Share

Bab 72 Lupakan Semuanya

Pelan-pelan Tama mulai mengangkat kepalanya, untuk saling menatap dengan Rania. Namun ketika Tama memandangnya, Rania justru berpaling.

“Aku harus benar-benar pergi,” ucapnya. “Kuharap di masa depan … saat kamu sudah menemukan pilihanmu lagi … kamu tidak akan membiarkannya mengalami nasib sepertiku,” Ada perasaan berdenyut sakit di tenggorokan Rania saat dia mengucapkan kata-kata panjang itu.

Dengan berat hati, Rania mulai melangkah maju meninggalkan Tama yang masih diam tidak membuka mulutnya. Dua orang anak buah Tuan Hadi segera mengangkat barang-barang bawaan Rania, bahkan salah satu diantara mereka menoleh ke belakang untuk memastikan Tama tidak mengejar.

Setelah mereka semua pergi, barulah Arif berlari kecil menghampiri Tama dengan wajahnya yang cemas.

“Tuan, Tuan tidak apa-apa?” tanya Arif, kemudian matanya menangkap luka sayatan di lengan Tama. Dia bergegas mencari kotak P3K yang ada di kamar itu.

“Rif,” panggil Tama.

Seketika asisten itu berhenti dan menghadap ke arah Tama. “
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status