Home / CEO / Istri Rahasia Presdir / Merasa Dijebak

Share

Merasa Dijebak

Author: Money Angel
last update Last Updated: 2024-02-24 18:49:01

Kembali ke Pusat Kesehatan Clayton setelah setengah jam, Viona pergi dari sana. Atau tepatnya, setelah Sammy terbangun dari tidur panjangnya.

Saat ini, suasana di ruangan dingin itu cenderung terasa pengap karena kedua pria berbeda usia di sana saling bertukar pandang kesal.

Sammy, dengan wajah merah setelah menangis begitu keras, kini menyilangkan kedua tangannya di dada, menatap tajam ke arah Joe, Papanya. Sementara itu, duda tampan itu terlihat lebih santai, meski tak mau mengalah pada ego anaknya.

“Jadi, kamu masih tidak mau menerima kesalahanmu? Apa kamu masih keras kepala seperti ini?” Joe memecah keheningan mereka.

“Aku tidak keras kepala, Papa. Papa yang salah karena membiarkan Bibi Bee pergi!” Tangis Sammy kembali pecah seiring dengan pengulangan pertanyaannya.

Dia ingin berbicara dengan bibinya lagi setelah Viona siuman dari pingsan, tetapi setelah dia berhasil menelpon Papanya dan membawa Viona ke rumah sakit, obat penenang yang biasa diberikannya untuk mencegah tantrum membuatnya tertidur untuk waktu yang lama.

Sammy kecewa saat terbangun, ternyata Papanya telah melepaskan Bibi Bee. Jadi, kemarahannya yang sempat meledak kini sulit untuk diredakan.

Joe memijat pelipisnya sebelum menjawab, “Papa tidak mengusirnya, Sammy. Wanita itu pergi sendiri.” Ia menjelaskan, ”Dan sekarang seharusnya papa yang marah padamu, kan? Tapi kenapa kamu yang marah sekarang?” lanjutnya meminta kejelasan.

“Kamu yang salah karena membolos dan pergi tanpa seizin papa. Sendirian juga. Tidak kah kamu pikirkan apa yang akan papa lakukan jika kamu dalam masalah?” lanjutnya menceramahi, namun hal tersebut tidak berhasil meredam amarah si kecil.

“Tapi aku sudah bilang kalau aku tidak mau sekolah, kan? Papa terus memaksaku untuk pergi ke sekolah, dan aku tidak mau!”

“Ya, tapi kenapa, Sammy? Berikan alasan yang masuk akal dan jangan terus mengikuti keinginan yang berlebihan seperti ini. Papa tidak suka kamu terus-terusan seperti anak kecil yang suka mengamuk seperti ini.” dengan sedikit meninggikan nada bicaranya yang sudah sangat tegas, Joe membelalakkan matanya, membuat putra semata wayangnya itu semakin ciut.

Rengekan keras Sammy tiba-tiba berhenti, menyisakan isak tangis yang sulit dibendung. Kini anak kesayangan Keluarga Clayton itu menunduk lebih dalam.

“Ada kompetisi Hari Ibu di sekolah. Semua teman aku membawa ibu mereka, tapi aku tidak punya ibu. Apa aku salah kalau aku tidak mau pergi ke sekolah dan pergi ke makam Mama saja?”

Deg...

Detak jantung Joe tiba-tiba melemah. Kesadarannya tiba-tiba dihantam oleh kata-kata Sammy. Perasaan bersalah tiba-tiba menghancurkannya, membuatnya refleks bangkit dari sofa, dan berjalan menghampiri ranjang tempat Sammy duduk sambil menangis.

Joe langsung memeluk putranya yang malang itu, dan mencium puncak kepala Sammy dengan perasaan bersalah yang memuncak, “Kamu tidak salah. Anak papa tidak salah, papa yang salah, Sam. Seharusnya papa yang meminta maaf padamu...”

Suasana yang tadinya tegang karena ego keduanya yang tinggi kini berakhir dengan menyedihkan. Tangisan Sammy membuat Joe menghadapi kenyataan bahwa putranya adalah korban takdir yang sebenarnya yang mengharuskan ibunya meninggal.

*** 

Sammy kecil tampak murung menatap makan malamnya. Joe dan Ben memperhatikan Sammy yang terus terdiam setelah Viona pergi pagi ini.

“Sammy, kenapa kamu tidak menghabiskan makan malammu? Kamu harus makan banyak agar cepat sehat.” Joe bertanya kepada si kecil. Padahal papanya sudah tahu penyebab diamnya Sammy.

Sammy tidak menunjukkan reaksi atau respon apapun kepada papanya. Joe mengarahkan pandangannya ke arah pria yang wajahnya tidak jauh berbeda dengannya. Dia adalah Ben Clayton-putra kedua dari keluarga Clayton atau adik laki-laki Joe.

“Betrand bilang kalau dia sudah mengirimkan profil wanita yang aku cari, tapi terkirim ke emailmu. Cepat, kirimkan padaku sekarang juga,” seru Joe dengan sedikit berbisik.

“Tunggu sebentar. Aku lapar, aku mau makan dulu.” Pria tampan yang 3 tahun lebih muda dari Joe itu terlihat cuek, lebih sibuk menyuapkan nasi ke dalam mulutnya.

“Apa maksudmu?” Joe langsung menatap tajam ke arahnya.

Menyadari tatapan mematikan kakaknya, Ben mendengus sambil meletakkan sendok di atas piring, “Kenapa kau tidak sabar? Aku masih makan, Joe. Aku benar-benar lelah karena aku mengurus kantor seharian. Kau tidak bisa komplain,” Dia menggerutu, “Aku lupa menyampaikan pesan Benjamin di emailmu.”

Melihat adiknya mulai mengutak-atik ponselnya, Joe menurunkan tatapan tajamnya.

“Lambat!” Joe mengomentari, “Kenapa aku punya adik yang tidak berguna sepertimu?” gumamnya lagi. Sakit kepalanya semakin parah ketika menghadapi Sammy dan Ben malam ini.

Joe kembali menatap wajah muram Sammy yang dengan malas memainkan makanannya seperti mainan. Padahal sudah lama Sammy tidak menunjukkan sikap seperti ini, 'Kenapa seperti ini lagi, Sammy? Apa kamu menyukai perempuan itu?” katanya dalam hati.

Joe masih terdiam memperhatikan anaknya, pesan singkat dari Ben membuyarkan lamunannya, “Aku sudah mengirimkannya padamu.” ujar Ben setelah mengutak-atik ponselnya beberapa saat, dan tidak lama setelah menunggu, sebuah nada pendek terdengar di ponsel Joe.

Setelah melihat isi pesan singkat Ben, Joe langsung mengangkat alisnya sebelum melirik lagi ke arah Ben, “Ben, tanah di pinggiran Distrik Kuning itu milik kita, kan?”

“Hmm, benar. Memangnya kenapa?” Ben bertanya dengan acuh tak acuh, mengembalikan fokusnya pada makanannya.

“Kau sudah memastikan semua bangunan toko di sana adalah milik kita, kan?” Joe bertanya lagi.

“Hmm, ya begitu. Apa yang sebenarnya terjadi? Pertanyaanmu benar-benar aneh.” Ben mengerutkan kening melihat sikap kakaknya.

“Oh, baiklah.”

“Hanya itu jawabanmu?” Ben terus bertanya dan sikapnya sekarang terlihat penasaran, tapi yang membuatnya kesal adalah kakaknya hanya mengangguk dan tidak peduli.

“Sammy, apakah kamu mau makan lagi?” Joe mengabaikan Ben dan bertanya kepada Sammy. Mendapat jawaban dengan gelengan singkat dari si kecil, Joe bangkit dan mendekatinya, “Masuk ke kamarmu, ayo. Papa akan membacakan buku cerita untukmu, oke?”

“Joe!” panggil Ben yang berhasil menghentikan langkah Joe, membuat kakaknya menoleh, ”Jawab aku dulu!”

“Aku mau menidurkan Sammy di kamarnya, setelah itu aku mau lanjut kerja. Kau bilang ada banyak pekerjaan di kantor, kan?” Joe menjawab dengan tenang sebelum berjalan kembali menuju kamar Sammy di lantai dua.

“Ada apa dengannya? Pak Duda yang aneh!” gerutu Ben yang kini sudah kehilangan selera makan. Sikap kakaknya yang terkadang membingungkan membuatnya menghela napas panjang.

***

‘The Eye God Tower mengundang Nona Viona Bharadja untuk datang ke kantor utama Menara Dewa Mata lantai 10 perihal WAWANCARA, pada tanggal dan jam berikut ini...'

Kalimat di atas adalah sebagian kecil dari isi pesan dalam email yang masuk ke ponsel Viona, dan itulah yang mengantarkannya ke kantor Presiden The Eye God Tower saat ini.

Suasana hening selama beberapa menit setelah Viona masuk dan dipersilahkan duduk oleh Ben yang juga ada di sana, “Pak, mau diam saja, ya?” ujarnya, berniat memecah keheningan. Dan itu berhasil.

Viona yang sejak awal merasa mendapat tatapan tajam dari Joe, mulai merasa bosan, “Apa salah aku datang ke sini? Aku diundang ke sini untuk melakukan wawancara, kan? Tapi kenapa aku hanya ditatap tajam, Pak Presiden Direktur?” Viona bertanya dengan berani. Aura kemarahannya kembali muncul mengingat kata-kata Joe yang menyakitkan saat itu.

Ben mencubit pangkal hidungnya sebelum menjawab Viona, “Kamu tidak salah, Nona. Sepertinya hanya ada kesalahpahaman di sini,” ia mencoba meluruskan sebagai penengah.

“Kuasa begitu, Pak. Aku datang untuk memenuhi panggilan wawancara, tapi aku masih di sini dan masih terlibat dalam masalah anak kecil yang datang ke tokoku kemarin. Aku pikir semuanya sudah selesai, tapi malah jadi sinetron yang berkelanjutan seperti ini.”

“Di mana letak kesalahanku kalau aku menolak tawaran Presiden Direktur kemarin? Aku sudah bilang kalau aku menolong si kecil itu dengan tulus dan semuanya sudah selesai dengan bantuan Pak Dirut yang membawaku ke rumah sakit.” Viona mengulangi inti dari pertengkarannya dengan Joe. 

Ben menoleh ke arah kakaknya sambil menggelengkan kepala. Ia mendekati kakaknya sambil berbisik, “Joe, tolong jangan tunjukkan wajah menakutkan seperti ingin memakan manusia. Ekspresimu tidak seperti orang yang ingin membalas budi, tau!” 

Ben memperingatkan Joe untuk lebih santai. Setelah menerima decakan pelan dari kakaknya, dia kembali menoleh ke Viona.

“Maaf, Nona, tolong jangan salah paham. Kakakku hanya ingin berterima kasih karena telah membantu anak kami. Dan kami tidak suka berhutang budi kepada orang lain. Kamu harus menyatakan permintaan apa pun dan jangan ragu-ragu.” Ben berbicara perlahan kepada Viona.

“Apa? Aku bukan malu-malu, tapi bingung kenapa kalian terus memaksaku untuk mengajukan permintaan? Apakah kalian mencoba menjebakku, atau apa? Tidak cukupkah hanya dengan mendengarkan penjelasanku kalau aku ikhlas membantu si kecil?”

Joe, dengan ekspresi wajah yang bosan dengan drama ini, berkata singkat, “Tidak cukup!”

Related chapters

  • Istri Rahasia Presdir   Lamaran Berbau Ancaman

    “Apa maksudmu tidak cukup?” Viona langsung mengangkat alisnya, “Kalian memaksakan kehendak kalian tanpa alasan dan sekarang aku curiga kalian hanya ingin menjebakku. Itu benar, kan?”Viona merasa jengkel dengan sikap orang kaya seperti ini, 'Apakah menyenangkan membuat orang susah seperti ini?“Bukan itu maksud kakak saya, Nona. Yang kami maksud adalah, kamu tidak perlu memberikan bukti apa pun. Orang-orang kami telah memeriksa situasi di sekitar area toko dari rekaman CCTV. Sammy adalah orang yang datang ke toko bunga sendirian dan dari cerita keponakan saya, semua yang terjadi sudah sesuai.”“Jadi, kau dipanggil ke sini karena kakakku benar-benar ingin membalas kebaikanmu. Tolong katakan saja apa yang kau inginkan. Anggap saja ini adalah cara kami berterima kasih, Nona,” jelas Ben.“Aku akan membayar dengan tubuhku dan kau akan menjadi istriku.” Kata-kata Joe barusan seakan menghentikan detak jantung Viona seketika.'Apa-apaan ini?! Kau pikir kau siapa, hei!’ Viona langsung mengumpat

    Last Updated : 2024-05-29
  • Istri Rahasia Presdir   Lamaran Ulang

    Joe yang hendak mengejar, dengan cepat didorong oleh Ben, “Apalagi yang ingin kau lakukan? Apa lagi yang kau butuhkan darinya?”Terdiam dan tidak bisa menjawab. Joe pun bingung mengapa ia begitu tertarik untuk menanggapi keberanian Viona. Duda tampan itu memilih untuk mengabaikan Ben dan beranjak ke kursinya.“Kenapa kau tidak menjawab?” Ben melanjutkan, “aku tidak sedang bermimpi, kan? Kudengar kau melamar gadis itu tadi. Apa kau sudah mulai move on, bro? Wow, bagus sekali. Aku turut berbahagia untukmu!”Ben tidak menyembunyikan kebahagiaannya ketika dia berpikir bahwa kakaknya sudah mulai membuka hatinya untuk wanita lagi. Sebagai adiknya, dia adalah orang yang paling tahu betapa hancurnya kakaknya ketika istrinya meninggal. Hanya Ben yang berada di sisi Joe saat sang kakak memutuskan hubungan dengan orang tua mereka dan memilih untuk membesarkan Sammy seorang diri.Melihat interaksi Joe dan Viona tadi membuat Ben menaruh harapan baik pada kehidupan kakaknya.“Diamlah. Berisik sekal

    Last Updated : 2024-05-29
  • Istri Rahasia Presdir   Diterima Di The Eye God Tower

    “Maaf, tapi aku benar-benar tidak mengerti apa maksud dari semua ini. Bagaimana mungkin aku bekerja di rumah pribadi Presiden Direktur?” Viona menyuarakan kebingungannya.“Itu dia, Nona. Saya akan menjelaskan detailnya kepada kamu. Menurut penilaian murni kami, kamu diterima untuk bekerja dan menjadi bagian dari The Eye God Tower tetapi tidak dipekerjakan di perusahaan tetapi di rumah pribadi presiden direktur sebagai pengasuh anak dan asisten pribadi presiden direktur.” “Perusahaan akan menggajimu dengan gaji yang layak. Kamu akan mendapatkan lima ratus juta rupiah untuk pekerjaan kamu selama masa kontrak satu tahun.”“Untuk detail pekerjaan apa saja yang harus kamu lakukan, Direktur Utama sendiri yang akan menjelaskannya kepada kamu setelah kamu setuju untuk menandatangani kontrak kerja.”“Kami akan memberikan waktu kepada kamu untuk memikirkan hal ini selama tiga hari mulai hari ini. Karena jika masa tenggang waktu tersebut terlewati, kesempatan ini akan diberikan kepada orang lain

    Last Updated : 2024-05-29
  • Istri Rahasia Presdir   Pilihannya

    Kembali ke rumah Joe yang megah. Papa satu anak ini juga mengabaikan makan malamnya setelah bercanda sebentar dengan Ben.Kini ia menghampiri Sammy, mencoba membujuk putranya untuk makan lebih banyak lagi. Karena sebelumnya hanya dua suap nasi yang berhasil masuk ke dalam mulut si kecil.“Sammy, ayo makan lagi. Koki sudah membawakan makan malam yang baru. Kau harus makan yang banyak agar cepat sehat kembali, ya?” Joe mengajak si kecil.“Aku sudah makan tadi, Papa. Aku sudah kenyang.” jawab si kecil tanpa mengalihkan pandangannya dari tab yang berisi video Viona.Joe menatap Ben yang baru saja bergabung setelah berganti pakaian, “Ben, kirimkan alamat Viona.” Joe berseru.“Apa maksudmu? Ya ampun, ternyata kau serius dengan wanita itu, ya?” Ben tidak menyangka dia akan mendapat kesempatan untuk mengejek kakaknya lagi.“Jangan bercanda, aku serius, Ben. Sore ini sekretarisku memberitahukan kalau Viona diterima di kantor. Aku tidak sempat melihat datanya tadi.” Joe menjelaskan, “Jangan bila

    Last Updated : 2024-05-29
  • Istri Rahasia Presdir   Arti Sebuah Janji Dan Balas Dendam

    "Aku rasa kamu keliru, Pak.” Dia berkata memprotes, “Pertama, aku tidak pernah berjanji untuk bertemu dengan anakmu secepatnya. Aku juga tidak tahu kalau anak itu mencariku, kan? Lalu bagaimana anda bisa membuat aku merasa bahwa aku adalah penjahat dan anda adalah korban?”“Kedua, dan yang harus anda ingat adalah ini. aku tidak pernah mengingkari janjiku kepada siapapun karena aku bertanggung jawab atas setiap janji yang kubuat.”Viona mengambil beberapa langkah ke depan untuk mendekatkan jarak di antara mereka. Kini ia berdiri tepat di depan wajah Joe dengan berani.“Janji adalah harga mati dan keyakinan itu telah mengalir dalam tubuhku sejak aku lahir. Tolong ingat itu dan berhentilah berbicara untuk menghakimi orang lain.”“Aku pergi.”Viona menyatakan protesnya dengan tegas di depan wajah Joe. Wanita pemberani itu meninggalkan kesan yang kuat pada dirinya sendiri. Sekali lagi, ia menegaskan kepada Joe bahwa Viona adalah wanita yang unik dengan kepribadian yang tidak biasa.***Sete

    Last Updated : 2024-05-30
  • Istri Rahasia Presdir   Mutiara Hitam

    "Bos, klien kita mengajukan komplain karena pembatalan pertemuan secara sepihak," Jansen melaporkan situasinya."Apa aku perlu memberitahumu apa yang harus dilakukan?" Viona menanggapi Jansen dengan acuh tak acuh, namun matanya terfokus tajam pada sosok pria tua yang baru saja dilumpuhkan Jansen.Sementara itu, Jansen tidak menjawab ketika menyadari tatapan yang berbeda dari atasannya."Aku tahu kau tidak tidur, Pak Tua. Angkat wajahmu dan mari kita bicara." Viona berbicara dengan tenang saat berbicara dengan pria tua yang duduk dengan tenang di depannya.Tidak ada rasa takut sedikit pun di mata wanita cantik itu. Namun, pria tua itu tampak bergeming ketika ia tertangkap basah sedang berpura-pura tidur oleh Viona.Namun, setelah Viona melihat dan mempelajari wajah pria itu dengan jelas, ia tersentak kaget,"Dia..." "Aku tidak tidak menyangka seorang wanita muda sepertimu ternyata seorang gangster." Pria itu berbicara, membuyarkan lamunan Viona.Meskipun dia terkejut karena dia menyada

    Last Updated : 2024-05-30
  • Istri Rahasia Presdir   Mutiara Hitam: Membantu

    “Jadi, kau mengetahui semuanya dari ponsel mendiang putrimu? Itu sangat menyedihkan, Pak. Aku turut prihatin atas apa yang kau alami.” Viona menjawab. Hingga saat itu, wanita itu tidak bisa berbuat banyak. Cerita Mayor Jenderal Kenneth sangat menyedihkan untuk didengar.“Ya, berkat mimpi dari putriku, aku bisa melihat wajah para pelaku bejat itu. Berbekal pengalaman IT dari militer, aku mulai mencari sendiri ketiga belas penjahat itu. Dalam dua tahun ini, semua perampok itu telah mati di tanganku.” Mayor Jenderal Kenneth menjelaskan lagi.Ia terlihat membetulkan posisi duduknya, saat ini tubuh dan tangannya masih diikat oleh Jansen, “Tinggal satu lagi yang belum kuhabisi. Dia adalah dalang di balik perampokan dan pembunuhan berencana terhadap keluargaku.”“Aku akan sangat berterima kasih dan menerima belasungkawa kalian ketika kau mengizinkanku menjalankan tugas sebagai kepala keluarga. Aku harus menyelesaikan dendam selama dua tahun ini agar arwah istri dan kedua putriku dapat beristi

    Last Updated : 2024-05-31
  • Istri Rahasia Presdir   Bibi Adalah Temanku

    Pagi terasa sangat singkat bagi Viona. Sepanjang malam matanya terjaga. Pikirannya penuh dengan kisah dendam Mayor Jenderal Kenneth yang menyedihkan. Ia baru bisa menutup mata lelahnya di subuh hari dan terhitung hanya dua jam saja wanita itu tidur, sebelum bangun lagi untuk menjalani tugas barunya sebagai pengasuh Sammy serta asisten pribadi Joe.Viona mengenakan celana olahraga dan kaos oversize. Rambutnya diikat model kuncir kuda, dan penampilannya itu membuat dirinya kelihatan segar dan santai.Viona mulai melangkahkan kakinya menuju kamar Sammy dan membuka pintu kamar dengan perlahan. Senyum Viona mengembang saat melihat Sammy sudah bangun dan sedang duduk di sofa dengan memegang macbook dan earphone di telinga. Dari yang terlihat, sepertinya Sammy sudah mandi dan segar.“Hai…” sapa Viona sambil tersenyum manis, dan sapaannya itu berhasil membuyarkan konsentrasi Sammy yang tengah sibuk menonton macbooknya.“Bibi Bee, kau di sini?”Viona mengangguk, “Bukankah aku sudah berjanji aka

    Last Updated : 2024-05-31

Latest chapter

  • Istri Rahasia Presdir   75. Plotwist Menuju Bahagia 2

    Mari kembali ke beberapa part saat Angie menghilang.Dharma dan perusahaan keluarganya di ambang kebangkrutan setelah pewaris tunggal Keluarga Mangunjati itu dipenjara akibat tuduhan kelalaian yang mengakibatkan nyawa Annabella melayang.Nyatanya Annabella meninggal pasca operasi akibat kecelakaan tempo hari. Meski sempat sadar, tapi Bella mengalami gangguan jiwa yang membuatnya terdistraksi menghabisi nyawanya sendiri.Tuan Bisma dipenjara dengan banyak tuduhan menjalankan bisnis dengan kotor, membuatnya dijatuhi bertahun-tahun hukuman. Para mantan rekan bisnisnya memberatkan hukuman beliau dan bisa dikatakan Bisma akan mendekam di penjara seumur hidup.Selain Bisma, ada Hanum yang stress berat. Beban dosa dan rasa bersalahnya pada mendiang sahabatnya, Ivy, terus menghantuinya, terlebih mendengar kabar bahwa Angie menghilang dan sempat dinyatakan meninggal.Sudah kehabisan harta, suami di penjara, putri kesayanganpun tiada, kini Hanum dijauhi teman sosialita, lalu perlahan hidupnya t

  • Istri Rahasia Presdir   73. Plotwist Menuju Bahagia

    Setelah tiba di rumah sakit, Joe harus menjalani operasi perut dan dirawat intensif. Tiga hari pasca operasi ia dinyatakan koma, tapi syukurlah pada akhirnya ia kembali membuka mata dan bangun. Tepat satu minggu, barulah ia dibolehkan untuk berpindah ke ruang rawat biasa.Selain Bill dan Ben, hanya Tuan Royce yang terlihat berbolak-balik berada di depan ruangannya. Dan ketika sudah dinyatakan pulih dan bisa dijenguk, Joe melihat wajah mertuanya ketika menjenguk dan itu membuatnya tersenyum.Ben yang saat ini sudah lebih baik dan duduk di atas kursi rodanya, duduk di samping ranjang pasien Joe. "Bagaimana keadaanmu?" tanya Joe dengan nada pelan, bahkan senyumnya juga terlihat dipaksakan.“Yang benar saja. Sepertinya pertanyaan ini lebih cocok kutanyakna untukmu,” Ben menjawab dengan candaan, “Bagaimana rasanya menjadi Raja tidur? Apa kau tahu, Joe, sepanjang hari menunggumu bangun aku mengeluh pada Tuhan kalau aku lebih baik mendengarmu memakiku seumur hidup daripada mendengar tangisa

  • Istri Rahasia Presdir   72. Benci Dan Syukur Yang Seimbang

    Ben dan Joe tergeletak tidak berdaya. Keduanya meregang sakit yang tiada tara. Sementara itu Axe yang sudah bangkit, mendekati mereka dan menambah sakitnya.Seperti manusia tanpa hati, Axe menendang tubuh Joe dan Ben berkali-kali seolah keduanya hanyalah sekarung sampah yang wajar ditendang keras untuk menjauh.“Angie milikku. Kalian hanya merusaknya, jadi kalian harus mati!” kalimat ini terus Axe gumamkan dengan ekspresi senyuman yang mengerikan. Ya, itu adalah kepribadian jahatnya yang jelas muncul saat ini.Sambil tertawa dan terus menggumamkan kepemilikannya atas Angie, Axe tidak sedikitpun menaruh ampun pada kakak beradik yang setengah mati menahan kesakitan.Ia berhenti menghajar dua pria malang itu untuk memeriksa isi senjata api di tangannya.“Hmm, pas sekali karena peluruku tertinggal dua. Cukup untuk membunuh kalian berdua, haha!” tawanya mengejek, “Tapi sebenarnya tanpa melakukan apapun kalian sudah akan dijemput malaikat kematian!”“Tapi sepertinya aku itdak ingin lagi men

  • Istri Rahasia Presdir   71. Serangan Kakak Beradik

    Di area pergudangan penyimpanan barang bekas perkapalan yang sudah tidak dioperasikan lagi. Di sanalah semua orang berkumpul setelah mengikuti arah laju mobil yang membawa Axe dan Angie.Dengan petunjuk yang Bill berikan, Joe dan Ben tiba di tempat tersebut.“Apa tidak berlebih sekali mengepung pria itu sampai seperti ini?” Ben bertanya dengan ekspresi rumit, “Harusnya kita tanya dulu baik-baik, kan? Karena selama ini kita tidak punya sedikitpun masalah dengannya,” sambungnya mengutarakan kebimbangan.“Kalau hanya mau basa-basi lalu apa yang kau lakukan sampai meminta bantuan temanmu di militer?” Joe mengomentari, “Lagipula kalau dia tidak bermasalah, untuk apa dia langsung kabur menerobos barikade? Dia yang paling tahu bagaimana prosedur pemeriksaan, kan? Kalau nggak punya salah, untuk apa si brengsek itu lari sampai ke sini?” Joe memberikan penilaian tepat.“Aku keluar sekarang!” sambungnya dan langsung turun dari Lamborghini Ben, menuju kerumunan petugas keamanan gabungan di depan

  • Istri Rahasia Presdir   70. Disudutkan Pilihan Sulit

    Angie berbalik badan dan berjalan perlahan mengikuti arah anak buah Axe.“Angie?” Axe memanggilnya lagi, tapi kali ini Angie tidak berbalik badan, “Bagaimana kalau nanti kau bertemu dengan Joe lagi? Apa kau akan ikut dia dan meninggalkanku dengan semua konsekuensi yang akan kalian tanggung nanti?” sambung Axe bertanya, dan itu sulit jelas sulit untuk dijawab.“Memangnya aku bisa apa? Aku bukan sepupu Tuhan yang bisa membujuk Tuhan untuk membuat hidupku baik-baik saja. Aku hanya manusia yang harus menerima apa dan seperti apa nasibku, kan? Aku perempuan lemah yang hanya bertahan hidup dengan masa depan yang sudah kau atur seperti ini,”“Kenapa kau tidak membiarkan Tuhan memainkan takdir sesuai keinginan-Nya?” dengan kalimat lirih Angie menjawab. Ia pun melanjutkan langkahnya yang kesusahaan, menjauh dan terus melangkah membelakangi Axe.“Kenapa harus membawa nama Tuhan, Babe? Kenapa kau terlihat pasrah dengan semua hal? Kau seperti bukan Bidadari kecil yang kukenal. Angie-ku tidak seme

  • Istri Rahasia Presdir   POV Semua Orang

    “Kondisimu sedang tidak baik-baik saja, Nona. Sudah tiga hari ini kau mengalami perdarahan. Itu tandanya ada yang tidak beres dengan kandungan dan bayinya, Nona,” Dokter yang menangani Angie saat ini bersuara. Di sana juga ada Axe yang ikut mendengarkan penuturan sang dokter.“Jenderal, sepertinya kita harus kembali ke kota untuk memeriksakan secara intens kondisi Nona Angie,” ucap sang dokter lagi pada Axe. Axe terdiam mematung sambil memperhatikan raut wajah Angie yang seolah tidak beremosi.“Angie, kenapa kau diam seperti ini. Katakan sesuatu. Jangan membuatku bingung mengambil keputusan untukmu dan bayinya.” Axe bertanya lembut.“Apa aku punya pilihan? Sejak kau membawaku ke sini, aku memang sudah tidak punya pilihan lagi. Bukannya hidupku sudah kau tetapkan?” Angie terdengar putus asa. Ia tidak bisa berpikir, “Tapi kalau sampai anakku kenapa-kenapa, kurasa aku akan bunuh diriku di depanmu,”Perlahan, air mata Angie turun. Ia sepenuhnya bingung dan itu terlihat jelas di mata Axe.

  • Istri Rahasia Presdir   68. Memilih Diam Dan Bertahan

    Di rumah sakit terdekat, Dharma dengan pakaian bersimbah darah setelah mengangkat Bella dan membawanya ke rumah sakit, duduk tertunduk di koridor rumah sakit, tepat di depan pintu ruang operasi.Pikirannya kacau dan ada rasa penyesalan di hatinya. Kalau saja dia tidak membuat Bella mengejarnya hingga jauh. Kalau saja Bella berhenti di kantor saja dan membiarkannya pergi. Kalau saja tidak ada peristiwa video yang menghebohkan hari ini, tidak mungkin Bella mengalami kecelakaan seperti ini.“Dharma!” suara yang dikenal Dharma terdengar dan mengalihkan pandangannya.‘Bibi Hanum,” sebut Dharma dalam hati. Perlahan ia bangkit menghampiri Hanum yang mendekatinya.“Apa yang terjadi dengan Bella? kenapa dia bisa mengalami kecelakaan seperti ini?” Hanum bertanya sambil menangis pilu, meminta penjelasan Dharma tentang putrinya.“Bibi, maafkan aku,” ucap Dharma lemah dengan rasa bersalah yang sudah menumpuk di hatinya.“Jangan mengatakan maaf sekarang. Katakan padaku apa yang terjadi pada Bella?!

  • Istri Rahasia Presdir   67. Semuanya Kacau

    Saat ini di perusahaan keluarga Mangunjati sedang mengadakan pertemuan besar dengan para pemegang saham dalam rangka pembahasan pembelian saham Bharadja yang merosot tajam.Dharma sebagai pimpinan perusahaan, ingin mengakuisisi saham Bharadja guna memperbesar sayap perusahaan keluarganya.Hadir juga Bella yang merupakan salah satu penanam modal di perusahaan kekasihnya dan juga sebagai wakil dari Bharadja. Namun, saat ini tidak ada pembicaraan di antara keduanya.Dharma menolak untuk bicara dengan Bella semenjak skandal Bella terbongkar di depan mata kepalanya sendiri.Rapat sudah dimulai dengan rancangan yang sudah tersusun mantap untuk mengambil alih saham Bharadja. Namun, saat sekretaris Dharma memutar video perencanaan yang lain, bukannya video tentang perusahaan yang terputar, melainkan video suasana di sebuah kamar hotel.Vidio tersebut menampilkan seorang pria dan wanita yang sedang melakukan adegan panas dengan penuh gairah. Wajah si wanita telah tersamarkan dan meninggalkan w

  • Istri Rahasia Presdir   66. Ini Berlebihan

    "Jenderal, laporan tentang pergerakan saham The Eye God Tower mulai stabil. Dengan memutuskan kerjasama dengan perusahaan-perusahaan kecil yang bermasalah, dua bersaudara itu berhasil bertahan,” seorang anak buah melaporkan perkembangan perusahaan Joe pada Axe.Tanpa menoleh, Axe hanya menaikkan senyuman tipis seakan dirinya sudah tahu kalau Joe bukanlah pria sembarangan.“Apa kau sudah menyiapkan hadiah kecil untuk jenius sombong itu? Aku rasa kau bisa mengacaukan apa yang sedang dikerjakannya,” tanya Axe yakin dan terkesan melewatkan apa yang baru saja anak buahnya sampaikan dan mengubah topic sesuka hati.“Sedang kuusahakan, Jenderal. Tapi sepertinya aku menemukan kabar baru yang menghebohkan,” ucap anak buahnya lagi, tapi lagi-lagi Axe acuh, “Ini tentang Nona Angie, Jenderal,” saat nama Angie terdengar, Jenderal muda itu segera menoleh cepat.“Apa itu?”“Berita ibukota dihebohkan dengan kabar pernikahan rahasia Joy Clayton dengan Nona Angie, dan fakta menyebutkan bahwa pernikahan

DMCA.com Protection Status