Share

Bab 92 Tidak Tenang

Rania mengintip dari balik jendela kamarnya, pada sebuah mobil sedan hitam yang terparkir tak jauh dari rumahnya. Malam semakin larut, namun mobil itu tidak juga pergi dari kawasan perumahannya, pun juga tidak tampak menemui siapapun diantara tetangganya. Rania ingin berpikir positif–barangkali itu anak buah Tuan Hadi. Tapi mengingat ekspresi Vinko setelah diminta untuk tidak memberitahu Tama, Rania tidak bisa untuk tidak khawatir.

Kemudian dia menoleh pada si kecil Athar yang sudah tertidur pulas kelelahan bermain. Dia hanya mencemaskan Athar, takut jika Tama tiba-tiba merebut Athar darinya.

“Bagas … “ Akhirnya Rania memberanikan diri untuk menghubungi Bagas. “Maaf mengganggumu tengah malam begini, tapi aku sepertinya butuh bantuanmu,”

“Ada apa, Ran? Kamu baik-baik saja, kan?” tanya Bagas di seberang telepon.

“Bisakah kamu datang ke rumahku sekarang? Aku butuh ditemani,” Sadar jika dia salah memilih kata, Rania buru-buru meralat. “Maksudmu .. ehm … karena aku merasa ada yang menginta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status