Share

Bab 68 Berhak Tahu

Lima tahun silam …

Rania tidak bisa berhenti berdecak kagum, ketika dia menyaksikan dengan kedua bola matanya sendiri, sebuah bianglala besar tengah berputar lambat menembus ujung langit. Bianglala itu tampak berkedip-kedip, penuh cahaya seperti bola berputar dengan pom-pom warna-warni di setiap sudutnya.

Sesekali Tama melirik Rania, dengan ujung matanya yang penasaran. Kemudian matanya itu mulai mengamati bibir Rania yang bergerak ke atas, tersenyum bahagia. Ada secercah sinar terang di mata Tama Hadi, saat dia berhasil membuat si lusuh Rania tersenyum. Setelah seminggu pernikahan mereka, Tama belum pernah melihat Rania tersenyum. Meski wanita itu tidak pernah menolak setiap perintahnya, namun Rania berlagak seperti robot tanpa nyawa. Membuat Tama gusar sehingga malam ini–alih-alih bekerja dia justru mengajak Rania ke wahana bermain baru di sekitar rumahnya.

"Kamu mau naik?" tawar Tama.

Rania menoleh cepat. "Memangnya boleh?"

Tama menarik nafas, lantas menunjuk ke arah bianglala yan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status