Home / Romansa / Istri Tanpa Ranjang / Tidak Juga Disentuh

Share

Tidak Juga Disentuh

Author: Si Nicegirl
last update Last Updated: 2024-06-28 21:17:41

“Enak sekali kamu baru bangun jam segini! Lihat, dapur sudah seperti kapal pecah! Cepat rapikan! Dan siapkan sarapan untuk kami!”

Seperti biasa, Mama Sinta selalu meninggikan suaranya tiap kali bicara dengan Annelies. Pun pagi ini, ketika Annelis bangun kesiangan.

Dulu, ada banyak asisten rumah tangga di rumah ini. Namun, di hari kedua pernikahan Annelies dengan Kevin, mama Sinta memecat semua asisten rumah tangganya, hanya menyisakan bi Nisa saja sendiri untuk membersihkan rumah mewah ini.

Tentu saja niat sebenarnya dari mertuanya itu hanya untuk membuat Annelies turut serta membantu bi Nisa.

Jadi selama sepuluh bulan ini, mama Sinta memperlakukan Annelies layaknya asisten rumah tangga, alih-alih menantu keluarga Bramanta.

Sementara itu, Kevin terlalu sibuk untuk menyadari berkurangnya asisten rumah tangga mereka, higga tidak menyadari perlakuan keluarganya pada Annelies.

Atau memang Kevin tidak peduli?

“Memangnya Bi Nisa ke mana, Ma?” tanya Annelies dengan santai.

Setelah lagi-lagi Kevin menolaknya semalam, Annelies mempertimbangkan matang-matang untuk mengakhiri saja satu tahunnya lebih awal, lalu kembali pada keluarganya.

Namun harga dirinya yang tinggi menyebabkan Annelies mengurungkan niatnya itu. Pantang baginya menyerah sebelum waktu yang diberikan daddy Elrick berakhir. Kalau ternyata memang pernikahannya tidak dapat diselamatkan, setidaknya Annelies sudah berusaha. Kevin yang akhirnya akan menyesal nanti.

Itu pun kalau memang Kevin memiliki sedikit saja perasaan untuk Annelies.

“Bi Nisa pulang kampung. Jadi, selama bi Nisa tidak ada, kamu yang bertanggung jawab dengan kebersihan rumah ini, termasuk masak dan mencuci pakaian!”

Pulang kampung? Yang benar saja! Anneliese yakin sekali kalau semua hanyalah akal-akalannya mertuanya itu saja.

“Aku hanya punya dua tangan, Ma. Bagaimana bisa aku membersihkan rumah sebesar ini? Masalah mencuci dan setrika, kita bisa laundry saja, bagaimana?” Annelies memberikan saran, meski ia tahu mama Sinta pasti akan menolak mentah-mentah sarannya itu.

"Bicara seenaknya saja! Kamu kira semua itu tidak pakai uang? Fungsimu sebagai istri apa? Jangankan menghasilkan uang, menghasilkan anak saja tidak bisa! Keberadaanmu hanya seperti benalu saja di rumah ini!' geram mama Sinta.

"Ma, bagaimana dia bisa hamil kalau Kevin saja tidak pernah menyentuhnya?" celetuk Donna.

Donna, adik Kevin itu melangkah anggun mendekati mama Sinta,, lalu menyusuri tatapan merendahkannya ke tubuh Annelies, "Bahkan semalam Kevin tidur di ruang kerjanya saking jijiknya dia dengan Anne! Aku melihat dan mendengarnya sendiri saat Kevin melewati kamarku sambil menggerutu kesal di sepanjang jalan."

"Lagi? Ya Tuhan, apa kamu mencoba menggoda putraku lagi, Anne? Kenyataan kalian tidur terpisah itu karena Kevin terlalu jijik untuk menyentuhmu! Kenapa kamu terus saja mendatangi kamarnya? Kamu berharap Kevin menghamilimu supaya kamu bisa mendapatkan hatinya?" cecar mama Sinta.

"Benar-benar tidak tahu malu!" tambah Donna.

"Kalau Kevin memang jijik padaku seperti tuduhan kalian itu, aku tidak akan berakhir menjadi istrinya, kan?"

Annelies sungguh-sungguh berusaha terlihat merendah di depan mertua dan adik iparnya itu. Meski batinnya berontak meminta ia menyudahi semua situasi konyolnya.

Akal sehatnya bahkan kembali mengingatkan Annelies akan kemarahan keluarga besarnya. Seandainya mereka tahu kalau salah satu permata berharganya diperlakukan tidak ubahnya seperti binatang, mungkin saat itu keluarga Bramanta akan menghilang dari muka bumi.

Seandainya saja tidak ada janji yang terucap dulu pada Kevin, Annelies tidak akan sampai pada situasi seperti sekarang ini. Dan konyolnya ia sendiri yang memenuhi janji mereka, sementara Kevin seolah menderita amnesia.

"Bangga dengan status istri tanpa ranjangmu? Seharusnya kamu sadar kalau kamu hanyalah pelarian Kevin dari cinta sejatinya!" cibir Donna.

Ya daddy Elrick benar, Kevin belum selesai dengan masa lalunya. Masih terikat dengan Julianya.

Terbiasa dengan cibiran kasar mereka, Annelies hanya menganggapnya sebagai angin lalu saja.

Dan alih-alih menjawabnya, Annelies malah meninggalkan mereka. Sontak saja hal itu memancing amarah mama Sinta, "Mau ke mana kamu? Aku belum selesai!"

"Mandi," jawab Annelies santai tanpa menghentikan langkahnya.

"Kamu belum melakukan tugasmu! Rumah masih berantakkan!"

Langkah Annelies terhenti, ia kembali menghadap mama Sinta, "Aku akan meminta Kevin untuk hire asisten rumah tangga lagi. Begitu banyak anak buahnya di rumah ini, kenapa bayar satu orang pembantu saja tidak bisa?"

"Kurang ajar!"

Annelies dengan cepat dapat menahan tangan mama Sinta yang hendak menamparnya, lalu membekuk tangan mertuanya itu ke belakang punggungnya, "Beraninya kamu ... "

"Seharusnya Mama bersyukur karena aku menahan tangan Mama agar tidak menyakitiku. Mama tidak akan bisa membayangkan akan semengerikan apa hidup kalian nanti seandainya ada saja setitik luka di tubuhku akibat dari perbuatan kalian!" potong Annelies tajam.

Bahkan Annelies bisa menambahkan kalau apa yang telah Kevin raih hingga mencapai puncak kesuksesannnya sekarang itu akan musnah dalam sekejap. Mereka akan menggelandang dalam sekejap mata.

"Lepas! Ahh!"

Annelies tidak dapat menahan tubuh mama Sinta berontak keras hingga menyebabkannya terjerembab ke depannya.

Baru saja Annelies akan mengulurkan tangannya untuk membantu mama Sinta berdiri saat terdengar suara berat Kevin, "Apa-apaan ini?"

Sekarang Annelies mengerti, kenapa mama Sinta menjatuhkan dirinya sendiri.

"Vin, Anne mendorong Mama! Lihat bibir Mama sampai berdarah!" pekik Donna yang langsung membantu mama Sinta berdiri.

"Benarkah?" tanya Kevin, jelas-jelas memperlihatkan ketidaksukaannya pada Annelies.

"Mama hanya meminta Anne bantu Mama dan Donna masak sambil merapikan dapur selama bi Nisa pulang kampung. Tapi Anne malah marah dan mendorong Mama," isak mama Sinta, Annelies tersenyum sinis mendengar sandiwara mertua dan adik iparnya itu.

Ia memang sudah bisa menebak kalau Kevin akan langsung percaya pada ucapan mereka.

"Kamu melampiaskan kemarahanmu pada Mama? Aku yang menolakmu, bukan Mama!" desis Kevin, pastinya merujuk pada penolakannya semalam.

Annelies sengaja menarik napasnya dalam-dalam, lalu menghembuskannya dengan cepat saat merespon, "Sayang sekali di rumah semewah ini tidak ada satu pun CCTV!"

Saat itu, tiba-tiba terdengar suara wanita lain yang begitu dikenal Annelis. Wanita itu turut campur, membuat Annelis menggertakkan giginya untuk meredam amarah. "Mama dan Donna benar, Vin. Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri kalau Anne mendorong Mama." 

Related chapters

  • Istri Tanpa Ranjang   Alasan

    "Apa yang mau kamu bicarakan, Vin?" tanya Annelies akhirnya memecahkesunyian. Lima menit usai keributan tadi, Kevinmengajaknya berbicara empat mata.Namun, sedari tadi pria itu hanyamemunggunginya, membuat Annelies dan kesabarannya yang setipis tisu menjadigerah.Perlahan Kevin membalik tubuhnya menghadapAnnelies, tatapannya tetap tak terbaca saat menjawab, "Mulai besok, Juliaakan tinggal di rumah ini."Meski sebelumya daddy Elrick sudahmemberitahu Annelies perihal identitas Julia sebagai mantan kekasih Kevin,namun Annelies tetap berpura-pura tidak mengenalnya, "Julia? Siapa ituJulia?""Adik dari sahabat baikku."'Kenapa tidak langsung bilang saja mantankekasihmu?' sungut Annelies dalam hatinya. "Masih balita atau sudahdewasa?""Untuk apa aku membawa pulang anakbalita?" Nada suara Kevin terdengar luar biasadongkol, dan Annelies menanggapinya dengan santai, "Yaa, siapa tahu ituanak harammu.""Saya tidak segila itu!""Ah, jadi wanita dewasa?""Kenapa kamu banyak tanya se

    Last Updated : 2024-06-28
  • Istri Tanpa Ranjang   Salah Satu Kelemahan

    "Bagaimana kamu bisa tahu perihalsepupuku?"Bukan tanpa alasan Kevin menanyakan hal itu.Karena hanya segelintir orang saja yang mengetahui keberadaan sepupu Kevin. Annelies sendiri sedikit banyaknyamendapatkan informasi keluarga Kevin dari daddy Elrick.Sungguh informasi yang sangat berguna sekali."Ummm di mana ya? Ah, sepertinya secaratidak sengaja aku mencuri dengar percakapan Mama dengan Donna," jawabAnnelies, sudah pasti ia tidak akan memberitahu Kevin sumber pemberi informasiyang sangat akurat itu.Dan sepertinya Kevin percaya begitu saja,karena gestur tubuh pria itu mulai terlihat santai lagi, lalu dengan perlahanmelangkah menjauhi Annelies, seolah Annelies sumber penyakit menular saja."Kalau sampai kamu memberikan informasiini pada orang lain apalagi ke pihak media, aku akan membuatmu menyesal telahterlahir ke dunia ini!" ancam Kevin.Apa yang ditakutkan Kevin dari sepupunya itu?Padahal setahu Annelies, ada beberapa media yang sudah curiga mengenaikeberadaan sepu

    Last Updated : 2024-07-05
  • Istri Tanpa Ranjang   Memancing Emosi

    "Memangnya salah kalau Mama mengizinkanBi Nisa pulang kampung? Keluarganya ada yang sakit, Mama tidak bisa menahannyadi sini, Vin," jelas mama Sinta saat Kevin menanyakan perihal asistenrumah tangga mereka."Masalahnya bukan di Bi Nisa, Ma. Tapike mana perginya pembantu kita yang lain? Apa Mama memecat mereka semua tanpamemberitahu aku lebih dulu? Apa salah mereka sampai Mama harus melakukan itudan hanya menyisakan Bi Nisa saja di rumah ini?""Kerja mereka belakangan ini tidakbecus, Vin. Salah satunya bahkan kedapatan mencuri di kamar Donna, kamu bisatanyakan adikmu langsung kalau kamu tidak percaya.""Mencuri? Mereka bekerja di rumah inibukan hanya baru setahun atau dua tahun, Ma. Tapi sudah belasan tahun! Akupasti sudah akan mendepak mereka semua kalau memang sejak awal merekamemperlihatkan gelagat kriminal. Kenyataan mereka bekerja selama itu berartimemang kinerja mereka bagus," sangkal Kevin.Mama Sinta meletakkan cangkir tehnya sebelummemberikan perhatian penuh pada

    Last Updated : 2024-09-13
  • Istri Tanpa Ranjang   Cinta Boleh, Bodoh Jangan!

    "Akhirnya nyerah juga kamu. Aku pikir kamuakan terus keras kepala, till the end!" keluh Aurora setelah mendengarkeinginan Annelies untuk berpisah dengan Kevin. Di antara banyaknya sepupuAnnelies, hanya pada Aurora saja Annelies berbagi rahasia. Mungkin karenasepupunya yang lain berada di negara lain."Ya aku memang bodoh. Benar yang pernah kamu bilang padaku, cinta bolehtapi bodoh jangan," desah Annelies, ia merebahkan tubuhnya di tempat tidurAurora."Sejak dulu, kamu hanya cinta pada satu orang, ya si Kevin sialan itu. Danwaktu kamu bertemu lagi dengannya, kamu begitu bucin padanya, sampai kamu maubegitu saja menerima lamaran pernikahan darinya. Kamu bahkan mengabaikan semuanasihat Uncle Rick dan Onty Ana. Sekarang kamu rasakan sendiri akibatnya.""Ck, kamu pun sama bucinnya sepertiku saat sedang jatuh cinta, yakan?""Tapi bucin aku tidak sampai membuat aku seperti wanita bodoh. Bayangkansaja, seorang pewaris rahasia mengerjakan pekerjaan rumah? Aku bisa jamin UncleRick t

    Last Updated : 2024-09-13
  • Istri Tanpa Ranjang   Rencana Balas Dendam

    Dengan kedua tangan yang terlipat di depan dadanya bersamaan dengan sebelah alisnya yang terangkat tinggi, Daddy Elrick menatap penuh selidik pada Annelies yang sudah sepuluh menit lebih itu terpaku di tempatnya dengan tatapan mata yang kosong. Dan ia tahu apa yang tengah menyita pikiran putri bungsunya itu sekarang."Kamu sudah memutuskan untuk terus mempertahankan suami sialan kamu itu?" Akhirnya Daddy Elrick bertanya setelah kesabarannya habis. Mommy Aliana mengusap lembut lengan Daddy Elrick untuk menenangkan suaminya itu.Pertanyaan Daddy Elrick menyebabkan perhatian Annelies kembali tertuju padanya. Setelah menghela napas panjang Annelies pun menjawab dengan singkat,"ya, Dad."Perlahan Daddy Elrick melepaskan tangan Mommy Aliana dari lengannya sebelum melangkah tegas mendekati Annelies. Dengan lembut Daddy Elrick meletakkan kedua tangannya di pundak Annelies, selembut tatapan matanya pada putrinya itu,"Bagus! Akhirnya kamu kembali menggunakan akal sehatmu lagi! Kamu mau Daddy

    Last Updated : 2024-10-19
  • Istri Tanpa Ranjang   Pertemuan Kembali

    "Kamu masuk! Cari Nona Lizie didalam!" Annelies memutar cepat otaknya untuk dapatmelepaskan diri dari kejaran bodyguard Daddynya yang ditugasi untuk selalumengawasi setiap pergerakan. Ia pun akhirnya memutuskan untuk masuk ke toiletpria."Aduh, kenapa harus kekunci semuasih!" desis Annelies ketika melihat tak ada satu bilik pun di sana yangkosong dan bisa ia jadikan tempat persembunyian. Untungnya, secara bersamaan dengan bunyiderap sepatu para bodyguard yang mengarah ke toilet pria, salah satu bilikterbuka. Annelies yang tengah luar biasa panik punmendorong seorang pria yang hendak keluar hingga mereka sama-sama masuk kedalam bilik dan langsung menguncinya."Apa-ap ... " Belum sempat pria itu mengeluarkankeluhannya, Annelies sudah membungkam mulutnya, "Please tolong aku, janganbicara," pinta Annelies dengan suara dan wajah memelas, yang konon katanyamampu melumerkan hati pria sebeku es kutub sekalipun.Tapi sepertinya tidak berlaku untuk pria di depannya itu. Karena

    Last Updated : 2024-06-20
  • Istri Tanpa Ranjang   Restu Yang Tak Disangka

    "Kamu memang pintar memilih wanita,Kevin! Jadi, kapan kalian menikah? Keluarga Bramanta akan membuat pestabesar-besaran untuk merayakan bertambah satu lagi anggota keluarga kita!' seruriang kakek Bian.Sungguh di luar prediksi Kevin hingga membuatpria itu memberikan tatapan tidak percayanya pada kakeknya itu, "Kakeksetuju?" tanyanya."Ya, tentu saja Kakek setuju! Tidak adasatupun wanita yang pantas mendampingimu selain wanita yang satu ini!"Kakek Bian menjawabnya dengan tegas, sebelum wajahnya kembali melembut saatmenatap Annelies, "Lihatlah, dia begitu cantik dan elegan. Kamu yangberuntung mendapatkannya, Vin!""Terima kasih." Annelies meresponpujian dari kakek Bian dengan wajah yang merona merah.Annelies sama sekali tidak menduga akansemudah itu mendapatkan restu kakek Bian di hari pertama mereka bertemu.Mengingat tujuan utama Kevin membawa Annelies bertemu dengan keluarga besarnyaitu agar mereka menolaknya. Namun alih-alih menolak, kakek Bian malahlangsung merestui

    Last Updated : 2024-06-20
  • Istri Tanpa Ranjang   Playing Victim

    Sepuluh Bulan Kemudian ...Sambil menghela napas panjang, Anneliesmenatap sendu sosok Kevin yang terbaring pulas di tempat tidur, sebelum beralihke kalender duduk di meja riasnya. Atau meja yang seharusnya menjadi tempatAnnelies meletakkan peralatan kecantikannya, seandainya saja ia juga tidur dikamar itu.Sepuluh bulan sudah berlalu dari waktu yangtelah ditetapkan daddy Elrick, namun alih-alih mendapatkan cinta Kevin, priaitu malah semakin mengabaikan Annelies, dan hanya bicara seperlunya saja denganAnnelies.Pengabaian Kevin semakin menjadi-jadisemenjak cinta pertamanya yang bernama Julia kembali. Dan parahnya lagi Kevinmengizinkan wanita itu tinggal di rumah mereka. Meski mendapatkan penentanganluar biasa dari Annelies, namun Kevin sama sekali tidak mengindahkannya.Sejak saat itu, bertambah satu orang lagiyang merendahkan annelies di rumah itu, juga bersikap semena-mena padanya.'Dalam waktu dekat ini, Kevin akan kembalimenjadi milikku sepenuhnya!'Suara penuh tekad Ju

    Last Updated : 2024-06-28

Latest chapter

  • Istri Tanpa Ranjang   Rencana Balas Dendam

    Dengan kedua tangan yang terlipat di depan dadanya bersamaan dengan sebelah alisnya yang terangkat tinggi, Daddy Elrick menatap penuh selidik pada Annelies yang sudah sepuluh menit lebih itu terpaku di tempatnya dengan tatapan mata yang kosong. Dan ia tahu apa yang tengah menyita pikiran putri bungsunya itu sekarang."Kamu sudah memutuskan untuk terus mempertahankan suami sialan kamu itu?" Akhirnya Daddy Elrick bertanya setelah kesabarannya habis. Mommy Aliana mengusap lembut lengan Daddy Elrick untuk menenangkan suaminya itu.Pertanyaan Daddy Elrick menyebabkan perhatian Annelies kembali tertuju padanya. Setelah menghela napas panjang Annelies pun menjawab dengan singkat,"ya, Dad."Perlahan Daddy Elrick melepaskan tangan Mommy Aliana dari lengannya sebelum melangkah tegas mendekati Annelies. Dengan lembut Daddy Elrick meletakkan kedua tangannya di pundak Annelies, selembut tatapan matanya pada putrinya itu,"Bagus! Akhirnya kamu kembali menggunakan akal sehatmu lagi! Kamu mau Daddy

  • Istri Tanpa Ranjang   Cinta Boleh, Bodoh Jangan!

    "Akhirnya nyerah juga kamu. Aku pikir kamuakan terus keras kepala, till the end!" keluh Aurora setelah mendengarkeinginan Annelies untuk berpisah dengan Kevin. Di antara banyaknya sepupuAnnelies, hanya pada Aurora saja Annelies berbagi rahasia. Mungkin karenasepupunya yang lain berada di negara lain."Ya aku memang bodoh. Benar yang pernah kamu bilang padaku, cinta bolehtapi bodoh jangan," desah Annelies, ia merebahkan tubuhnya di tempat tidurAurora."Sejak dulu, kamu hanya cinta pada satu orang, ya si Kevin sialan itu. Danwaktu kamu bertemu lagi dengannya, kamu begitu bucin padanya, sampai kamu maubegitu saja menerima lamaran pernikahan darinya. Kamu bahkan mengabaikan semuanasihat Uncle Rick dan Onty Ana. Sekarang kamu rasakan sendiri akibatnya.""Ck, kamu pun sama bucinnya sepertiku saat sedang jatuh cinta, yakan?""Tapi bucin aku tidak sampai membuat aku seperti wanita bodoh. Bayangkansaja, seorang pewaris rahasia mengerjakan pekerjaan rumah? Aku bisa jamin UncleRick t

  • Istri Tanpa Ranjang   Memancing Emosi

    "Memangnya salah kalau Mama mengizinkanBi Nisa pulang kampung? Keluarganya ada yang sakit, Mama tidak bisa menahannyadi sini, Vin," jelas mama Sinta saat Kevin menanyakan perihal asistenrumah tangga mereka."Masalahnya bukan di Bi Nisa, Ma. Tapike mana perginya pembantu kita yang lain? Apa Mama memecat mereka semua tanpamemberitahu aku lebih dulu? Apa salah mereka sampai Mama harus melakukan itudan hanya menyisakan Bi Nisa saja di rumah ini?""Kerja mereka belakangan ini tidakbecus, Vin. Salah satunya bahkan kedapatan mencuri di kamar Donna, kamu bisatanyakan adikmu langsung kalau kamu tidak percaya.""Mencuri? Mereka bekerja di rumah inibukan hanya baru setahun atau dua tahun, Ma. Tapi sudah belasan tahun! Akupasti sudah akan mendepak mereka semua kalau memang sejak awal merekamemperlihatkan gelagat kriminal. Kenyataan mereka bekerja selama itu berartimemang kinerja mereka bagus," sangkal Kevin.Mama Sinta meletakkan cangkir tehnya sebelummemberikan perhatian penuh pada

  • Istri Tanpa Ranjang   Salah Satu Kelemahan

    "Bagaimana kamu bisa tahu perihalsepupuku?"Bukan tanpa alasan Kevin menanyakan hal itu.Karena hanya segelintir orang saja yang mengetahui keberadaan sepupu Kevin. Annelies sendiri sedikit banyaknyamendapatkan informasi keluarga Kevin dari daddy Elrick.Sungguh informasi yang sangat berguna sekali."Ummm di mana ya? Ah, sepertinya secaratidak sengaja aku mencuri dengar percakapan Mama dengan Donna," jawabAnnelies, sudah pasti ia tidak akan memberitahu Kevin sumber pemberi informasiyang sangat akurat itu.Dan sepertinya Kevin percaya begitu saja,karena gestur tubuh pria itu mulai terlihat santai lagi, lalu dengan perlahanmelangkah menjauhi Annelies, seolah Annelies sumber penyakit menular saja."Kalau sampai kamu memberikan informasiini pada orang lain apalagi ke pihak media, aku akan membuatmu menyesal telahterlahir ke dunia ini!" ancam Kevin.Apa yang ditakutkan Kevin dari sepupunya itu?Padahal setahu Annelies, ada beberapa media yang sudah curiga mengenaikeberadaan sepu

  • Istri Tanpa Ranjang   Alasan

    "Apa yang mau kamu bicarakan, Vin?" tanya Annelies akhirnya memecahkesunyian. Lima menit usai keributan tadi, Kevinmengajaknya berbicara empat mata.Namun, sedari tadi pria itu hanyamemunggunginya, membuat Annelies dan kesabarannya yang setipis tisu menjadigerah.Perlahan Kevin membalik tubuhnya menghadapAnnelies, tatapannya tetap tak terbaca saat menjawab, "Mulai besok, Juliaakan tinggal di rumah ini."Meski sebelumya daddy Elrick sudahmemberitahu Annelies perihal identitas Julia sebagai mantan kekasih Kevin,namun Annelies tetap berpura-pura tidak mengenalnya, "Julia? Siapa ituJulia?""Adik dari sahabat baikku."'Kenapa tidak langsung bilang saja mantankekasihmu?' sungut Annelies dalam hatinya. "Masih balita atau sudahdewasa?""Untuk apa aku membawa pulang anakbalita?" Nada suara Kevin terdengar luar biasadongkol, dan Annelies menanggapinya dengan santai, "Yaa, siapa tahu ituanak harammu.""Saya tidak segila itu!""Ah, jadi wanita dewasa?""Kenapa kamu banyak tanya se

  • Istri Tanpa Ranjang   Tidak Juga Disentuh

    “Enak sekali kamu baru bangun jam segini!Lihat, dapur sudah seperti kapal pecah! Cepat rapikan! Dan siapkan sarapanuntuk kami!” Seperti biasa, Mama Sinta selalu meninggikansuaranya tiap kali bicara dengan Annelies. Pun pagi ini, ketika Annelis bangunkesiangan.Dulu, ada banyak asisten rumah tangga di rumah ini. Namun, di hari keduapernikahan Annelies dengan Kevin, mama Sinta memecat semua asisten rumahtangganya, hanya menyisakan bi Nisa saja sendiri untuk membersihkan rumah mewahini.Tentu saja niat sebenarnya dari mertuanya itu hanya untuk membuat Anneliesturut serta membantu bi Nisa.Jadi selama sepuluh bulan ini, mama Sintamemperlakukan Annelies layaknya asisten rumah tangga, alih-alih menantukeluarga Bramanta.Sementara itu, Kevin terlalu sibuk untuk menyadari berkurangnya asisten rumahtangga mereka, higga tidak menyadari perlakuan keluarganya pada Annelies.Atau memang Kevin tidak peduli?“Memangnya Bi Nisa ke mana, Ma?” tanya Annelies dengan santai. Setelah lagi-lag

  • Istri Tanpa Ranjang   Playing Victim

    Sepuluh Bulan Kemudian ...Sambil menghela napas panjang, Anneliesmenatap sendu sosok Kevin yang terbaring pulas di tempat tidur, sebelum beralihke kalender duduk di meja riasnya. Atau meja yang seharusnya menjadi tempatAnnelies meletakkan peralatan kecantikannya, seandainya saja ia juga tidur dikamar itu.Sepuluh bulan sudah berlalu dari waktu yangtelah ditetapkan daddy Elrick, namun alih-alih mendapatkan cinta Kevin, priaitu malah semakin mengabaikan Annelies, dan hanya bicara seperlunya saja denganAnnelies.Pengabaian Kevin semakin menjadi-jadisemenjak cinta pertamanya yang bernama Julia kembali. Dan parahnya lagi Kevinmengizinkan wanita itu tinggal di rumah mereka. Meski mendapatkan penentanganluar biasa dari Annelies, namun Kevin sama sekali tidak mengindahkannya.Sejak saat itu, bertambah satu orang lagiyang merendahkan annelies di rumah itu, juga bersikap semena-mena padanya.'Dalam waktu dekat ini, Kevin akan kembalimenjadi milikku sepenuhnya!'Suara penuh tekad Ju

  • Istri Tanpa Ranjang   Restu Yang Tak Disangka

    "Kamu memang pintar memilih wanita,Kevin! Jadi, kapan kalian menikah? Keluarga Bramanta akan membuat pestabesar-besaran untuk merayakan bertambah satu lagi anggota keluarga kita!' seruriang kakek Bian.Sungguh di luar prediksi Kevin hingga membuatpria itu memberikan tatapan tidak percayanya pada kakeknya itu, "Kakeksetuju?" tanyanya."Ya, tentu saja Kakek setuju! Tidak adasatupun wanita yang pantas mendampingimu selain wanita yang satu ini!"Kakek Bian menjawabnya dengan tegas, sebelum wajahnya kembali melembut saatmenatap Annelies, "Lihatlah, dia begitu cantik dan elegan. Kamu yangberuntung mendapatkannya, Vin!""Terima kasih." Annelies meresponpujian dari kakek Bian dengan wajah yang merona merah.Annelies sama sekali tidak menduga akansemudah itu mendapatkan restu kakek Bian di hari pertama mereka bertemu.Mengingat tujuan utama Kevin membawa Annelies bertemu dengan keluarga besarnyaitu agar mereka menolaknya. Namun alih-alih menolak, kakek Bian malahlangsung merestui

  • Istri Tanpa Ranjang   Pertemuan Kembali

    "Kamu masuk! Cari Nona Lizie didalam!" Annelies memutar cepat otaknya untuk dapatmelepaskan diri dari kejaran bodyguard Daddynya yang ditugasi untuk selalumengawasi setiap pergerakan. Ia pun akhirnya memutuskan untuk masuk ke toiletpria."Aduh, kenapa harus kekunci semuasih!" desis Annelies ketika melihat tak ada satu bilik pun di sana yangkosong dan bisa ia jadikan tempat persembunyian. Untungnya, secara bersamaan dengan bunyiderap sepatu para bodyguard yang mengarah ke toilet pria, salah satu bilikterbuka. Annelies yang tengah luar biasa panik punmendorong seorang pria yang hendak keluar hingga mereka sama-sama masuk kedalam bilik dan langsung menguncinya."Apa-ap ... " Belum sempat pria itu mengeluarkankeluhannya, Annelies sudah membungkam mulutnya, "Please tolong aku, janganbicara," pinta Annelies dengan suara dan wajah memelas, yang konon katanyamampu melumerkan hati pria sebeku es kutub sekalipun.Tapi sepertinya tidak berlaku untuk pria di depannya itu. Karena

DMCA.com Protection Status