Annelies sudah membungkam mulutnya, "Please tolong aku, janganbicara," pinta Annelies dengan suara dan wajah memelas, yang konon katanyamampu melumerkan hati pria sebeku es kutub sekalipun.Tapi sepertinya tidak berlaku untuk pria di depannya itu. Karena

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status