Share

Bab 66 Menang

Rania menghela nafas. "Sebaiknya kita tidak usah bertemu lagi," ucap Rania. Dia berusaha keras untuk menguatkan dirinya sendiri, karena tidak tega melihat raut wajah kebingungan milik Vinko.

"Apa kamu hamil?" tebak Vinko dengan cepat.

Rania menggeleng. "Tidak ada hubungannya dengan itu," jawabnya. "Kamu tentu tahu, mustahil bagi kita untuk bersatu, meski aku sudah tidak lagi bersama Tama,"

"Kenapa?" Vinko mencengkeram pergelangan tangan Rania, seakan takut wanita itu tiba-tiba kabur. "Kenapa tiba-tiba seperti ini?" Dia lantas turun dari motornya secepat mungkin, dengan pandangan tak mau lepas dari Rania. "Apa ada yang mengancammu?" Vinko ganti mengguncang bahu Rania.

Rania seketika melepas tangan Vinko di bahunya. "Berhenti menyalahkan orang lain, Vin. Ini semua tidak ada hubungannya dengan orang lain. Ini semua murni karena aku sudah tidak ingin berurusan lagi denganmu," cerca Rania, memasang wajah muak.

Vinko diam, mengedipkan mata berusaha memikirkan segalanya. "Ada apa ini? Kenapa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status