Share

Bab 73 Kepergian Rania

Laura cemas bukan main saat melihat wajah Arif yang membiru saat mereka berdua memutuskan untuk bertemu diam-diam di salah satu cafe. Laura berusaha menyentuh memar di wajah Arif, tapi pria itu menepis tangannya.

“Aku tidak apa-apa,” ucap Arif. “Ini sudah biasa untukku,” Arif berkata jujur. Dia bahkan sering mengalami luka yang lebih parah sebelumnya.

“Tapi aku tidak biasa melihatnya,” timpal Laura, menunjukkan wajah cemas.

“Apa yang sebenarnya terjadi?” Arif sudah tidak sabar. “Kenapa Tuan Hadi membantu Rania pergi?”

“Aku tidak tahu,” jawab Laura cepat. Dia masih fokus pada luka di wajah Arif.

Sebenarnya Arif kecewa dengan jawaban Laura yang terkesan instan tanpa mau berusaha. Tapi melihat sorot kejujuran di mata Laura, Arif seketika tahu bahwa Laura tidak berbohong.

“Yang kutahu, Ayah memanggil Tama untuk datang ke rumah,” ujar Laura, setelah keduanya sempat diam. “Aku bertemu dia sebelum datang ke sini,”

***

“Sebaiknya kamu mulai fokus pada rencana pernikahanku dengan Regina,” ula
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status