Home / Romansa / Istri Rahasia Presdir / Bibi Bee Penolong

Share

Bibi Bee Penolong

Author: Money Angel
last update Last Updated: 2024-02-24 18:47:24

Setelah ketiga preman itu pergi, wanita itu bertepuk tangan berulang kali, “Sampah sudah beres, tapi aku harus mengepel air kencing preman bodoh itu,” gumamnya. Dan setelah mengingat sesuatu, dia menoleh ke arah Sammy yang bersembunyi tadi, “Hai Boy, ayo keluar. Orang-orang jahat itu sudah pergi.” panggilnya.

Sammy keluar dengan ekspresi yang masih ketakutan, “Oh, kenapa masih takut? Kemarilah dengan Bibi.” panggilnya lagi dan membuat Sammy mendekat perlahan.

“B-bibi, terima kasih. Bibi benar-benar keren seperti Bee,” kata si kecil dengan penuh rasa syukur, menambahkan pujian.

“Bee? Apa maksudnya lebah?”

Sammy menggeleng, dia tidak bermaksud menyebut wanita itu lebah, “Tidak, Bibi. Bee itu robot kuning kesukaanku. Bumble Bee, Bibi. Bibi jago berkelahi seperti Bumblebee.”

Tersenyum canggung sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Wanita itu tidak tahu bagaimana harus menanggapi ketika sikap buruk seperti berkelahi menjadi sesuatu yang luar biasa di mata anak kecil.

“Hmm, jadi apa yang ingin kamu lakukan sekarang? Mau ke mana kamu sampai tersesat di toko ini? Kenapa kamu tidak pulang saja ke rumah sepulang sekolah?”

Berbagai pertanyaan muncul dari wanita yang menolong Sammy, membuatnya harus berkata jujur tentang idenya untuk membolos dan niatnya untuk berziarah ke makam ibunya.

'Anak yang malang...' pikir wanita itu lirih. Tangannya mengulurkan tangan untuk merapikan rambut Sammy, “Lain kali katakan pada Papamu atau orang dewasa lainnya, oke? Sekarang, aku akan mengantarmu pulang dulu, ya? Ziarahlah bersama keluargamu lain kali. Lalu, siapa namamu?”

“Sammy, Bibi. Kalau Bibi? Kenapa Bibi busa hebat melawan preman-preman itu?” Sammy balik bertanya.

Wanita itu tersenyum, “Viona. Panggil saja aku Vio. Dan tolong jangan beritahu siapa pun tentang hal itu, ya? Bisa kan, Sammy?” Sambil menunjukkan jari kelingkingnya untuk dikaitkan ke jari Sammy, wanita bernama Viona itu menjawab.

Ya, namanya adalah Viona Bharadja, seorang wanita cantik dan energik berusia 29 tahun. Ia adalah pemilik Viona Florist yang baru saja beroperasi minggu ini, menggantikan toko bunga sebelumnya yang entah kenapa menjual toko dan bunga-bunga di sana dengan harga murah. 

“Ayo, Sammy, aku antar kamu pulang,” ujar Viona yang mulai beranjak merapikan beberapa barangnya yang berantakan karena ulah para preman, ‘Tapi, rumahmu di-, Akh!’ ucapannya terhenti, berganti dengan teriakan dan kemudian hening.

Viona terpeleset air seni preman tadi, membuatnya terhuyung-huyung dan kepalanya terbentur meja kasir. Wanita itu pingsan. Hmm, satu hal yang perlu diingat. Viona pandai berkelahi, tetapi untuk hal-hal kecil seperti itu, dia jelas ceroboh.

Bukankah akan terlihat konyol jika wanita sekuat Bumblebee terpeleset saat buang air kecil? Hihi...

***

Clayton Health Center, sebuah rumah sakit swasta milik keluarga terpandang di ibukota, tempat Viona dirawat.

Sore ini Viona terbangun dengan rasa sakit yang masih terasa di kepalanya. Hal pertama yang dilihatnya adalah seorang pria tampan bak pangeran yang diceritakan dalam novel-novel roman yang sering dibacanya. Pria itu duduk di kursi di samping jendela tepat di sebelahnya.

Pria itu duduk dengan menyilangkan kakinya yang panjang. Mengenakan kemeja bergaris dengan dasi hitam yang diikat rapi di kerah lehernya.

Wajahnya yang sangat tampan bermandikan cahaya matahari pagi, membuat lekukan rahangnya yang tegas semakin menawan di mata Viona. Ekspresinya yang acuh tak acuh memberikan kesan bahwa pria itu adalah seorang Raja yang dingin dan kaku.

Pria tampan yang merasa sedang diperhatikan itu segera menoleh ke arah Viona dengan tatapan tajam. Tatapan matanya bagaikan pisau yang dapat menggores kulit karena begitu tajam, membuat Viona merasa malu, gugup lebih tepatnya, karena aura yang dipancarkan oleh pria tersebut benar-benar mematikan.

Viona yang tidak terbiasa diawasi dengan begitu intens merasa canggung dan terganggu. Apalagi saat pria itu melihat tingkah konyolnya yang menyeka air liur dari sudut bibirnya.

'Ya ampun, sungguh memalukan. Kenapa sampai ngiler seperti ini?” umpatnya dalam hati.

Mengabaikan rasa tidak nyaman yang disebabkan oleh tatapan tajam pria itu, Viona memberanikan diri untuk bertanya, “Maaf, Pak. Bagaimana aku bisa sampai di sini? Siapa yang membawaku ke sini?”

“Dan apakah kamu melihat seorang anak kecil, mungkin berumur sembilan tahun kalau tidak salah. Hmm, aku rasa namanya Sammy.”

“Anak kecil berseragam sekolah?” kata pria itu, mengangkat alisnya ketika mendengar penjelasan Viona. Kemudian dia mengalihkan pandangannya ke kanan, lalu menjawab pertanyaan Viona dengan nada suara yang datar, “Maksudmu anak itu?”

Viona mengikuti tatapan pria itu, yang kaku seperti patung es yang tidak tahu kapan akan mencair. Dan dia menemukan si kecil tampan yang sedang tertidur lelap.

“Ya, benar, itu anaknya!” jawabnya spontan, namun segera Viona menutup bibirnya. Tanpa menunggu jawaban dari pria itu, Viona perlahan-lahan beranjak dari tempat tidurnya.

“Nyenyak sekali, syukurlah dia tidak kaget,” Viona bergumam, tetapi pria di dekatnya masih bisa mendengarnya. Viona merasa lega, akhirnya ia dapat menolong si kecil. Viona mengalihkan pkamungannya ke pria yang masih duduk santai dan menatapnya dengan tajam.

“Hei, Pak, kamu siapanya anak ini?” Viona bertanya, berulang kali memastikan bahwa mereka berdua mirip.

“Hmm, aku Papanya. Terus kenapa?” jawab pria itu dengan nada yang masih datar.

Viona kembali memastikan kemiripan mereka, dan setelah itu menarik napas dalam-dalam sebelum mengungkapkan kekecewaannya.

“Oh, jadi kamu Papanya?” Viona bertanya lagi. Dia berdehem sejenak, agar bisa berbicara dengan lancar pada pria tampan yang sudah lama terdiam, “Ahem, apa kau tahu orang tua macam apa kau yang dengan cerobohnya membiarkan anak kecil berjalan dan tersesat di tokoku?”

“Coba pikirkan, jika anak ini tidak sengaja menjadi target penculikan preman yang sedang mabuk dan butuh uang? Kalau dia dijual seharga lima juta saja, mereka bisa nge-fly sampai mati, tau!” Viona meninggikan nada bicaranya pada pria itu. Terlihat jelas bahwa kali ini ia sedang emosi, mengingat ketakutan Sammy saat itu.

Pria di depannya terlihat bergerak, membenarkan posisi duduknya, tapi tatapannya tajam ke arah Viona.

“Kamu diam dan dengarkan aku dulu!” Viona langsung memotong.

“Aku diam sejak tadi,” pria itu menjawab tak acuh.

“Benar juga,” guman Viona spontan, “Tapi kau tidak lihat wajah anakmu pucat pasi ketakutan saat didekati preman-preman di sana, kan? Dia ketakutan! Lalu, di mana kau, yang katanya papanya?”

“Permisi, Tuan Clayton. “Dokter sudah datang, ya...” kata seorang perawat yang terlihat membuka pintu lebar-lebar. Dari sana masuklah seorang pria berkacamata yang disebut-sebut oleh dokter yang ingin memeriksa kondisi pasien di ruangan itu.

“Halo, Tuan Joe Clayton...” kata dokter itu.

Viona terdiam, namun bukan karena dokter yang datang dan menghampirinya untuk memeriksanya. Namun, nama yang disebut perawat tadi terasa familiar.

“J-Joe Clayton?” Viona tergagap menyebutkan namanya.

Joe Clayton, Presiden Direktur The Eye God Tower, sebuah perusahaan ternama yang baru tiga hari lalu Viona datang untuk melamar pekerjaan. Tentu saja dia bisa mengenali calon bos besarnya sendiri. Namun karena wajah orang kaya ini jarang terekspos oleh media, Viona tidak langsung mengenalinya.

“Tunggu!” Ucapan spontan Viona berhasil membuat perhatian semua orang di ruangan itu terfokus padanya, “Jadi kalau dia adalah Joe Clayton, apakah itu berarti Sammy adalah anak emas keluarga Clayton?”

Viona langsung mendapat anggukan serentak dari dokter dan dua perawat di sana.

‘Mati aku. Aku sebodoh ini sampai-sampai mengumpat calon bos besarku!’ umpatnya dalam hati. Kemudian, dia menoleh lagi ke calon bosnya, “Benarkah aku menolong anak emas keluarga Clayton? Itu bukan mimpi, kan?” Sekali lagi, semua orang mengangguk, kecuali Joe.

Viona kembali ke tempat tidur pasiennya, membiarkan dokter memeriksa kondisinya. Dengan patuh, wanita itu menjawab pertanyaan-pertanyaan dokter kepadanya. Tubuhnya terlalu lemah karena ia masih tidak percaya bahwa ia telah membantu penerus keluarga Clayton yang digadang-gadang sebagai keluarga bisnis paling top di negeri ini.

“Tuan Presiden, tampaknya Tuan Muda Samuel dan Nona ini dalam keadaan baik. Syukurlah, benturan di kepala Nona Viona tidak menyebabkan sesuatu yang tidak diinginkan. Kami akan segera memberikan laporan kesehatan secara rinci. Kami permisi dulu, Tuan.” Dokter melaporkan hasil pemeriksaannya dan pergi setelah Joe memberikan anggukan singkat.

Setelah dokter dan perawat pergi, Joe melirik ke arah Viona lagi, seakan-akan dia tahu ekspresi wanita di depannya saat ini, yang sedang memikirkan apa yang akan dia dapatkan setelah menolong anaknya.

“Sebut satu permintaan.” Dengan nada datar, Joe berbicara sambil menatap Viona.

Related chapters

  • Istri Rahasia Presdir   Diremehkan

    "Kamu bicara padaku?” tanya Viona, yang menjawab dengan bingung.“Apakah ada makhluk lain di sini selain kita dan anakku yang sedang tidur?” Joe menjawab dengan tajam.Setelah mendengar apa yang baru saja dikatakannya, Viona menggerakkan tangannya dengan kuat sambil menggelengkan kepalanya, “Tidak, tidak. Kamu tidak perlu membalas apapun. Aku dengan tulus membantu si kecil. Dan lagi, aku sudah dibawa ke sini. Itu sudah lebih dari cukup, Pak.”“Meskipun aku tidak tahu persis siapa yang membawaku ke sini, tapi kalau bukan karena bantuan keluarga si kecil, mungkin aku sudah tidak ada di sini karena sudah pindah, hehe. Jadi kita impas,”Dengan tegas Viona menolak tawaran tersebut. Memang, dialah yang menyelamatkan si kecil, tanpa mengetahui latar belakang si kecil, tapi itu semua murni karena ia peduli pada malaikat kecil itu. Dan akan sangat tidak sopan jika dia masih meminta imbalan.Viona sangat bersyukur bahwa ia masih dalam keadaan sehat dan dapat terus menjalankan rencana hidupnya. D

    Last Updated : 2024-02-24
  • Istri Rahasia Presdir   Merasa Dijebak

    Kembali ke Pusat Kesehatan Clayton setelah setengah jam, Viona pergi dari sana. Atau tepatnya, setelah Sammy terbangun dari tidur panjangnya.Saat ini, suasana di ruangan dingin itu cenderung terasa pengap karena kedua pria berbeda usia di sana saling bertukar pandang kesal.Sammy, dengan wajah merah setelah menangis begitu keras, kini menyilangkan kedua tangannya di dada, menatap tajam ke arah Joe, Papanya. Sementara itu, duda tampan itu terlihat lebih santai, meski tak mau mengalah pada ego anaknya.“Jadi, kamu masih tidak mau menerima kesalahanmu? Apa kamu masih keras kepala seperti ini?” Joe memecah keheningan mereka.“Aku tidak keras kepala, Papa. Papa yang salah karena membiarkan Bibi Bee pergi!” Tangis Sammy kembali pecah seiring dengan pengulangan pertanyaannya.Dia ingin berbicara dengan bibinya lagi setelah Viona siuman dari pingsan, tetapi setelah dia berhasil menelpon Papanya dan membawa Viona ke rumah sakit, obat penenang yang biasa diberikannya untuk mencegah tantrum memb

    Last Updated : 2024-02-24
  • Istri Rahasia Presdir   Lamaran Berbau Ancaman

    “Apa maksudmu tidak cukup?” Viona langsung mengangkat alisnya, “Kalian memaksakan kehendak kalian tanpa alasan dan sekarang aku curiga kalian hanya ingin menjebakku. Itu benar, kan?”Viona merasa jengkel dengan sikap orang kaya seperti ini, 'Apakah menyenangkan membuat orang susah seperti ini?“Bukan itu maksud kakak saya, Nona. Yang kami maksud adalah, kamu tidak perlu memberikan bukti apa pun. Orang-orang kami telah memeriksa situasi di sekitar area toko dari rekaman CCTV. Sammy adalah orang yang datang ke toko bunga sendirian dan dari cerita keponakan saya, semua yang terjadi sudah sesuai.”“Jadi, kau dipanggil ke sini karena kakakku benar-benar ingin membalas kebaikanmu. Tolong katakan saja apa yang kau inginkan. Anggap saja ini adalah cara kami berterima kasih, Nona,” jelas Ben.“Aku akan membayar dengan tubuhku dan kau akan menjadi istriku.” Kata-kata Joe barusan seakan menghentikan detak jantung Viona seketika.'Apa-apaan ini?! Kau pikir kau siapa, hei!’ Viona langsung mengumpat

    Last Updated : 2024-05-29
  • Istri Rahasia Presdir   Lamaran Ulang

    Joe yang hendak mengejar, dengan cepat didorong oleh Ben, “Apalagi yang ingin kau lakukan? Apa lagi yang kau butuhkan darinya?”Terdiam dan tidak bisa menjawab. Joe pun bingung mengapa ia begitu tertarik untuk menanggapi keberanian Viona. Duda tampan itu memilih untuk mengabaikan Ben dan beranjak ke kursinya.“Kenapa kau tidak menjawab?” Ben melanjutkan, “aku tidak sedang bermimpi, kan? Kudengar kau melamar gadis itu tadi. Apa kau sudah mulai move on, bro? Wow, bagus sekali. Aku turut berbahagia untukmu!”Ben tidak menyembunyikan kebahagiaannya ketika dia berpikir bahwa kakaknya sudah mulai membuka hatinya untuk wanita lagi. Sebagai adiknya, dia adalah orang yang paling tahu betapa hancurnya kakaknya ketika istrinya meninggal. Hanya Ben yang berada di sisi Joe saat sang kakak memutuskan hubungan dengan orang tua mereka dan memilih untuk membesarkan Sammy seorang diri.Melihat interaksi Joe dan Viona tadi membuat Ben menaruh harapan baik pada kehidupan kakaknya.“Diamlah. Berisik sekal

    Last Updated : 2024-05-29
  • Istri Rahasia Presdir   Diterima Di The Eye God Tower

    “Maaf, tapi aku benar-benar tidak mengerti apa maksud dari semua ini. Bagaimana mungkin aku bekerja di rumah pribadi Presiden Direktur?” Viona menyuarakan kebingungannya.“Itu dia, Nona. Saya akan menjelaskan detailnya kepada kamu. Menurut penilaian murni kami, kamu diterima untuk bekerja dan menjadi bagian dari The Eye God Tower tetapi tidak dipekerjakan di perusahaan tetapi di rumah pribadi presiden direktur sebagai pengasuh anak dan asisten pribadi presiden direktur.” “Perusahaan akan menggajimu dengan gaji yang layak. Kamu akan mendapatkan lima ratus juta rupiah untuk pekerjaan kamu selama masa kontrak satu tahun.”“Untuk detail pekerjaan apa saja yang harus kamu lakukan, Direktur Utama sendiri yang akan menjelaskannya kepada kamu setelah kamu setuju untuk menandatangani kontrak kerja.”“Kami akan memberikan waktu kepada kamu untuk memikirkan hal ini selama tiga hari mulai hari ini. Karena jika masa tenggang waktu tersebut terlewati, kesempatan ini akan diberikan kepada orang lain

    Last Updated : 2024-05-29
  • Istri Rahasia Presdir   Pilihannya

    Kembali ke rumah Joe yang megah. Papa satu anak ini juga mengabaikan makan malamnya setelah bercanda sebentar dengan Ben.Kini ia menghampiri Sammy, mencoba membujuk putranya untuk makan lebih banyak lagi. Karena sebelumnya hanya dua suap nasi yang berhasil masuk ke dalam mulut si kecil.“Sammy, ayo makan lagi. Koki sudah membawakan makan malam yang baru. Kau harus makan yang banyak agar cepat sehat kembali, ya?” Joe mengajak si kecil.“Aku sudah makan tadi, Papa. Aku sudah kenyang.” jawab si kecil tanpa mengalihkan pandangannya dari tab yang berisi video Viona.Joe menatap Ben yang baru saja bergabung setelah berganti pakaian, “Ben, kirimkan alamat Viona.” Joe berseru.“Apa maksudmu? Ya ampun, ternyata kau serius dengan wanita itu, ya?” Ben tidak menyangka dia akan mendapat kesempatan untuk mengejek kakaknya lagi.“Jangan bercanda, aku serius, Ben. Sore ini sekretarisku memberitahukan kalau Viona diterima di kantor. Aku tidak sempat melihat datanya tadi.” Joe menjelaskan, “Jangan bila

    Last Updated : 2024-05-29
  • Istri Rahasia Presdir   Arti Sebuah Janji Dan Balas Dendam

    "Aku rasa kamu keliru, Pak.” Dia berkata memprotes, “Pertama, aku tidak pernah berjanji untuk bertemu dengan anakmu secepatnya. Aku juga tidak tahu kalau anak itu mencariku, kan? Lalu bagaimana anda bisa membuat aku merasa bahwa aku adalah penjahat dan anda adalah korban?”“Kedua, dan yang harus anda ingat adalah ini. aku tidak pernah mengingkari janjiku kepada siapapun karena aku bertanggung jawab atas setiap janji yang kubuat.”Viona mengambil beberapa langkah ke depan untuk mendekatkan jarak di antara mereka. Kini ia berdiri tepat di depan wajah Joe dengan berani.“Janji adalah harga mati dan keyakinan itu telah mengalir dalam tubuhku sejak aku lahir. Tolong ingat itu dan berhentilah berbicara untuk menghakimi orang lain.”“Aku pergi.”Viona menyatakan protesnya dengan tegas di depan wajah Joe. Wanita pemberani itu meninggalkan kesan yang kuat pada dirinya sendiri. Sekali lagi, ia menegaskan kepada Joe bahwa Viona adalah wanita yang unik dengan kepribadian yang tidak biasa.***Sete

    Last Updated : 2024-05-30
  • Istri Rahasia Presdir   Mutiara Hitam

    "Bos, klien kita mengajukan komplain karena pembatalan pertemuan secara sepihak," Jansen melaporkan situasinya."Apa aku perlu memberitahumu apa yang harus dilakukan?" Viona menanggapi Jansen dengan acuh tak acuh, namun matanya terfokus tajam pada sosok pria tua yang baru saja dilumpuhkan Jansen.Sementara itu, Jansen tidak menjawab ketika menyadari tatapan yang berbeda dari atasannya."Aku tahu kau tidak tidur, Pak Tua. Angkat wajahmu dan mari kita bicara." Viona berbicara dengan tenang saat berbicara dengan pria tua yang duduk dengan tenang di depannya.Tidak ada rasa takut sedikit pun di mata wanita cantik itu. Namun, pria tua itu tampak bergeming ketika ia tertangkap basah sedang berpura-pura tidur oleh Viona.Namun, setelah Viona melihat dan mempelajari wajah pria itu dengan jelas, ia tersentak kaget,"Dia..." "Aku tidak tidak menyangka seorang wanita muda sepertimu ternyata seorang gangster." Pria itu berbicara, membuyarkan lamunan Viona.Meskipun dia terkejut karena dia menyada

    Last Updated : 2024-05-30

Latest chapter

  • Istri Rahasia Presdir   Bonus Chapter: Ben Falling In Love 4

    "Maaf, aku tidak memiliki kewajiban untuk menjawab pertanyaan yang menurutku bersifat pribadi. Dan lagi, kurasa sikapmu salah, Tuan,""Walau aku tidak mengenalmu ataupun tahu seberapa akrabnya hubunganmu dengan Wakil Presdir, tapi kau tidak dibenarkan untuk duduk di kursinya. Silahkan turun dari sana dan duduklah bersamaku di sofa,"Sikap Milea yang berani membuat Ben menyunggingkan senyumnya, meski kebodohan Milea sangat fatal kali ini. Ia melakukan kesalahan terbesar dengan tidak mengenali atasannya sendiri.Ben hanya tersenyum mengikuti perintah Milea yang sudah memasuki peran sebagai sekretaris Wakil Presdir yang baik. Ben bangkit dari kursi kebesarannya dan berjalan mendekati Milea yang lebih dulu duduk di sofa, tempat duduknya semula.Tapi langkah Ben terlihat aneh karena saat ini bukannya ia seharusnya berjalan ke sofa di seberang Milea, tapi Ben malah terlihat mendekati Milea dan mengurung Milea hingga tersudut bersandarkan kepala sofa dengan tidak nyaman."Untuk nyali seorang

  • Istri Rahasia Presdir   Bonus Chapter: Ben Falling In Love 3

    "Kau Milea?" Dita bertanya dengan sedikit bingung saat melihat dengan langsung penampilan Milea saat ini.Benar saja, Milea memang terlihat seperti pria. Ya, pria yang cantik."Ya, benar. Namaku Milea Anandita. Aku yang melamar pekerjaan di perusahaan ini, Nona." jawab Milea panjang."Apa penampilanmu memang seperti ini sehari-hari?" Dita bertanya bingung."Hmm, tergantung, Nona. Aku bisa jadi apa saja sesuai kebutuhan, hehe." jawab Milea setengah tertawa, "Tapi, walau penampilanku aneh seperti ini, percayalah, aku bisa menjalankan tugas sekretaris dengan baik. Dan aku yakin bisa membantu meringankan tugas Wakil Presdir dengan pengalaman bekerjaku, Nona." sambung Milea yakin."Hmm, boleh juga. Baiklah, kurasa aku menyukaimu dan setuju agar kau menjadi sekretaris Wakil Presdir. Tapi—,” ucap Dita setengah menggantung."Kau seorang wanita. Meskipun saat ini kau berpenampilan sebagai pria, di masa depan siapa yang akan tahu apakah kau akan mengubah penampilanmu dan malah berbalik menggoda

  • Istri Rahasia Presdir   Bonus Chapter: Ben Falling In Love 2

    Kantor pusat The Eye God Tower…"Cory, bagaimana dengan penerimaan sekretaris baru yang kuajukan padamu? Apa kau sudah mulai menjalankan perintahku?" tanya Dita pada sahabatnya Cory yang merupakan Manajer Departemen HRD di Eye God Tower."Sudah. Tenang saja. Aku tidak mungkin mengecewakanmu, Dita." jawab Cory santai, "Tapi, aku tidak yakin kau akan menerima wanita-wanita yang melamar ke kantor hari ini." lanjut Cory ragu."Why not? Apa ada yang salah dengan persyaratanku?" tanya Dita bingung."Hmm, entahlah. Aku tidak yakin. Silahkan kau lihat sendiri data-data pemohon pekerjaan itu. Duduklah dulu di sofa, aku akan memanggil bawahanku untuk membawa data mereka," ucap Cory seraya mempersilahkan Dita menunggu dengan santai."Apa ada yang aneh? Sepertinya persyaratan mencari sekretaris handal untuk Direktur sudah cukup standart,” Dita masih bingung."Bukan itu masalahnya. Tunggulah sebentar lagi, kau akan tahu apa yang kumaksud saat ini." ucap Cory.Beberapa menit kemudian, sekretaris Co

  • Istri Rahasia Presdir   Bonus Chapter: Ben Falling In Love 1

    Kelahiran si kembar Sophia dan Sean membuat kebahagiaan keluarga Clayton menjadi lebih sempurna. Baik Angie dan bayinya, ketiganya dipulangkan dari rumah sakit dengan keadaan sehat dan bugar.Pasca Angie melahirkan secara Caesar, Joe tentu saja memerlukan banyak waktu luang di rumah untuk membantu istrinya menjaga ketiga anak mereka, karena tidak mungkin Nyonya Neta atau Tuan Royce yang terus berada di rumah mereka.Meskipun mempekerjakan Nanny, tapi Angie dan Joe berusaha memberikan waktu full untuk anak-anak mereka.Dan sudah pasti jika ceritanya seperti itu, maka ada Ben yang menjadi tumbal perusahaan. Tidak main-main, bahkan itu sampai menginjak 6 bulan. Hahaha…Sementara itu, malam hari di kantor The Eye God Tower."Sayang. Cepatlah selesaikan pekerjaanmu! Ini sudah terlalu malam." rengek seorang wanita seksi bernama Dita.Dita Sagala, itulah nama lengkap dari wanita cantik di hadapan Ben yang sudah terlihat bosan menunggu sang pacar.Faktanya, Dita adalah wanita baik dan dari ke

  • Istri Rahasia Presdir   90. Happy Ending: Sophia Dan Sean

    "Angie, kau tidak apa-apa, kan? Bagaimana perasaanmu? Kau butuh sesuatu?” Tanya Ben beruntun pada Angie.Kini Angie sudah berada di ruangan rawat. Sementara si kembar masih di ruang perawat untuk dibersihkan.“I’m OK, Ben,”“Ada yang sakit tidak? Perlu kupanggilkan dokter?” Kini ia bertanya khawatir. Raut wajah pucat kakak iparnya itu jelas sekali dilihatnya.“Tidak perlu. Terima kasih. Kau terlihat kacau,” jawab Angie sambil tersenyum ringan dan sesekali meringis.Kondisi Angie yang tidak memungkinkan untuk melahirkan secara normal mengharuskannya menjalani operasi caesar. Tapi semua itu tidka masalah, yang terpenting Angie dan kedua bayinya sehat. Itulah yang sangat penting bagi mereka semua.“Angie, terima kasih untuk semuanya,” Ben berucap lagi, kali ini wajahnya memerah menahan tangis.“Terima kasih untuk apa?”“Terima kasih karena kau datang ke keluarga kami. Membawa cahaya kebahagiaan bagi Sammy dan kakakku, tentu saj aaku juga bahagia melihat keduanya bahagia,” Ben kini menang

  • Istri Rahasia Presdir   89. Happy Ending: Persalinan

    Angie berjalan pelan ke arah tangga sejak kehamilannya mendekati bulan kelahiran. Joe memang sengaja mengganti kamar mereka ke lantai satu, alasannya tentu saja agar Angie tidak harus bolak-balik naik turun tangga.Angie mendongak ke atas. Ini adalah hari minggu Sammy dan Ben sepertinya belum bangun, terbukti mereka yang belum turun ke bawah sejak tadi.Baru saja Angie hendak naik ke anak tangga pertama, wanita itu tiba-tiba memegangi perutnya yang terasa sakit.Angie meringis sambil memegang pegangan tangga supaya tidak jatuh. “Ya ampun, Nyonya! Nyonya tidak apa-apa?” tanya seorang asisten rumah tangga yang kebetulan lewat dengan teh di tangannya. Wanita paruh baya itu menaruh tehnya lalu beralih menghampiri Angie lagi. Dia menahan tubuh Angie agar tidak jatuh.“Bibi, sakit sekali,” lirih Angie.“Tuan Joe, Tuan Ben! Lihatlah Nyonya. Nyonya kesakitan!” Teriak asisten rumah tangga tersebut.Joe yang baru saja keluar kamar dan mendengar suara teriakan langsung berjalan terdesak. Sement

  • Istri Rahasia Presdir   Happy Ending: Harus Berusaha Lebih Keras

    Di malam hari yang tenang setelah beberapa waktu selesai makan malam, Angie membawa Sammy ke kamarnya. Seperti biasa, meskipun sudah menginjak usia 10 tahunnya, Sammy tetap ingin dibacakan dongeng sebelum tidur.Si kecil sudah semakin pintar dan ceria. Kepercayaan dirinya juga meningkat tajam setelah Angie menjadi mentornya langsung dalam pelatihan Taekwondo. Sammy sudah tidak takut lagi pada orang-orang asing tanpa menurunkan kewaspadaannya.Setelah Sammy tidur, Angie kembali ke kamar utama, tapi Joe tidak ada di sana. Ia pun berjalan mencari suaminya dan mendapati penerangan di ruang kerja Joe menyala, itu artinya sang suami ada di sana.Dari depan pintu yang setengah terbuka, Angie bisa melihat keseriusan Joe saat bekerja. Senyumnya terangkat miris.‘Apa kau bekerja selarut ini untuk mengubur kekecewaan?’ gumam Angie dalam hati. Sedih sudah pasti karena harapan besar Joe yang ing

  • Istri Rahasia Presdir   87. Happy Ending: Tanda Kehamilan

    “Hoam…” Angie terlihat berulang kali menguap. Entah mengapa dirinya lebih sering mengantuk semingguan ini, dan ternyata keanehan menantunya itu terlihat oleh Nyonya Neta.“Apa kau sering begadang, Angie? Beristirahatlah, Nak. Kegiatanmu itu sudah banyak sekali, janganlah sering begadang,” ucap Nyonya Neta memberi perhatian.Setelah kejadian besar saat itu membuat perangainya berubah drastis pada Angie. Kini Nyonya Besar keluarga Clayton itu begitu menyayangi anak menantunya ini. Semakin menyayangi Angie, karena menantunya itu juga memperhatikannya dan sang suami yang saat ini memang sudah tidak bisa lagi melakukan pekerjaan berat.Seperti hari ini contohnya, Angie membawa dan mengantarkan ayah mertuanya ke rumah sakit untuk kontrol kesehatan. Mengingat Joe dan Ben sendiri harus berjuang menstabilkan perusahaan mereka, maka di sinilah Angie bertindak sebagai menantu yang baik.

  • Istri Rahasia Presdir   86. Happy Ending: Vitamin Lembur

    Hari-hari kembali normal. Joe dan Angie kembali disibukkan dengan rutinitas masing-masing. Angie semakin sibuk mengurus Teratai Mekar yang kini bekerja sama dengan Kementrian Olahraga untuk mencetak atlet tangguh menuju ranah Internasional.Sementara Joe harus menghadapi ujian pekerjaan yang menumpuk. Nama baik The Eye God Tower juga sedang menjadi perbincangan di bursa saham dan kalangan pebisnis. Itu karena investor Jepang yang menarik saham mereka besar-besaran setelah kasus Axe meledak.Untuk memperbaiki keadaan perusahaannya, Joe harus lembur dan pulang dini hari semingguan ini.Pukul 11 malam, Angie yang baru kembali dari kantornya kini sudah berada di depan kantor Eye God Tower.“Aku tidak percaya kau akan lembur lagi malam ini,” Angie bergumam sambil menghela napas. Di tangannya sudah ada bungkusan cemilan malam dan kopi untuk Joe.Angie mulai melangkah masuk

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status