Home / Urban / Istri Pengganti Duda Arogan / Bab 162 - Kenapa Masih Peduli?

Share

Bab 162 - Kenapa Masih Peduli?

Author: Almiftiafay
last update Last Updated: 2024-03-30 18:39:04

"Wah! Jangan bilang kamu nggak tahu kalau sebenarnya aku yang meminta Vida menjebakmu?"

Jika ada kata kasar yang ada pada level tertinggi, Bela benar-benar akan menumpahkannya pada Jenni.

Dia aneh!

Jika biasanya orang-orang ingin kejahatannya disembunyikan, tapi Jenni lain. Dia malah membukanya di depan korban.

Di mana korban itu adalah Bela. Bela yang mengalami trauma akibat peristiwa malam itu.

Bela berjalan mendekat pada Jenni, benar-benar ingin mencakarnya sekarang. Apalagi saat perempuan itu melanjutkan dengan,

"Apa Nial berusaha melindungiku? Apa dia nggak ingin kamu tahu aku yang melakukannya? Hm ... jadi aku harus berterima kasih pada Nial?"

Bela tertawa lirih dibuatnya. Ia masih lurus memandang Jenni, dagunya terangkat seperti sedang menantang meski hatinya hancur berkeping-keping.

Kenyataan Nial menyembunyikan kebenaran besar ini membuat ulu hatinya nyeri. Tapi itu nanti saja. Dia bisa membahasnya di rumah.

Yang terpenting sekarang adalah bagaimana caranya membuat peremp
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 163 - Pria Di Depan Rumah

    "Dia benar-benar marah denganku."Nial berujar saat ia memasuki kamar. Melihat keadaan di dalam yang berantakan. Dengan bantal dan selimut yang dilempar ke lantai. Dengan paper bag berisi buku yang tampak baru, telah dibuang begitu saja. Nial berdesah kesal.Bukan kesal pada Bela. Ia kesal pada dirinya sendiri yang tidak becus menjaga perasaan istrinya.Apalagi mendengar penjelasan Kim di bawah tadi bahwa Bela pergi tanpa pamit dan terlihat baru saja menangis dan hal itu membuat kepalanya semakin pusing. Ia tahu di mana Bela berada saat ini. Tapi ia harus mandi sebentar agar beban hatinya sedikit berkurang.Dan di sinilah Nial sekarang, ia menengok arlojinya, pukul sembilan malam lewat beberapa menit. Ia menggosokkan kedua tangannya dan memasukkannya ke dalam saku coat panjangnya. Ia menyandarkan punggungnya di pintu gerbang rumah seseorang.Menunggu dengan gelisah.***Bela sedang berjalan menuju rumah ayahnya setelah jalan-jalan sepanjang sore untuk menghilangkan rasa kesalnya dan

    Last Updated : 2024-03-30
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 164 - Kalian Hidup Dengan Cara Yang Berbeda

    Bela sedang mengeluarkan macaroni schotel dari dalam oven. Untuk snack malam ini selagi Nial bekerja di dalam kamar. Tiga hari pasca ia minggat dari rumah. Hendro juga sudah dibawa pulang, keadaannya membaik. Padahal Nial memintanya agar tinggal bersamanya di rumah ini, tapi dia menolak. Dia bilang bisa jaga diri, lagi pula di rumah miliknya ada orang-orangnya.Bela perlahan mengeluarkan barang panas itu. Saat ia berbalik, ia terkejut. Rasanya jantungnya sudah hampir lepas saat melihat Nial berdiri di sana dengan tersenyum."Astaga! Mas Nial kenapa berdiri di situ?"Nial mengerucutkan bibirnya mendengar Bela memarahinya. Intonasi bicaranya meninggi dan ia tahu kalau istrinya itu kesal."Berdiri di sini pun sekarang nggak boleh?" Nial balik merajuk."Boleh, Mas! Aku nggak melarang. Tapi kamu tahu 'kan aku sedang mengeluarkan barang panas. Nanti kalau kamu terluka bagaimana?"Bela berjalan melewati Nial, meletakkan hasil karyanya di atas meja makan. Selagi Nial masih mengawasinya berja

    Last Updated : 2024-03-30
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 165 - On Duty

    "Kita akan berjauhan lagi nih ceritanya?"Bela benar-benar tidak percaya. Baru saja rasanya, bahkan masih terasa kemarin Nial pergi ke Amerika secara tiba-tiba. Rasanya dia masih bisa mencium bau udara hangat di Seattle. Tapi malam ini Nial berpamitan akan pergi ke Jepang."Hanya sebentar, Sayang."Nial tersenyum melihat wajah cemberut Bela."Sebentar apanya? Satu minggu itu lama loh.""Hm ... iya-iya, lama. Maaf ya!""Apa dari dulu Mas Nial sering pergi-pergi begini?""Sering, lebih sering malah. Karena banyak yang harus diurus sana-sini. Tapi semenjak jadi CEO, Mas Nial-mu ini sedikit lebih lama di Jakarta. Nggak harus terbang ke sana ke mari.""Mas pergi dengan Kak Jerry?""Iya.""Kalau begitu, kamu juga jaga hati untukku."Bela menyentil hidung Nial."Iya, Sayang. Mas pasti jaga hati untukmu. Lagi pula bagaimana caranya Mas bisa berpaling dari wajah cantik ini? Coba katakan bagaimana caranya?""Mulai merayu!"Nial bangkit, meraih pinggang Bela dan membuatnya duduk di atas meja ma

    Last Updated : 2024-03-30
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 166 - Orang Bilang Hubungan Mereka Membosankan

    ***Tujuh hari setelahnya ….…."Pak Nial ingin langsung menuju tempat yang kamu katakan tadi?" Jerry bertanya saat Han, sopir Nial membuka pintu mobil untuk mereka."Iya. Aku akan pergi ke sana. Kamu pergilah jemput Bela!"Jerry mengangguk, Nial segera memasuki mobil dan Han membawanya melesat meninggalkan bandara sore ini.Satu minggu berlalu dengan sangat lambat. Membuat Bela dan juga Nial sama-sama merindu dalam jarak yang terlampau jauh. Hari ini di bandara sekitar pukul empat sore lewat beberapa menit, Nial berjalan keluar bandara bersama Jerry. Ia akhirnya tiba di Jakarta.Sudah satu minggu--yang terasa satu abad-ini ditinggalkannya. Ia rindu Bela, meski setiap malam mereka malakukan panggilan video, rasanya itu tidak berarti apa-apa. Karena pertemuan jauh lebih berharga bagi Nial. Dia harus mengakui bagaimana hebat bayangan Bela telah mengisi tiap rongga dadanya hingga sesak. Ia bahkan rindu setiap malam memeluk tubuh kecilnya yang memberikan kehangatan sempurna.Rindu yang

    Last Updated : 2024-03-30
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 167 - Les Filles De Cadix

    ***…."Apa aku cantik?"Bela memutar tubuhnya di depan Nial saat prianya itu baru saja masuk ke dalam ruang ganti setelah dari dalam kamar mandi."Cantik. Memangnya kapan kamu nggak cantik?"Nial tersenyum. "Sungguh?""Ya, sungguh.""Apa ini nggak mencolok?""Nggak, kok."Nial mengusap puncak kepalanya. Mengamati Bela yang mengenakan dress di bawah lutut berwarna biru navy dengan aksen brukat dan shoulder boat yang sangat cocok dengan kulit putihnya."Mas Nial pakailah jasnya! Nanti kita terlambat."Nial mengangguk. Melihat Bela yang sudah membuka jas untuknya. Hal sederhana yang dia suka. Karena Nial merasa hal-hal kecil seperti ini justru membahagiakan dan membuatnya merasa diistimewakan. Tentu saja. Itu karena dia merasa Bela memberikan yang lebih padanya dengan tindakan sederhana yang membekas dalam hatinya.Mereka malam ini akan menonton konser musik klasik. Nial yang mengajak karena temannya memberikan undangan dalam kunjungan show di mana dia akan jadi pianis dalam acara ini

    Last Updated : 2024-03-30
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 168 - Smoothies Atau Sop Buah?

    ….Hari yang panas. Cuaca benar-benar terik di luar sana dan Bela baru saja belajar menyetir. Bukan dengan Han. Tapi dengan Nial karena suaminya itu sedang libur kerja.Bela masuk ke dalam kamar. Konsentrasi memang membutuhkan banyak tenaga dan hal itu membuat tenaganya habis terkuras. Ibarat kolam yang penuh, keadaannya sudah kosong melompong."Astaga capeknya."Dia berguling ke kanan. Memejamkan matanya. Sampai pintu kamar terbuka dan kemunculan Nial yang melihatnya dengan tersenyum."Kamu capek?"Bela hanya mengangguk tanpa membuka matanya. Nial tidak terdengar lagi suaranya setelah langkahnya menuju ruang ganti.Bela bangkit, melihat Nial dengan heran."Dia nggak mengatakan apapun selain itu? Dia mau pergi?"Tapi sepertinya dugaannya salah karena Nial keluar dari ruang ganti dengan bertelanjang dada. Dengan celana pendek dan memperlihatkan ototnya. "Mas mau renang. Kamu mau ikut?"Nial berhenti di depan Bela, menundukkan kepala dan mengecup bibirnya."Renang? Mas Nial 'kan tahu a

    Last Updated : 2024-03-30
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 169 - Aku Pasti Akan Merindukanku

    Kim dengan membawa satu vas bunga yang baru saja ia petik dan ia tata dengan cantik dengan perpaduan warna yang menarik. Sedang ia bawa masuk menuju dapur untuk ia letakkan di meja ruang makan.Tapi langkahnya terhenti saat melihat Nial dan Bela yang sedang memagut tak jauh dari wastafel. Dengan keadaan Bela yang memegang sendoknya.Dapat ia tebak kalau Bela akan menyuapinya tapi Nial malah melahap yang lainnya.Kim memutar haluan. Membiarkan dapur seutuhnya dimiliki mereka berdua."Kenapa? Kamu menolak Mas?""Bukannya menolak.""Terus?""Tadi Bu Kim lihat kita di sana terus putar balik."Nial mengikuti ke arah mana Bela mengedikkan kepalanya. Tapi Kim yang ia sebutkan tidak ada di sana. Bahkan bayangannya pun juga tidak ada sama sekali."Mana? Nggak ada tuh!""Ada tadi, Mas!""Lagian dari mana kamu tahu kalau Bu Kim ada di sana? Kamu nggak memejamkan mata saat Mas menciummu?""Nggak!""Hah?"Nial terkejut. Merapatkan posisinya pada Bela dan membuat Bela tak bisa bergerak ke manapun s

    Last Updated : 2024-03-30
  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 170 - KKN DAY

    Bela merasakan kepala belakangnya ditarik semakin dalam oleh Nial. Bisa dikatakan ini akan menjadi waktu paling lama mereka berpagut di dalam mobil. Karena akan menjadi pagi terakhir mereka sebelum sebulan.Mereka melepasnya sesaat kemudian dengan saling tersenyum."Kamu akan benar-benar pergi?"Nial mengusap pipi kirinya, membuat Bela memberikan anggukan kecil sebelum menjawabnya."Iya, sebulan ya? Mas jaga hati di sini!""Iya, pasti sayangku.""Baiklah, aku harus masuk, teman-teman minta berkumpul di sini."Bela merapikan rambutnya, mereka sebenarnya ada di stasiun kereta api karena Bela akan berangkat dengan kereta menuju lokasi."Keretanya jam berapa?"Bela mengerling arlojinya."Masih beberapa menit lagi, Mas.""Baiklah. Give me one last peck."Bela tersenyum dibuatnya saat Nial memajukan bibirnya. Ia menurutinya saja dan memberikan kecupan.SekaliDua kali.Tiga kali.Di mana hal itu membuat Nial tersenyum lebar."Terima kasih.""Iya, masih kurang? Kamu minta satu aku kasih tiga

    Last Updated : 2024-03-30

Latest chapter

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 229 - Akhir Sebuah Perjalanan (END)

    ***"Selamat pagi."Bariton dalam nan seksi milik Nial selalu menyambutnya setiap pagi.Dia juga tampak baru saja mandi saat melihat Bela yang bangun dari tidurnya dan memberi istrinya kecupan yang manis."Selamat pagi, Mas. Kamu sudah mandi?""Sudah, Sayang. Hm ... kenapa kamu bangun cepat-cepat? Istirahatlah lagi!""Tapi belum ada makanan untuk pagi ini."Nial tersenyum mendengarnya. Ia berlutut di depan Bela dengan sebelah kakinya dan mengusap perutnya yang bulat dan lucu."Oh? Oh!"Nial terkejut. Ia memandang Bela dengan tidak percaya."Kenapa Mas? Dia gerak ya?""Iya. Oh mungkin ingin ucapan selamat pagi juga? Hm ... kamu iri?"Nial mengecup perutnya dan memandang Bela."Bela?""Ya?""Kamu sempurna. Terima kasih untuk sudah mengandung dan mwlahirkan anak-anak kita."Bela mengangguk. Ia tidak bisa menyembunyikan senyumnya saat senyum Nial juga tampak sangat manis."Kamu mandilah! Nanti jadi pergi, 'kan?"Nial lebih dulu bangkit dari posisinya. Mengusap puncak kepala Bela dan memer

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 228 - Dear Bela, Apa Kabar?

    ***"Ini kebebasan?"Terik. Matahari bersinar terik siang ini.Cerah dan juga berawan. Gugusan Cirro stratus membentang seperti karpet selamat datang yang menyaksikannya keluar dari tahanan. Pada akhirnya ....Tahun-tahun penebusannya telah berlalu. Dan ia tersenyum sekarang. Senyum yang kini tampak lega. Itu adalah Vida.Ia bebas dari tahanan setelah melewati masa yang suram. Yang tidak ingin lagi ia ulangi untuk ke dua kalinya.Dadanya lega sekaligus sebah. Ada perasaan bersalah pada Bela yang kini meluap hingga tumpah.Ia berjalan di sepanjang jalur pedestrian, menunduk dan memasuki sebuah kafe setelah keluar dari toko emas, menjual perhiasan yang dulu masih ia pakai sebelum dibawa polisi.Ponsel dan emas yang dikembalikan padanya itu ia jual dan ia gunakan setidaknya untuk bertahan hidup beberapa waktu ke depan. Sementara ponselnya masih bagus dan saat ini ada di atas meja.Ia duduk. Menghadap sebuah kertas kosong yang baru ia beli dari sebuah toko alat tulis.Netranya tergenan

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 227 - Sembuh Dari Luka

    Bela tersenyum membaca pesan dari Nial yang mengatakan agar ia bicara dengan Niko lebih dulu.Kini, bagi mereka ... semua telah sembuh dari luka. Tidak ada lagi pertengkaran atau baku hantam sama seperti yang dilakukan Nial dan Niko jika dulu mereka bertemu.Kebencian mereka telah berakhir. Bela ingat Nial sempat mengatakan bahwa Niko-lah yang dulu memberi tahu Nial saat Bela pergi ke Jawa Barat dan memutuskan akan mengakhiri hidupnya sendiri.Niko jugalah yang telah menanganinya saat Bela dilukai Jenni.Semuanya telah berlalu dengan sangat cepat. Waktu membuat kebencian bermetamorfosa menjadi obat penyembuh paling mujarab."Bagaimana kabarnya Pak Nial?"Pertanyaan Niko kembali merengkuh kesadaran Bela yang sedari tadi dibelenggu oleh pemikiran panjangnya."Kabar baik juga, Kak Nik. Dia sedang menikmati hari menjadi Papa yang super sibuk dengan anak lelakinya yang berlarian tanpa henti."Niko tersenyum mendengarnya. Sudah lama ia juga tidak bertemu Nial."Kak Niko mau bertenu dengan M

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 226 - Setiap Dari Kita Berhak Bahagia

    "Baby, be careful!"Bela merendahkan tinggi tubuhnya, berlutut saat anak kecil laki-laki berumur tiga tahun itu berlari dan memeluknya."Mommy! Mrs. Kim gets some letters!"Jari kecilnya menunjuk pada pintu ruang makan. Tapi saat Bela melihatnya, Nial lah yang masuk dengan bahu merosot penuh kelegaan. Ia baru saja berlari mengikuti anak lelakinya yang berderap secepat kilat meninggalkannya di belakang."Gavin? Papa 'kan sudah bilang jangan--""Mas? Sudahlah!"Bela tersenyum, mengusap punggung tangan Nial saat mendekat."Gavin, lihat perut mama! Hm? Gavin sayang dengan mama?"Nial ikut berlutut dan mengusap puncak kepalanya."Pasti sayang. Gavin sayang mama.""Kalau begitu pelan-pelan ya kalau peluk mama? Nanti kalau adik sakit bagaimana?"Gavin mengusap perut Bela yang membesar."Dia namanya adik?"Bela tertawa mendengar pertanyaan polosnya."No, Baby! Dia belum punya nama. Masih di dalam perut Mama. Nanti kalau sudah keluar, baru bisa diberi nama."Bela meraih tangan kecilnya. Meleta

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 225 - Hadiah Terbaik Dari Tuhan

    Bela hanya menahan senyumnya saat ini. Ia tidak bisa membayangkan apa yang akan Siska rasakan bersama Jerry untuk pertama kalinya.'Jadi, akan ada yang segelnya dirusak malam ini.'Bela tertawa sendiri. Ia berdiri di deoan cermin setinggi pintu yang ada di dalam kamar ganti dan mengulurkan tangannya ke belakang. Meraih resleting di punggungnya, untuk melepas gaun malam yang tadi ia gunakan untuk menghadiri pernikahan Siska dan juga Jerry."Astaga! Kenapa selalu saja seperti ini. Tadi dipakai mudah tapi kalau mau dilepas sulitnya minta ampun."Bela menggerutu. Ia masih mencoba menarik resletingnya tapi rasanya tidak bisa.Sampai sebuah tangan menariknya turun dan Bela dengan cepat menoleh ke belakang. Ia menunduk teelalu lama sampai tidak sadar Nial sudah masuk dan membantunya."Terima kasih, Mas Nial.""Iya, sama-sama, Sayang."Bela melepasnya. Melemparnya ke sandaran sofa ruang ganti dengan hanya menyisakan underwear. Saat Nial juga membuka kancing jasnya dan ikut melemparnya di temp

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 224 - Our First Night

    Nial tidak bisa membendung senyumnya saat tahu isi di dalam kotak kado itu. Itu berisi figura yang membingkai sebuah foto.Foto anak kecil perempuan dengan topi bundarnya. Itu adalah foto masa kecil Bela."Mas Nial 'kan selalu bilang kalau aku adalah hadiah yang kamu sukai?""Ya. Memang benar begitu, kok.""Jadi aku memberikan foto anak kecil itu padamu. Anak kecil yang hidupnya kamu selamatkan dan meski terpisah selama lebih dari satu dekade, takdir kembali mempertemukannu dengannya.""Ya, benar. Terima kasih. Mas akan letakkan ini di atas meja kantor kalau pulang nanti. Tapi ada yang harus kamu lakukan sekarang."Nial menutup kotak kado itu dan meletakkannya di atas nakas. Ia meraih tangan Bela dan membuatnya duduk di atas pangkuannya."Apa? Apa yang harus aku lakukan?""Berperan sebagai hadiah yang baik. Hm?"Nial telah membuka kancing dress yang dipakai Bela."Mas? Kamu nggak ingin makan kuenya dulu? Itu enak loh! Aku pesan di toko kue di ujung jalan yang ramai itu."Nial menggele

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 223 - Birthday

    ***Nial membuka matanya, hari sudah pagi. Dengan keadaan dirinya yang terbaring di atas ranjang bulan madunya. Dengan keadaan tanpa pakaian.Ia sama sekali tidak turun dari ranjang sejak dengan Bela kemarin sore. Akh.Mengingatnya saja membuatnya gerah setengah mati bahkan saat pendingin udara dinyalakan di atas sana. Ingatannya kembali terpanggil di saat-saat ia dan Bela memasuki kamar kemarin."Are you sure?" ragu Bela, bertanya memastikan pada Nial bahwa ia diperbolehkan mengambil alih kontrol mulai saat ini sejak Nial tidak bisa mendominasi hubungan ranjang karena ia masih tidak diperbolehkan bergerak terlalu banyak."Yeah, Baby! Take off my clothes!"Jantung Bela berdebar mendengar permintaan Nial agar melucuti pakaiannya. Bela tidak membantahnya dan membuka kancing kemeja Nial satu demi satu. Melihat perutnya yang masih terlilit perban dan belum sepenuhnya bisa dikatakan pulih.Nial hanya tersenyum saat Bela membuka kancing di celana panjang putih yang ia kenakan dan membuatny

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 222 - I Need Your Touch

    Darah lebih kental dari Air. Jika di Swiss Leo menyerang Nial saat semua orang lengah, atau Jenni yang menyerang Bela saat itu, sekarang di sini, di Jakarta, Rafael menyerang Jerry.Tapi Jerry telah meningkatkan kewaspadaannya sepuluh kali lipat. Ia membaca pergerakan Rafael dan secepat mungkin menahan pergelangan tangannya yang membawa pisau cutter."Kamu yang brengsek!"Jerry memuntir tangannya hingga terbalik dan jatuhlah pisau itu. Rafael didorongnya hingga punggungnya terbentur dinding dengan kasar."Untuk semua yang telah kamu lakukan pada keluarga Nial, dan kali ini padaku. Bayarkan dan tebuslah semuanya, Rafael! Kamu punya kesempatan untuk menyesal."Jerry mengalihkan tangannya dari bahu Rafael ke kerah bajunya."Tapi saat kamu nggak berubah, aku pastikan kerah bajumu ini nggak lagi sama karena kamu akan mendekam di dalam penjara. Do you get it? Get lost you bastard!"Jerry memberikan penekanan pada setiap kalimatnya. Membuat Rafael bergidik ngeri karena dia dalam ancaman yan

  • Istri Pengganti Duda Arogan   Bab 221 - Pasca Tragedi

    "Selamat malam."Jerry datang dan menunduukan kepalanya pada Nial dan juga Bela yang ada di dalam kamar rawat."Selamat malam," balas mereka hampir bersamaan."Pak Nial sudah baikan?""Ya, Jerry. Dari mana kamu seharian? Kamu nggak datang menjengukku loh."Jerry menunjukkan senyumnya yang manis. Tapi Bela dapat melihat ada gurat kemarahan yang ia pendam saat ini."Bisa kita bicara? Hanya berdua saja."Jerry memandang Bela, memohon pengertian dan maaf."Sure, aku akan keluar. Aku akan ngobrol dengan Pak Watson."Bela hanya melemparkan senyumnya lalu memberi tempat untuk Jerry."Sebentar ya, Sayang?" Nial meraih tangannya sebelum ia benar-benar pergi."Iya, Mas. Kalian bicaralah!"Bela melambaikan tangannya sekilas pada Nial sebelum menghilang di balik pintu ruangan."Kenapa, Jerry? Hari ini kamu mengunjungi anak itu?"Nial bertanya sesegera mungkin. Tidak ingin membuang waktu lebih banyak karena ia ingin dengar apa yang ingin dikatakan oleh Jerry sampai membuat Bela harus pergi dari si

DMCA.com Protection Status