Share

Bab 111 Memegang Janji

Tama seketika diam. Bahkan dia seperti menahan nafasnya sendiri demi mencerna ucapan Rania yang bagaikan peluru dilemparkan ke arahnya. Tak pernah Tama sangka, Rania akan menjadi sedingin ini meski segalanya sudah berlalu. Bahkan setelah Tama hampir saja kehilangan nyawanya sendiri.

“Apa kamu yakin?” Hanya itu kata tanya yang sanggup keluar dari bibir Tama.

Rania menarik nafas dalam. “Aku tidak bisa terus bertahan, setelah semua keluargamu tahu aku dimana,”

“Tapi anakmu adalah pewaris keluarga Hadi,”

“Dan juga anak kandungku,” ralat Rania, tegas. Dia tidak ingin meruntuhkan pertahanannya–kebenciannya pada Tama hanya karena Tama masih berbaring lemah di ranjang rumah sakit.

Tama menyeringai. Seringaian yang tampak menyedihkan, untuk seseorang seperti dirinya. “Jadi kamu jauh-jauh dari kemari hanya untuk pamit padaku?” sarkasnya.

“Jangan cari aku lagi,” sahut Rania. “Aku berjanji, aku tidak akan membiarkan Athar melupakan papanya,”

Entah apa yang terjadi, tapi Tama tiba-tiba melempar ta
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status