Share

Bab 87 Membelanya

"Arif!" Laura menjerit, berlari sekencangnya menghampiri Arif yang sudah babak belur. "Lepaskan dia! Lepaskan!" Laura mendorong siapapun yang masih saja berusaha menghajar Arif.

Dengan tangan gemetar dan wajah basah penuh air mata, Laura berusaha mengangkat kepala Arif yang sudah berlumuran darah. Dia menangis sejadinya.

"A-aku pasti akan menyelamatkanmu … " Suara Laura tersendat-sendat karena tangisnya berebutan ingin mendominasi pikirannya yang kalut.

Tapi Arif tidak bisa bersuara. Bukan karena kesadarannya hampir hilang, tapi karena dia tidak ingin membuat Laura makin dirugikan. Dengan kekuatan yang tersisa, Arif berusaha keras untuk berdiri meski terhuyung. Dia memandangi anak buah Tama satu-persatu dengan tatapan murka. Bagaimanapun juga, mereka semua adalah bawahan Arif. Tentu saja harga diri Arif merasa diinjak-injak meski mereka semua menghajarnya atas perintah Tama.

"Ayo pergi dari sini," ajak Laura, berusaha membopong tubuh Arif.

Sembari berjalan tertatih dengan Laura di sa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status