Share

84. Senioritas

Disinilah Naura berada, dia harus merasakan panas serta sesaknya ibu kota setelah beberapa hari tinggal di Bali.

Tangan Arkan melingkar di perut Naura menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Naura.

"Apa kamu menyesal ikut aku pulang ke Jakarta?" Naura menggelengkan kepalanya.

"Aku hanya cuma kasian sama Mamah."

"Mamah?" Arkan menjeda ucapan kemudian memutar tubuh Naura agar berhadapan lurus dengannya. "Memangnya Mamah kenapa?"

Naura menghela napasnya. "Mungkin Mas sudah tau apa yang terjadi dengan pernikahan Mamah dan Papah. Meski Mamah terlihat biasa saja tapi senyumnya itu membawa luka."

"Mamah cerita sama kamu?" Naura lagi-lagi mengangguk. "Sebenarnya kejadian itu sudah lama saat aku masih SMA tapi sampai saat ini hubungan merek seperti ada jarak meski pun keduanya terlihat mesra ketika berada di dekat kita."

"Hm ... aku paham kenapa Mamah bisa bersikap seperti itu. Mungkin menurut pria masalahnya sudah selesai dengan kata maaf. Sedangkan kita yang menjadi korban, luka itu engga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Eny Rozaini
lanjut thorr semangat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status