Share

Bab 115 - Benarkah Bahagia Ini Bukan Sementara?

"M-Mas? Tunggu ...."

"Apa, Sayang?"

"Bagaimana kalau Kak Jerry masuk?"

"Aku sudah mengunci pintunya. Jangan khawatir!"

Bela merasa sekujur tubuhnya merinding. Ia kedinginan karena penyejuk udara di dalam ruangan Nial berskala raksasa menurutnya.

"Kamu takut?"

Ia saling pandang dengan Nial.

"Aku hanya ...."

"Semalam kamu bilang nggak bisa melakukannya karena kesal. Sekarang masih kesal? Kalau masih—"

"Nggak kok"

Nial tersneyum.

"Kok nggak? Mas nggak—"

Nial tidak bisa melanjutkan kalimatnya karena Bela meraih wajahnya dengan kedua tangannya dan mengecup Nial.

Dengan begini, lampu hijau telah dinyalakan bahwa akan ada aktivitas panas yang akan mengalahkan pendingin udara di dalam ruangan ini.

Bela menempatkan kedua tanganya di bahu Nial yang terbuka. Tentu saja! Karena mereka baru saja menanggalkan semua pakaian mereka tanpa sisa.

Hujan deras turun di luar. Membuat jendela mengembun apalagi ini di lantai atas, di mana udara dingin di luar menggila.

Bela dapat melihat pantulan dirinya d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status