Share

Bab 163 - Pria Di Depan Rumah

"Dia benar-benar marah denganku."

Nial berujar saat ia memasuki kamar. Melihat keadaan di dalam yang berantakan. Dengan bantal dan selimut yang dilempar ke lantai. Dengan paper bag berisi buku yang tampak baru, telah dibuang begitu saja.

Nial berdesah kesal.

Bukan kesal pada Bela. Ia kesal pada dirinya sendiri yang tidak becus menjaga perasaan istrinya.

Apalagi mendengar penjelasan Kim di bawah tadi bahwa Bela pergi tanpa pamit dan terlihat baru saja menangis dan hal itu membuat kepalanya semakin pusing. Ia tahu di mana Bela berada saat ini. Tapi ia harus mandi sebentar agar beban hatinya sedikit berkurang.

Dan di sinilah Nial sekarang, ia menengok arlojinya, pukul sembilan malam lewat beberapa menit. Ia menggosokkan kedua tangannya dan memasukkannya ke dalam saku coat panjangnya. Ia menyandarkan punggungnya di pintu gerbang rumah seseorang.

Menunggu dengan gelisah.

***

Bela sedang berjalan menuju rumah ayahnya setelah jalan-jalan sepanjang sore untuk menghilangkan rasa kesalnya dan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status