Share

Bab 84 Memulainya Lagi

Rania tampak sangat jengah. Dia mundur perlahan agar tidak makin dekat dengan Vinko, karena tidak ingin Athar kebingungan. Vinko yang semula sudah dikuasai emosinya sendiri, mulai tersadarkan jika sikapnya cukup mengganggu Rania. Dia pun mengalah dan memilih untuk duduk tegak, bersikap normal.

"Bagaimana kabar Regina?" ulang Rania sekali lagi. "Aku harap dia selalu sehat,"

"Dia baik-baik saja," Vinko tidak ingin menyentuh buburnya. Meski lelah, nafsu makannya hilang entah kemana. "Tapi dia tidak tahu aku datang kemari," aku Vinko, sengaja ingin mengetahui reaksi Rania.

Rania terdiam, sesekali memainkan buburnya dengan sendok plastik di tangan. "Apa kalian sudah punya anak?"

Vinko tiba-tiba menggeleng keras dengan mata menajam. "Bukan ini yang kuinginkan, Ran. Aku rela berjalan sejauh ini, tapi bukan pembicaraan ini yang kuinginkan!" serunya.

Rania terkejut mendengar suara Vinko yang meninggi. Dia buru-buru menoleh ke arah Athar untuk memastikan anaknya itu tidak kaget. Tapi untungnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status