Share

Bab 73. Pusing

Setelah makan siang Bara mengajak Indah untuk kembali ke kantor. Selama dalam perjalanan, Indah terlihat banyak diam. Ia masih berusaha mencoba untuk meredakan rasa mual yang sejak tadi mendera.

Bibir Indah terkatup rapat, begitu juga dengan matanya. Buliran keringat mulai menetes membasahi kening Indah. Bayangan tentang dirinya yang dikurung membuat Indah memilih menahan diri untuk tidak memuntahkan semua isi dalam perutnya.

Sementara Bara yang sesekali menoleh ke arah Indah mengerutkan kening ketika melihat tidur Indah yang nampak gelisah. Ia memperlambat laju mobilnya untuk mengambil tisu. Pria itu mengusap kening Indah menggunakan tisu dengan pelan.

Tentu Indah merasakannya, tetapi perempuan itu memilih abai karena merasa tidak sanggup untuk membuka mata. "Indah," panggil Bara dengan nada rendah.

"Hemm." Indah menyahut dengan gumaman pelan.

Sedikit lega karena ternyata Indah masih merespon dirinya. "Indah, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa kamu nampak pucat?"

Indah m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status