Share

Bab 83. Sebuah Momen

"Hah?" beo Airina yang baru saja keluar kamar mandi.

"Ti-tidak, aku hanya mandi pada umumnya," ketus Airina pada Arsen.

"Katakan padaku, apa yang membuatmu melamun di kamar mandi? Aku mengkhawatirkanmu, Airina!" gerutu Arsen.

Kedua bahu Airina kini dipegang erat oleh Arsen, hanya ada satu tatapan yang amat lekat. Namun, penuh dengan kesenduan.

"Katakan padaku, apa yang kamu pikirkan hingga tidak menjawab saat aku panggil berulang kali?" todong tanya Arsen lirih.

Airina terhenyak diam, ia tidak ingin banyak berbicara. Bahkan, tidak ada hal yang bisa ia katakan saat ini.

"Tidak ada yang aku pikirkan, Arsen. Ayo, kita bergegas untuk pergi saja," tukas Airina.

Setelah selesai dengan urusan mandinya, Airina hanya bisa duduk diam di tepi ranjang. Menatap Arsen yang masih sibuk dengan beberapa hal.

"Ayo, kita pamit ke ibu," ajak Arsen lirih.

Dengan berat hati Airina meninggalkan kamar penuh kenangan indah itu. Manik matanya menatap berulang ke arah Arsen, seolah tidak ingin pergi da
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status