Share

Bab 79. Di Luar Nalar

"Ti-tidak!" teriak Airina dengan melindungi tubuhnya.

Gelak tawa Arsen membuat Airina membelalakkan matanya lebar. Suasana kamar itu terlihat penuh rasa canggung.

Tawa Arsen yang tidak lagi terdengar, dan Airina hanya mengambil duduk di sudut ranjang.

"Arsen, kita besok kembali pulang ke apartemen," ucap Airina dengan lirih. Tatapan matanya sendu seolah tidak ingin meninggalkan Mitleburg.

"Iya, lusa kita kembali bekerja. Apa kamu ingin lebih lama di sini?" tanya Arsen, langkahnya mendekati Airina yang masih duduk.

"Em, tidak juga. Aku cukup khawatir dengan keadaan butik, sudah cukup lama aku tidak datang," tutur Airina.

Arsen hanya menganggukkan kepalanya paham, kini tangannya mulai mengusap pelan pundak Airina.

"Jika kamu masih rindu sama ibu, besok kita pulang sore saja. Untuk hari ini habiskan waktu bersama, aku akan mencari cafe terdekat untuk mengurus beberapa hal," ucap Arsen dengan lembut.

"Arsen ... Waktu dengan ibu sudah cukup, dan aku ingin menghabiskan waktu denganm
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status