Share

85. Merasa Menang

Selang beberapa saat, Giselle mulai bosan. Alice sama sekali tidak melirik ke arah mereka. Ia seperti tidak peduli jika ibu mertuanya lebih akrab dengan perempuan yang bukan menantunya.

Elizabeth pun merasakan hal yang sama. Beberapa kali, ia menguap. Menyadari hal itu, Giselle akhirnya berpamitan.

"Nyonya Hills, kurasa Anda sebaiknya beristirahat sekarang. Ada agenda lain yang harus kupenuhi. Malam ini jangan lupa makan dan minum obat. Besok aku akan ke sini lagi."

"Ya, terima kasih banyak, Giselle. Betapa bahagianya aku kalau punya seorang menantu sebaik dirimu."

Alice mendengar itu. Ia menoleh, tetapi ekspresinya datar. "Kau sudah harus pergi?"

Sudut bibir Giselle nyaris berkedut. "Kau tahu? Seorang wanita karier jarang beristirahat."

Detik berikutnya, ia mengedikkan bahu dengan senyum simpul. "Aku titip Nyonya Hills padamu. Tolong jaga dia baik-baik. Kalau dia tidak mau makan lagi, kabari aku. Aku bisa memesankan sesuatu untuknya. Dia tidak mungkin menolak makanan dariku."

A
Pixie

Ada yang mau kalian sampaikan untuk Giselle?

| Like
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Indah Carolina
alice mantap. gisselle kesiaaaaaaaannn dehhh luuuu wkwkwkwkkwk
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status