Share

Salah Satu Kelemahan

"Bagaimana kamu bisa tahu perihal sepupuku?"

Bukan tanpa alasan Kevin menanyakan hal itu. Karena hanya segelintir orang saja yang mengetahui keberadaan sepupu Kevin.

Annelies sendiri sedikit banyaknya mendapatkan informasi keluarga Kevin dari daddy Elrick.

Sungguh informasi yang sangat berguna sekali.

"Ummm di mana ya? Ah, sepertinya secara tidak sengaja aku mencuri dengar percakapan Mama dengan Donna," jawab Annelies, sudah pasti ia tidak akan memberitahu Kevin sumber pemberi informasi yang sangat akurat itu.

Dan sepertinya Kevin percaya begitu saja, karena gestur tubuh pria itu mulai terlihat santai lagi, lalu dengan perlahan melangkah menjauhi Annelies, seolah Annelies sumber penyakit menular saja.

"Kalau sampai kamu memberikan informasi ini pada orang lain apalagi ke pihak media, aku akan membuatmu menyesal telah terlahir ke dunia ini!" ancam Kevin.

Apa yang ditakutkan Kevin dari sepupunya itu? Padahal setahu Annelies, ada beberapa media yang sudah curiga mengenai keberadaan sepupu Kevin sebagai pewaris kedua keluarga Bramanta. Hanya saja, kecurigaan mereka belum memiliki bukti.

Kabarnya sepupunya itu anak dari paman Kevin yang terlahir di luar pernikahan yang sah. Belum sempat Paman dan kekasihnya itu menikah, ajal telah lebih dulu menjemput mereka. Dan untuk menghindari aib keluarganya, kakek Kevin menitipkan sepupunya itu ke sebuah panti asuhan, yang keberadaannya hingga kini hanya kakeknya saja yang tahu.

Annelies menyunggingkan senyuman termanisnya pada Kevin, senyuman yang biasanya mampu memikat lawan jenisnya. Tapi lagi-lagi reaksi Kevin tetaplah datar, segala pesona yang Annelies keluarkan hanya berujung sia-sia saja.

Ia pun mengibas tangannya sebelum merespon, "Aku sama sekali tidak tertarik dengan masalah keluargamu, apalagi sampai membocorkannya keluar. Lagipula, siapa yang akan percaya dengan ocehan aku itu."

"Sebaiknya tetap seperti itu. Setelah kontrak kita selesai, aku akan memberikan semua kompensasi yang telah kujanjikan padamu."

"Simpan saja, aku tidak membutuhkannya!" Annelies menolaknya mentah-mentah.

Dulu Annelies menandatangani perjanjian itu karena ia terlalu percaya diri akan membuat Kevin jatuh cinta secara brutal padanya sebelum masa kontrak mereka habis. Tapi ternyata ia tidak seberuntung kakak laki-lakinya yang awalnya hanya menikah kontrak, lalu pada akhirnya saling jatuh cinta.

Lagipula, Annelies tidak pernah kekurangan apapun di dalam hidupnya. Kompensasi yang Kevin berikan bahkan jauh lebih kecil dari penghasilan yang Annelies dapatkan setiap bulannya.

Kalau bukan karena hati Annelies telah terikat pada pria itu sejak lima belas tahun yang lalu, ia tidak akan mau melakukan pernikahan konyol ini. Belum lagi perlakuan keluarga Kevin yang semena-mena padanya, sementara Kevin lebih cenderung membiarkannya.

Sepertinya Leia benar, Annelies terlalu kekanak-kanakan. Hanya sekedar cinta monyet saja sudah membuatnya seperti sekarang ini.

Bukan berarti keluarganya tahu Annelies diperlakukan tidak manusiawi oleh keluarga Kevin. Tidak ada satu pun dari mereka yang mengetahuinya. Annelies berusaha keras mencegah mereka tahu, atau rumah Kevin akan rata dengan tanah.

"Aku akan tetap memberikannya padamu! Terserah kamu mau menerimanya atau tidak!"

"Kamu yakin akan memberikan kompensasi yang sudah kamu janjikan itu? Sementara untuk hire pembantu baru saja kamu tidak sanggup!" cibir Annelies.

"Apa maksudmu?"

"Masih berpura-pura tidak tahu atau memang kamu tidak tahu?"

"Sudah katakan saja maksudmu itu cepat!"

"Selama aku tinggal di rumah ini, hanya ada satu pembantu saja! Bayangkan rumah sebesar ini? Sementara jumlah pengawalmu jauh lebih banyak!"

"Satu pembantu?"

"Iya! Hanya ada aku dan Bi Nisa saja yang membersihkan rumah sebesar ini! Ah ya, termasuk masak, cuci dan setrika. Kenapa kamu tidak bilang saja terus terang kalau kamu menikahiku karena butuh tenaga gratisan untuk membantu Bi Nisa!" tukas Annelies.

Dari raut wajah Kevin jelas terlihat kalau pria itu baru mengetahuinya. "Kamu melakukan pekerjaan itu berdua saja dengan Bi Nisa?" tanyanya dengan nada tidak percaya.

Annelies memutar kedua matanya, "Awalnya iya berdua dengan Bi Nisa. Tapi sepertinya mulai sekarang aku akan mengerjakan semuanya sendiri, karena menurut Mamamu Bibi sedang cuti!"

Kevin mengumpat pelan sebelum bergegas meninggalkan Annelies, kali ini Annelies tidak mencegahnya, karena apa yang ingin ia utarakan selama sepuluh bulan ini telah ia lakukan.

Ya, hanya tersisa dua bulan lagi kontrak pernikahannya dengan Kevin, juga perjanjiannya dengan daddy Elrick.

Jadi mulai sekarang, Annelies tidak akan membiarkan siapapun di rumah ini menindasnya lagi.

Ia sudah tidak tertarik lagi meluluhkan hati Kevin. Ia hanya ingin memberi mereka pelajaran sebelum meninggalkan mereka.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status