Share

Bab 77 Tidak Ada yang Datang

"Ran? Rania?" Bagas berteriak memanggil Rania dari ambang pintu depan. Dia tidak mungkin menerobos masuk rumah Rania begitu saja, apalagi Rania tinggal sendirian.

Di dalam kamar mandi Rania bisa mendengar suara Bagas dengan jelas. Tapi dia masih bergumul dengan perasaannya sendiri, ketakutan akan hamil. Dia terus mengelus perutnya, dengan banyak harapan bahwa tubuhnya hanya masuk angin.

"Maaf, ya," ucap Rania setelah berhasil keluar dari kamar mandi dan menemui Bagas. Wajahnya tampak sangat pucat.

"Kamu baik-baik saja? Perlu kubelikan obat?" tawar Bagas dengan wajah cemas.

Rania menolak dengan senyuman. "Aku baik-baik saja, Gas. Sepertinya aku hanya butuh istirahat,"

Tanpa perlu diusir secara terang-terangan, Bagas tahu jika dia harus segera pamit. Meskipun dia begitu mencemaskan Rania, tapi Bagas sangat menjaga privasi Rania. Dia benar-benar mencerminkan seorang pria yang baik.

"Apa kamu perlu kubelikan sesuatu dulu?" tawar Bagas.

Rania sekali lagi menggeleng. Dia berusaha untuk tet
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status