Share

Bab 107 - Serangan Jantung

"Bapak!"

Bela berlari memasuki ruangan di mana Handoko terbaring di dalam sana. Bersama Sasti yang duduk di sebelahnya. Dan juga Hendro yang duduk di sofa ruang VIP. Menyambut kedatangan Bela dan juga Nial dengan tersenyum.

"Bapak baik-baik saja?"

Bela meraih tangan Handoko yang tersenyum. Kondisinya tidak seburuk yang ia pikirkan.

"Baik, Bel."

"Sungguh?"

"Iya, jangan khawatir!"

Nial menunduk, menyalami Sasti, Handoko dan ayahnya sendiri bergantian. Ia memandang Handoko yang tersenyum melihat wajah paniknya setelah Hendro mengabarinya bahwa ia dilarikan ke sini.

"Ayah sungguh baik-baik saja? Apa yang dikatakan William?"

"Hanya perlu istirahat saja, Nak Nial, dan tidak perlu memikirkan hal yang berat-berat."

Bela bersyukur ayahnya dalam kondisi yang baik. Ia juga bersyukur obat dari Stefani bekerja dengan cukup baik sehingga luka memar di wajahnya sudah hampir sepenuhnya pulih. Sekarang tidak tampak karena ia mengaplikasikan make up tipis.

Ia ingin apa yang terjadi padanya hari itu tid
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status