Share

Bab 86 Lancang

"T-Tuan … "

"Diam," Tama mengacungkan telunjuknya. Lalu membuang puntung rokok yang terselip di jemarinya. "Kalian berdua, masuk ke dalam,"

Bersamaan dengan perintah Tama, dua orang anak buah Tama datang dan menahan kedua tangan Arif dan Laura seraya memaksa keduanya masuk ke dalam wilayah rumah Tama.

Arif tidak bisa melawan ketika anak buah itu memperlakukannya layaknya nasabah nakal, yang sudah siap dihajar. Tama membawa keduanya di bagian belakang rumahnya, membiarkan Arif dan Laura duduk bersimpuh tak berdaya, siap menunggu diadili.

Tama mengangkat tangan, dan salah satu anak buahnya menyalakan rokok untuknya. Sambil menyesap dalam, Tama memandang Arif dan Laura satu persatu. "Sejak kapan?" tanyanya.

"Tama, kumohon! Ini semua bukan salah Arif. Aku yang menggodanya, aku yang memaksanya untuk menjadi kekasihku!" pekik Laura ketakutan.

"Kekasih?" ulang Tama dengan suara menjerit. Kemudian dia tertawa amat keras. "Pria tua ini kamu sebut kekasih?" Tiba-tiba dia membuang ludah, tepat d
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status