Share

Bab 74. Pahitnya Hidup

Arsen membelai lembut kepala Airina, sentuhan pada rambut Airina dengan sangat pelan. Tubuh lelaki itu kembali hidup.

"Arsen, aku tidak bermaksud menggodamu sungguh! Karena di sini gerah jadi aku memakai pakaian yang lebih tip-" ucapan Airina terhenti.

Arsen menggendong Airina ke ranjang dengan perlahan, ia hanya membaringkan tubuh Airina dengan lembut. Usapan pelan pada kening Airina membuat wanita itu menegang.

Takut!

"A-Arsen, aku mohon," ucapnya lirih.

Arsen hanya menatap singkat manik mata Airina, sebelum mengecup kening Airina dengan lembut. Mata itu terpejam rapat, dalam dekapan Arsen.

Detak jantungnya tidak lagi beraturan, ia seperti sedang berpacu dengan waktu. Helaan nafas panjang tatkala Arsen tidak melahapnya malam itu.

"Akhirnya dia terlelap, aku sudah sangat cemas jika ia ...." tanpa melanjutkan menggumam, Airina kini mengambil tempat di samping Arsen.

Merebahkan tubuhnya yang kini terasa sangat lelah, baginya hari ini cukup melelahkan.

"Selamat tidur, Arsen," u
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status