Share

Bab 63 Selamanya

"Ran!" Vinko terus menggedor pintu, berharap setidaknya Rania membuka kaca mobil atau segera turun.

Air mata Rania mengalir perlahan. Dia kembali teringat akan percakapan singkatnya bersama Tuan Hadi bulan lalu, tentang kesepakatan mereka. Meskipun dia mulai membuka hati perlahan untuk Vinko, namun dia harus segera sadar jika bersama Vinko bukanlah pilihan yang tepat.

Lantas Rania menyambar botol kecil berisi racun yang ada digenggaman Tama. "Ya, aku memang berharap kamu mati," ujarnya. "Terimakasih sudah memberiku botol ini, karena selama ini kucari,"

Tama makin menyeringai mendapatkan respon berani dari Rania. Meski di dalam hati dia cukup kecewa, karena Rania memang benar-benar hendak meracuninya. Setelah Rania keluar dari mobil, Tama dapat melihat Vinko berusaha menyusul langkah kaki Rania namun istrinya itu terus menghindar dan menolak bicara.

"Tuan, apa saya perlu membereskan Vinko?" tawar Arif, yang menangkap kegalauan tuannya.

"Tidak perlu," jawab Tama. "Seberapa keras kita be
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status