Share

Bab 103 - Malam Pasca Pesta

Remuk.

Bela merasa tubuhnya remuk saat ia membuka mata. Entah ini di mana karena ia merasa sudah terlalu lama tidur.

Ia bangkit dan melihat kelambu yang tersingkap, menampakkan seberkas kilau cahaya matahari yang memaksa masuk dari celah-celahnya.

Jam menunjuk pukul tujuh. Membutuhkan waktu sedikit lebih lama baginya untuk menyadari ia ada di dalam kamarnya, kamar Nial.

Saat ia menyentuh keningnya, ada plester yang menutupi luka perihnya.

Air mata Bela menggenang hebat saat ingat kejadian yang telah membuatnya dibawa pergi Dio. Dan ... hal terakhir yang saat itu disadarinya hanyalah detik-detik di mana Dio membuka ikat pinggang miliknya setelah mengoyak pakaiannya.

Bela mengusap seluruh tubuhnya.

Jijik.

Dio pasti sudah menodainya..

'Lalu bagaimana aku harus menghadapi Nial sekarang?'

Tangisnya semakin keras. Ia meremas dadanya kuat-kuat.

"Sayang?"

Suara Nial datang dari arah kamar mandi. Berderap dan mengahampiri Bela yang menangis di tempatnya baru bangun.

"Sayang, kenapa? Kamu sud
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status