Share

Bab 105

Drrrt ...! Drrrt ...!

Ponsel Naura bergetar di genggamnya.

"Ck! Ngapain, sih telepon segala!" bisik geram Naura. Ia merasa sebal terhadap Arya yang selalu mengganggunya. Apalagi saat ini ia tengah menidurkan Arga.

Bayi itu terlihat sedikit terganggu, padahal hampir saja lelap. Untung saja ia kembali memejamkan mata sambil terus mengisap ASI dari tubuh sang bunda.

"Ya, aku lagi nidurin Arga, loh!" bisik Naura ketus di saluran telepon, "chat aja 'kan, bisa!"

"Pake chat kelamaan, Sayang. Jariku pegel," kilah Arya membuat Naura mendengkus.

Naura tidak senang mendengar panggilan 'sayang' itu. Namun, ia sudah capek mencegah hal itu. Arya adalah orang yang sangat menyebalkan baginya, karena sama sekali tidak menggubris protesnya.

"Gini, Arya. Aku aja belum ngomong ke mama-papaku. Lagian kamu emangnya nggak balik lagi ke Singapur apa?" tanya Naura kesal.

Sungguh ia sama sekali tidak berharap Arya akan ikut ke Kota Pontianak. Lelaki itu pasti akan mengganggu hidupnya seperti saat ini.

"Libur
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status