Beranda / Rumah Tangga / Istri Rahasia CEO Dingin / S2. Bab 92 Aku Menerimanya

Share

S2. Bab 92 Aku Menerimanya

Penulis: ZeeHyung
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-28 13:23:40

Ketiga orang pria benar-benar dibuat tidak bisa berkata-kata, mereka ingin sekali menghajar Xavier.

"Mike, gedor sana kamar desek, i sudah muak menunggu, ikan i akan mati di kolam, menyebalkan sekali desek ini, lagi apa desek saat ini ya?" tanya Paman Maya ke Mike dan Kevin yang sudah merebahkan diri mereka di sofa.

"Mana aku tau paman, jangan tanyakan aku. Tanyakan ikanmu di kolam masih mau menunggu kamu atau tidak. Jika tidak ya, mati berarti kalau nggak mati dia tunggu mati ditanganmu dan menjadi daging di perutmu, hahah!" tawa Mike.

Kevin juga ikut tertawa karena apa yang dikatakan sahabatnya itu. "Benar itu, dan kalau paman mau gedor pintu ya sudah sana gedor jangan ajak kami, bahaya kalau kami gedor, bisa di nuklir kami dengan kakak," sahut Kevin.

Paman Maya, hanya mendengus kesal dengan kelakuan anak muda yang satu ini. Mereka benar-benar tidak tau diri dan sekarang, mereka harus menerima kenyataan menunggu pengantin baru. Mereka paham, tidak ada cinta tapi balik lagi kalau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Istri Rahasia CEO Dingin   S2 Bab 93. Jaga Dia

    Saat ini, Xavier ada di depan kakek dan neneknya bersama Puti dan Mike, Kevin juga Paman Maya serta sepupu Ayang juga sahabatnya. Mereka memandang ke arah Xavier yang duduk dengan tenang tanpa ada sedikit pun rasa takut atau apapun itu. Dia terlihat tidak peduli dengan pandangan mereka semua. "Kapan ini terjadi?" tanya Nyonya Anjani ke Xavier dengan raut wajah yang serius. "Baru saja," jawab singkat Xavier. Nyonya Anjani memijit keningnya, tidak anaknya dulu sekarang nular ke cucunya. Menikah dengan wanita yang dia saja tidak tau siapa dan beruntung dia sudah menyelidikinya dan Nyonya Anjani setuju karena anaknya baik. Nyonya Anjani mengetahui semuanya ini saat diberitahu oleh salah satu temannya yang pergi ke catatan sipil dan melihat Xavier. Di situlah, teman dari Nyonya Anjani memberitahukan kalau Xavier di sana dan setelah di selidiki Xavier menikah, Nyonya Anjani mencari tau siapa istrinya dan ternyata istrinya Puti wanita yang mempunyai strata berbeda dengan mereka tapi dia

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Istri Rahasia CEO Dingin   S2 94. Bahagia Sederhana

    Xavier menyiapkan keperluan pernikahan dan semuanya dia yang menanggung biaya. Karena dia ingin memberikan yang terbaik untuk istrinya. Pengawal Xavier membawa Puti ke butik atas perintah dirinya. Puti merasa seperti Cinderella yang mendapatkan pangeran berkuda putih dan tentu saja semua yang dia dapatkan itu tidaklah mudah. "Sudah datang, ayo ikut aku!" ajak Xavier kepada Puti yang baru saja masuk ke dalam butik ditemani dengan beberapa pengawal wanita yang khusus dia siapkan untuk Puti. "Sudah, kenapa harus beli baju yang mahal. Pakainya juga sebentar dan tidak terpakai lagi," jawab Puti. Puti merasa terlalu berlebihan baginya, dia tidaklah pantas memakai itu semua dan dia hanya ingin acara sederhana tapi dari yang ditunjukkan Kevin dan nenek Xavier serba mewah dan banyak wartawan yang meliput persiapan pernikahan mereka. "Sudah tidak apa, ini untuk seumur hidup. Kita tidak akan menikah lagi, jadi biarkan ini semua jadi kenangan kita untuk anak dan cucu kita," jawab Xavier. Xa

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-31
  • Istri Rahasia CEO Dingin   Bab 1. Kesedihan Ayang

    Suara benda jatuh dari dapur terdengar cukup keras, Ayang yang masih dikamar dan bersiap ingin pergi ke kantor terkejut dengan suara jatuh dari luar. "Suara apa itu?" tanya Ayang pada dirinya sendiri. Ayang segera keluar dari kamar dan berlari ke sumber suara. Saat tiba di tempat tersebut, Ayang terkejut melihat ibunya sudah terjatuh di lantai. "Ibu, ya Tuhan. Ibu kenapa? Apa yang terjadi? Bangun, Bu!" Ayang terus membangunkan Ibunya tapi tidak ada reaksi sama sekali. Ayang bergegas keluar meminta bantuan tetang sebelah. Dengan berurai air mata, Ayang teriak dengan kencang memanggil sang empunya rumah. "Pak Noto, Bu Noto, tolong saya. Ibu saya pingsan, tolong Pak, Bu!" Ayang menjerit kencang memanggil kedua pasutri tersebut."Pak, itu suara Ayang. Kenapa dengan dia? Apa ibunya terkena serangan jantung lagi? Ayo, Pak kita keluar sekarang, siapa tau dia butuh bantuan kita!" ajak Isti Pak Noto bernama Marni. "Ayo, Bu kita lihat," sahut Pak Noto yang bergegas keluar dari rumah untu

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-30
  • Istri Rahasia CEO Dingin   Bab 2. Aku Yakin

    "Ini hasil pemeriksaan Ibu kamu," jawab Dokter. Ayang segera membukanya. Dia perhatikan satu persatu hasilnya.Ayang terkejut saat melihat hasil akhirnya. Ayang melihat dokter dengan tatapan sendu. Air mata yang dipelupuk mata Ayang mulai terlihat dan hampir menetes. "Dok, ini bohong, 'kan?" tanya Ayang dengan suara bergetar dan tangannya gemetar saat dia bertanya apakah hasilnya benar atau tidak. "Itu benar, tidak bohong," jawab Dokter dengan serius. Ayang menutup mulutnya dengan tangan dan air matanya yang sudah dia tahan akhirnya pecah. Ayang tidak sanggup untuk mengatakan kepada ibunya jika ditanya dia sakit apa. "Saya juga sudah tes berkali-kali dan hasilnya benar. Ibu Anda mengidap kanker ovarium dan jantungnya juga lemah. Dia harus segera di operasi." Operasi? Dapat dari mana uang untuk operasi. Gaji sebagai OG saja cukup untuk makan, sekarang operasi. Darimana dia bisa mendapatkan uang untuk operasi. "Dok, apa tidak ada cara lain untuk obati ibu saya selain operasi? Say

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-30
  • Istri Rahasia CEO Dingin   Bab 3. Surat Perjanjian

    Orang tersebut pergi setelah melihat Barra dengan seorang wanita. Walaupun ada satu wanita dan satu pria di sana, tetap saja orang tersebut penasaran dengan wanita cantik dan mungil di depan Barra. Karena pandangan Barra ke wanita tersebut berbeda itulah membuat orang tersebut curiga siapa wanita itu. Barra berdehem dan kembali duduk, dia tidak begitu memperdulikan wanita yang di kenalkan temannya tersebut. Melihat Barra tidak peduli, Galih hanya menghela napas. "Barra, kalau mau bicara silahkan. Kalian mungkin butuh waktu untuk bicara. Karena semua ini tergantung kamu. Dan satu lagi, pikirkan yang aku katakan tadi. Ayo, Sayang, kita pergi biarkan mereka berdua!" ajak Galih kepada Cantika. Cantika menganggukkan kepala dan mendekati Ayang dan membisikkan sesuatu kepada Ayang dengan pelan. "Semoga ini yang terbaik buat kamu dan ibumu," bisik Cantika dengan pelan agar tidak didengar oleh Barra dan Galih. Ayang hanya menganggukkan kepala pelan, dia sudah pasrah karena tidak ada cara

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-30
  • Istri Rahasia CEO Dingin   Bab 4. Keraguan Barra

    Barra masih menunggu jawaban dari Ayang. Apalagi yang dia mau katakan. Ayang yang takut melihat gestur Barra hanya bisa meremas ujung bajunya dan telapak tangannya saat ini berkeringat dan dingin. Entah kenapa, saat Barra memandangnya dengan raut wajah seperti itu, membuat suasana menjadi horor. "Kalau tidak mau bicara, ya sudah, merepotkan saja!" ketus Barra segera pergi. Ayang terdiam mendengar jawaban dari Barra, sebenarnya dia ingin meminta izin kepada Barra untuk bertemu ibunya dan menjaganya. Tapi, rasa takut membuat Ayang mengurungkan niatnya. Ayang merasa bersalah dengan apa yang dia lakukan saat ini. Air matanya mengalir mengingat ibunya. "Ibu, maafkan Ayang. Ayang tahu perbuatan Ayang ini salah dan melanggar agama kita, tapi Ayang tidak punya pilihan lagi. Ayang harus melakukan ini demi pengobatan Ibu. Ayang, nggak mau ibu pergi tinggalkan Ayang. Ayang takut sendiri, Bu!" tangis Ayang pecah saat mengingat ibunya dan apa yang dia lakukan saat ini. Sedangkan, Barra yang m

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-30
  • Istri Rahasia CEO Dingin   Bab 5. Keputusan Sulit Barra

    "Apanya, bagaimana?" tanya Barra dengan suara datar. Galih menghela napas mendengar apa yang dikatakan oleh Barra. Dia bertanya malah ditanya balik. Galih merapatkan dirinya ke Barra, dia ingin bicara soal semalam. Dia ingin tau apa tanggapan dari Barra. Barra yang melihat Galih merapatkan diri ke arahnya menaikkan alisnya. "Kenapa?" tanya Barra. Galih yang hampir dekat dengan Barra seketika mendengus kesal. "Kenapa kata lo? Kurang ajar lo ya, bisa-bisanya lo katakan itu pada gue. Gue tanya hubungan lo dan dia bagaimana sudah seperti apa progresnya? Siapa namanya?" tanya Galih. "Ayang," jawab Barra singkat. "Iya, Ayang. Apakah kalian sudah itu? Dan apa saja yang dia minta? Gue dapat informasi dari Cantika, kalau dia harus bayar operasi ibunya. Dan, gue dengar juga dia gadis baik-baik, Bar. Gue harap, lo jangan sakiti dia," ucap Galih. Barra yang memeriksa berkas milik Galih menutup kembali berkas itu. Galih yang melihat Barra menutup berkas itu menaikkan alisnya ke atas. "Woi,

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-30
  • Istri Rahasia CEO Dingin   Bab 6. Jaga Batasanmu

    "Anda sudah menikah dengan dia Nona dan Anda sekarang sah menjadi istri dari Tuan Barra. Sekarang, silahkan tanda tangannya, nanti saksi akan ikut menandatangani semuanya," ucap Pak Penghulu tersebut meminta kepada Ayang untuk mendatangi surat nikahnya dengan Barra. Ayang masih terdiam dia tidak tahu harus berkata apa, ternyata dia dinikahi oleh pria datar dan dingin ini, tidak ada sedikitpun cinta di mata pria itu termasuk dirinya. Apa yang diharapkan saat ini, cinta dari pria bersuami? Busyet! Tidak akan pernah terjadi. Dia hanyalah istri kedua,istri yang tidak dianggap dan tidak di inginkan dan apakah dia pantas untuk mengakui dirinya sebagai istri. Barra yang tidak melihat Ayang menandatangani surat tersebut hingga membuat Pak penghulu dan para saksi yang datang ke rumah mereka lebih tepatnya ke apartemen saling berbisik satu sama lain. Barra tidak ingin dirinya disalahkan karena memaksa menikahi wanita tersebut. Walaupun pada kenyataannya itu benar, tapi balik lagi dia laku

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-07

Bab terbaru

  • Istri Rahasia CEO Dingin   S2 94. Bahagia Sederhana

    Xavier menyiapkan keperluan pernikahan dan semuanya dia yang menanggung biaya. Karena dia ingin memberikan yang terbaik untuk istrinya. Pengawal Xavier membawa Puti ke butik atas perintah dirinya. Puti merasa seperti Cinderella yang mendapatkan pangeran berkuda putih dan tentu saja semua yang dia dapatkan itu tidaklah mudah. "Sudah datang, ayo ikut aku!" ajak Xavier kepada Puti yang baru saja masuk ke dalam butik ditemani dengan beberapa pengawal wanita yang khusus dia siapkan untuk Puti. "Sudah, kenapa harus beli baju yang mahal. Pakainya juga sebentar dan tidak terpakai lagi," jawab Puti. Puti merasa terlalu berlebihan baginya, dia tidaklah pantas memakai itu semua dan dia hanya ingin acara sederhana tapi dari yang ditunjukkan Kevin dan nenek Xavier serba mewah dan banyak wartawan yang meliput persiapan pernikahan mereka. "Sudah tidak apa, ini untuk seumur hidup. Kita tidak akan menikah lagi, jadi biarkan ini semua jadi kenangan kita untuk anak dan cucu kita," jawab Xavier. Xa

  • Istri Rahasia CEO Dingin   S2 Bab 93. Jaga Dia

    Saat ini, Xavier ada di depan kakek dan neneknya bersama Puti dan Mike, Kevin juga Paman Maya serta sepupu Ayang juga sahabatnya. Mereka memandang ke arah Xavier yang duduk dengan tenang tanpa ada sedikit pun rasa takut atau apapun itu. Dia terlihat tidak peduli dengan pandangan mereka semua. "Kapan ini terjadi?" tanya Nyonya Anjani ke Xavier dengan raut wajah yang serius. "Baru saja," jawab singkat Xavier. Nyonya Anjani memijit keningnya, tidak anaknya dulu sekarang nular ke cucunya. Menikah dengan wanita yang dia saja tidak tau siapa dan beruntung dia sudah menyelidikinya dan Nyonya Anjani setuju karena anaknya baik. Nyonya Anjani mengetahui semuanya ini saat diberitahu oleh salah satu temannya yang pergi ke catatan sipil dan melihat Xavier. Di situlah, teman dari Nyonya Anjani memberitahukan kalau Xavier di sana dan setelah di selidiki Xavier menikah, Nyonya Anjani mencari tau siapa istrinya dan ternyata istrinya Puti wanita yang mempunyai strata berbeda dengan mereka tapi dia

  • Istri Rahasia CEO Dingin   S2. Bab 92 Aku Menerimanya

    Ketiga orang pria benar-benar dibuat tidak bisa berkata-kata, mereka ingin sekali menghajar Xavier. "Mike, gedor sana kamar desek, i sudah muak menunggu, ikan i akan mati di kolam, menyebalkan sekali desek ini, lagi apa desek saat ini ya?" tanya Paman Maya ke Mike dan Kevin yang sudah merebahkan diri mereka di sofa. "Mana aku tau paman, jangan tanyakan aku. Tanyakan ikanmu di kolam masih mau menunggu kamu atau tidak. Jika tidak ya, mati berarti kalau nggak mati dia tunggu mati ditanganmu dan menjadi daging di perutmu, hahah!" tawa Mike. Kevin juga ikut tertawa karena apa yang dikatakan sahabatnya itu. "Benar itu, dan kalau paman mau gedor pintu ya sudah sana gedor jangan ajak kami, bahaya kalau kami gedor, bisa di nuklir kami dengan kakak," sahut Kevin. Paman Maya, hanya mendengus kesal dengan kelakuan anak muda yang satu ini. Mereka benar-benar tidak tau diri dan sekarang, mereka harus menerima kenyataan menunggu pengantin baru. Mereka paham, tidak ada cinta tapi balik lagi kalau

  • Istri Rahasia CEO Dingin   S2 Bab 91. Mulai Menerima

    Xavier yang masuk ke dalam kamar melihat istrinya tidur di sofa dengan gaya yang sulit dia jabarkan. Xavier menghela napas melihat cara tidur dari istrinya ini. "Bagaimana bisa dia tidur seperti ini. Lihatlah, dia tidur seperti itu. Apakah ini sudah menjadi kebiasaannya atau memang dia begitu nyaman tidur di sofa, padahal ada ranjang tapi dia tetap tidur di situ. Aku tidak mengerti apa yang ada di pikirannya saat ini." Xavier mendekati Puti dan dia mengangkat tubuh wanita tersebut.Sangat ringan seperti kapas. "Apakah dia tidak makan selama ini dengan benar sehingga tubuhnya seperti ini ringan sekali." Xavier yang menggendong tubuh istrinya segera meletakkan di ranjang. Dan dia merapikan selimut istrinya, Xavier memandang lekat ke arah Puti, dia menjadi ragu untuk dekat dengan wanita tersebut. Tapi, saat di kantor dan melihat foto ibunya juga ayahnya, Xavier mulai tersentuh untuk memulai hubungan dengan wanita tersebut."Hah, aku akan memulai hubungan yang baru dengan wanita ini, mu

  • Istri Rahasia CEO Dingin   S2 Bab 90 . Mulai Menghangat

    Mike masuk ke dalam ruangan Xavier dia tidak menyangka kalau kakaknya menangis. Bukan hanya kakaknya saja, tapi juga semuanya siapa lagi kalau bukan Kevin dan Paman Maya. "Kami agak melo hari ini, ayo kita pulang!" ajak Kevin menyudahi semuanya. Paman Maya juga ikut melepaskan pelukannya dan menghapus air matanya. Dia tidak suka jika Xavier terlalu larut dalam kesedihan. "You kenapa ke sini? Apa you tidak pulang ke rumah langsung ya?" tanya Paman Maya kepada keponakannya itu. Mike geleng kepala ke arah Paman Maya. "Tidak, aku mau pulang dengan kalian. Kebetulan, aku lewat di sini ya sudah mampir. Kalian mau kemana lagi? Kalian mau pulang?" tanya Mike. "Ngak, kami mau mancing. Ikut?" tanya Kevin ke Mike. Mike membolakan matanya, dia tau arti kata Kevin itu apa. Xavier berdiri dan dia mengikuti mereka untuk pulang. Tidak ada pembicaraan selama dijalan. Boni mengantar Mike, Kevin dan terakhir Paman Maya baru Xavier yang terakhir. "Tuan, besok weekend. Saya izin mau pergi dengan t

  • Istri Rahasia CEO Dingin   S2 Bab 89. Mom, Dad Maafkan Aku

    Xavier membawa Puti ke rumahnya, rumah yang harusnya dia siapkan untuk istrinya kelak bersama keluarga tapi kini dia membawa wanita yang sudah dia nikahi. Apakah dia disebut istri? Ya, dia istri dan tentu saja itu membuat Xavier harus membawanya ke sana. Untuk mempunyai anak? Apakah dia akan berhubungan dengan wanita yang sekarang sudah menjadi istrinya? Entahlah, dia tidak tau itu. "Kakak, kita sudah sampai. Kakak kenapa melamun? Apa kakak ingin kita cari tempat lain?" tanya Kevin menoleh ke arah kakaknya yang melamun. "Tidak, aku tidak melamun. Ayo, kita pergi sekarang, eh maksudnya ayo turun sekarang!" ajak Xavier kepada Kevin dan yang lainnya untuk ikut bersama dirinya. Kevin, Paman Maya dan Puti ikut turun. Boni juga ikut turun, dia membawa barang Nona Xavier. Ya, sekarang bosnya itu sudah mendapatkan kekasih dan dia akan menghormati wanita tersebut. "Ayo, kakak. Silahkan masuk, jangan sungkan. Ini rumahmu, bukan begitu, Kakak?" tanya Kevin melirik ke arah Xavier. Kevin tau

  • Istri Rahasia CEO Dingin   S2 Bab 88. Keputusanku

    Xavier benar-benar malu dan setelah terjadi drama dirinya segera pergi berganti pakaian. Dia melakukan apa yang seharusnya dia lakukan dan sekarang dia berada dikantor catatan sipil bersama wanita yang akan dia nikahi. Siapa lagi, kalau bukan Puti. Puti saat ini, pasrah dan dia tidak tau harus kemana. Saat dia masih di rumah, para sepuh di kawasan rumahnya mengusirnya. Xavier sudah menjelaskan tapi tetap tidak mau begitu juga dengan yang lainnya. Akhirnya, Xavier memilih menikah dengan dia. "Kalian dengar baik-baik. Kalian sudah salah berurusan dengan kami. Termasuk, kakakku itu. Dia akan menghabisi kalian dan kau provokator akan hancur dilenyap tak bersisa," ancam Mike yang kesal karena menghina kakaknya juga wanita itu. Terlebih lagi, pria yang tadi ingin merampas uang Puti dia memanggil bala bantuan dan entah apa yang dia hasut ke pria tua yang katanya dia adalah tetua di wilayah ini. Sehingga saat ini, mereka semua terpojok. Xavier terlihat tampan, dia gagah dan berkarisma serta

  • Istri Rahasia CEO Dingin   Bab 87. Kakak Serius

    "Jangan sentuh calon istriku! Jika sampai, kamu sentuh dia, maka aku akan buat kamu lenyap. Dan kalian, jika kalian hina dia, tempat ini aku hancurkan!" ancam Xavier dengan cukup tegas dan raut wajahnya datar terlihat jelas kearoganan di wajah Xavier. Mendengar perkataan Xavier, membuat mereka terdiam dan tidak ada yang berani mengeluarkan suara dan tentu saja itu membuat mereka mundur. Sedangkan, pria yang saat ini jatuh dibawah dengan mulut mengeluarkan cairan merah hanya bisa diam dan tidak berkutik. Dia takut melihat Xavier dan yang lainnya. "Kalian bubar sana, jika sampai kalian masih menganggu dia. Maka, Tuanku ini akan melakukan apa yang tadi dia katakan. Sekarang, bubar kalian dan kau juga. Jika sampai aku melihatmu di sini. Sana pergi!" usir Kevin dengan suara besar dan datar. Kevin mengusir mereka semuanya dari tempat ini dan mereka lari tunggang langgang. Xavier memandang wanita yang tadi dijadikan bahan cacian. Wanita tersebut menundukkan kepala ke bawah tentu saja yang

  • Istri Rahasia CEO Dingin   S2 Bab 86. Ini Aneh, Kakak

    Saat ini mereka duduk dengan tenang dan tidak ada yang berbicara sama sekali. Mereka duduk dengan tenang dan tidak ada berani untuk protes. Hanya suara dentingan yang terdengar di telinga mereka. "Kalian antar dia, ke rumahnya. Aku yakin dia sudah sehat. Kamu ikut mereka, jangan membantah!" seru Xavier kepada wanita tersebut. "Kakak, kenapa kita tidak antar dia bersamaan, aku akan ke perusahaan hari ini. Ada rapat, Daddy marah padaku karena tidak pernah rapat, jadi kita pergi bersama saja, baru kakak antar aku ke perusahaan, bagaimana?" tanya Mike kepada Xavier. Xavier menghela napas, dia menatap ke arah wanita yang saat ini menundukkan kepala. Akhirnya, dia menganggukkan kepala ke arah Mike. Mike tersenyum karena Xavier akhirnya mau ikut dengan mereka. "Nona, bersiaplah, kita semua akan mengantar kamu pulang ke rumah," ucap Kevin kepada sang wanita yang saat ini menganggukkan kepala ke arah Kevin. Xavier segera berdiri, di susul dengan yang lainnya. Wanita yang ditabrak oleh Bon

DMCA.com Protection Status