Share

Bab 81 Menyesakkan Dada

"Argh!" pekik Tama, memegangi kepalanya yang kesakitan.

Dia membenci dirinya sendiri. Karena tidak berdaya hanya karena kehilangan satu sosok wanita, yang seharusnya bisa dia ganti dengan mudah. Kehilangan Rania benar-benar menyesakkan dadanya, membuat Tama kesulitan untuk sekedar menghirup udara.

"Tama!" Dewi berhamburan menolong Tama yang kini bersimpuh terus kesakitan.

Seluruh hadirin mulai berkasak-kusuk, bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi. Mereka tentu mengenali sosok Tama Hadi yang menawan dan disegani, tapi mereka tidak menyangka Tama bisa begitu terpuruk yang mereka tahu tanpa sebab.

"Apa yang terjadi?" gumam Regina dengan pandangan prihatin ke arah Tama.

Sementara Vinko, kini dipenuhi dengan pemikirannya sendiri. Dia tahu Tama frustasi karena kehilangan Rania, tapi tidak pernah menyangka jika kehilangan itu amat mendalam bagi Tama. Pandangan Vinko tampak serius, dengan tubuh tegak menegang. Dia tidak prihatin pada Tama, tapi justru iri. Dia kira, dialah yang paling ke
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status